00

190 19 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, tapi salah satu ruangan masih terdengar musik yang lumayan keras.

Lee Taeyong, dengan tubuh penuh keringat masih senantiasa menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu.

" Argh! "

Taeyong menjatuhkan dirinya ke lantai ketika ia menyadari telah melakukan gerakan yang salah, membiarkan dirinya berbaring di lantai dengan nafas memburu.

Lelaki itu menggigit bibir bawahnya dengan satu tangan menutupi kedua matanya. Ia tidak akan berbohong, ia sangat gugup dengan debutnya besok.

Merasakan angin segar berhembus, Taeyong segera membuka matanya. Menemukan seorang gadis yang ia ketahui sebagai trainee di agensinya tengah mengipasinya dengan buku.

Taeyong buru buru mengubah posisinya menjadi duduk yang justru membuat kepala keduanya terbentur.

" Ah, mian. "

Gadis itu mengulurkan roti sambil mengusap kepalanya dengan wajah kesal, mengabaikan permintaan maaf Taeyong.

" Jangan terlalu keras pada dirimu. " Taeyong sedikit tersentuh akan perlakuan gadis itu, ia menerima roti itu kemudian mengucap terimakasih.

" Aku sudah berdiri selama 30 menit di pintu, aku juga ingin menggunakan ruangannya. "

Perkataan gadis itu selanjutnya cukup membuat Taeyong membeku sebelum akhirnya berdiri dan meminta maaf sekali lagi.

Taeyong buru buru menuju kursi yang tersedia di sana, aura gadis itu sungguh menyeramkan.

Kim Jennie, Taeyong mengenalinya sebagai trainee perempuan yang sudah lama berada di agensinya itu. Tahun ini merupakan tahun ke 6 nya.

Jennie merupakan trainee yang ditebak akan debut. Lihat saja gadis itu sekarang, menari dan menyanyi dengan lincah dan suara yang stabil dan tanpa kesalahan sama sekali.

Taeyong jadi berpikir apakah agensinya salah mendebutkannya? Bukankah seharusnya mereka mendebutkan Jennie?

Taeyong bertepuk tangan dengan senyum lebar ketika Jennie menyelesaikan penampilannya. Dia bukan hanya mengapresiasi Jennie, tapi gadis itu benar benar hebat!

" Kamu hebat Jennie, aku yakin tidak lama lagi kau akan de- "

" Tidak. "

Taeyong terdiam, menatap Jennie yang menunduk di tengah ruang latihan.

" Aku bukan lagi trainee. "

Jennie mendongak memandang pantulan dirinya pada cermin, kemudian memandang Taeyong. Taeyong melihat mata yang biasanya menatap tajam ketika penilaian bulanan, kini berkaca kaca karena air mata.

" Aku berhenti. "

 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
玩具娃娃 | IDOLL [Lee Taeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang