06

84 8 0
                                    

" Bagaimana? "

Taeyong berdiri tepat di belakang Kun, memandang layar komputer yang menyala.

" Tidak ada yang salah, semuanya baik baik saja. "

" Mungkin terlihat baik baik saja, tapi bagaimana jika ternyata dia memasukkan flashdisk lalu- "

" Tidak apa Hyung, lagi pula sudah tidak ada file penting di sini. " Kun dengan santai mematikan komputernya, kemudian memutar kursi menghadap Taeyong.

" Tidak ada? Kenapa? "

Kun mengerutkan dahi. " Kau tidak tahu Hyung? Kita akan pindah ke gedung baru sekitar dua minggu lagi. "

" Umm gedung baru yang dibangun bersama Kim Company? " Lanjut Kun karena merasa Taeyong masih tetap menatapnya bertanya.

Kun jadi jengkel sendiri dengan sikap Taeyong yang jarang sekali melihat berita atau mengikuti trend. " Jangan bilang kau tidak tahu beberapa bulan lalu agensi kita telah bekerja sama dengan Kim Company? "

" Beberapa bulan? Mereka membangun gedung dalam beberapa bulan? "

Kun berdiri, memutuskan untuk merapikan beberapa barang dan memasukkan dalam tasnya. " Kabarnya gedungnya sudah mulai dibuat jauh sebelum resmi bekerja sama, entahlah sepertinya awalnya itu untuk keperluan lain tapi akhirnya dialihkan. "

Merasa Taeyong tidak menjawab, Kun berbalik ketika selesai memasukkan barang. Menemukan Taeyong yang termenung dalam pikirannya sendiri.

" Kenapa? Kau dapat perasaan tidak enak lagi? " Kun tertawa melihat yang lebih tua sangat khawatir tanpa sebab. Taeyong selalu seperti itu, tapi terkadang firasatnya benar adanya.

" Entahlah, padahal itu perusahaan milik ayah temanku. " Ucapnya sambil berjalan keluar, menatap Kun yang mengunci pintunya.

" Kim Doyoung? " Kun bertanya sambil mencari kunci yang tepat, terkadang dia bingung mencari kunci yang tepat dari beberapa kunci yang digantung bersamaan. Karena itulah dia meminta ke agensi jika bisa menggunakan kunci kode nantinya, atau mungkin kartu juga akan terlihat keren.

Taeyong hanya menggumam kecil sebagai jawaban. Itu pertanyaan retoris. Setengah dari agensi ini mengenal Doyoung, mungkin hanya beberapa karyawan baru yang tidak tahu. Itu karena dulu Doyoung adalah trainee bersamanya, sampai pada saat agensi meminta beberapa trainee yang berpotensi untuk berhenti sekolah supaya lebih fokus pada pelatihan, Doyoung mundur. Lucu rasanya sekarang agensi ini malah bekerjasama dengan keluarganya.

" Hyung tidak perlu khawatir. " Kun tersenyum sambil menepuk pundak Taeyong, tapi itu sama sekali tidak mengurangi perasaan tidak enak yang ada pada dirinya.

﹌﹌

'Aku hanya membeli kopi. '

Taeyong mengetiknya dengan cepat, ia mendesah berat sambil menatap keluar. Memastikan bucket hat nya menutupi wajahnya, ia termenung. Mungkin ini terakhir kalinya dia berjalan membeli kopi disini setelah latihan yang intens, mengingat agensinya akan berpindah tempat.

Ponselnya berbunyi, tanda sebuah pesan kembali masuk entah untuk yang keberapa kalinya.

' Kembalilah setelah itu, aku tunggu di lobby. '

Baru dia akan menjawab pesan dari Taeil, pesan lainnya masuk. Sebuah dokumen.

' Itu jadwal untuk seminggu ke depan. '

Dengan malas Taeyong membukanya. Seperti dugaannya, kebanyakan berisi dirinya untuk tampil di acara tv atau festival lain. Ada juga acara pribadi seperti makan siang dengan kolega bisnis ayahnya. Tapi ada satu yang menarik perhatiannya.

玩具娃娃 | IDOLL [Lee Taeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang