Hai semua.
Maaf atas keterlambatan update cerita ini. Selamat membaca.
______________
Matahari hampir terbenam di ufuk barat, yang artinya hari akan segera berakhir, namun sepertinya tidak bagi Arletta juga Junior yang saat ini sedang menyaksikan matahari terbenam di pinggir pantai bersama dengan pengunjung pantai lain yang juga menunggu matahari terbenam sama seperti mereka.
"ahhh.. yeppeo..." ujar Arletta karena melihat warna yang tercipta di ufuk barat sangatlah indah. Senyum tak pernah luntur dari wajahnya selagi dia menghabiskan waktu bersama Junior.
"nggak, ada yang lebih cantik dari matahari terbenam" ujar Junior yang membuat Arletta menatapnya.
Tentu saja Arletta tahu apa yang akan Junior katakan, banyak sekali gombalan yang telah dia dapat dari banyak lelaki selagi di korea.
Namun Junior pengecualian, meskipun dia sudah tahu jenis gombalan yang akan Junior buat, Arletta sengaja memasang wajah penasaran.
"oh ya? Apa?" Tanya Arletta.
"aku yakin kamu pasti sudah pernah dengar gombalan yang mau aku katakan, pasti banyak lelaki korea yang kasih kamu gombalan kan?"
Arletta menatap Junior kagum, darimana Junior tahu apa isi pikirannya? Seolah Junior bisa mendengar isi kepalanya.melihat ekspresi Arletta sekarang, membuat Junior yakin jika spekulasi nya benar.
"jelas, kamu cantik Letta dan berbakat, pasti banyak yang deketin kamu di korea sana ya? Etrmasuk idol korea itu" ujar Junior dengan nada tak percaya diri.
Arletta tersenyum. "kamu benar, tapi bagi aku cuma kamu satu satunya yang bisa bikin hati aku jatuh begitu dalam, bahkan hanya dengar suara kamu pun bisa bergetar"
Junior tersenyum sambil menundukkan kepalanya, merasa dikalahkan oleh gombalan Arletta, padahal sehatusnya dia yang membuat Arletta tersipu malu, kenapa malah sebaliknya? Kenapa dia yang malah tersipu malu karena perkataan Arletta?
"ahh kiyowo" ujar Atletta sambiol mencubit pipi Junior pelan. Junior mrngangkat kepalanya dan melihat Arletta yang sedang tertawa bahagia.
Hatinya, terasa begitu bahagia, seharian ini dia benar benar merasa bahagia.
"terima kasih untuk hari ini Arletta"ujar Junior.
Arletta menghentikan tawanya, dan menatap Junior.
"aku yang harusnya terima kasih, beban ku seolah hilang dan semua karena kamu"
Tangan Junior bergerak menuju wajah Arletta, mengelus pipi Arletta yang lembut dan perlahan wajah mereka mendekat dan saling bisa merasakan hembusan masing masing, dan jarak makin terpangkas ketika hidung mereka saling bersentuhan. Hingga kedua bibir itu bertemu diiringi terbenam nya matahari di ufuk barat.
______________
Aubrey tak berhenti melirik kearah belakang, dimana Arsen berada dan sibuk dengan ponselnya sambil tersenyum sendiri. Sungguh pemandangan yang begitu langka.
Mereka bertiga sekarang sedang dalam perjalanan pulang setelah dari dufan, dan tentu saja mereka mengantar Marissa lebih dulu pulang ke rumah nya, sedangkan Milla dan Alfa pulang terpisah dengan mereka menggunakan mobil milik Alfa.
Aubrey melirik lagi untuk kesekiaan kalinya, dia membukatkan mata ketika melihat Arsen yang bukan hanya tersenyum namu tertawa ssambil menutup mulutnya dengan pandangan focus pada ponselnya, sungguh Aubrey sangat penasaran apa yang bisa membuat kakak nya seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart By Heart
FanfictionKeluarga itu seperti ranting di pohon, tumbuh kearah yang berbeda, namun berasal dari satu akar yang sama- anonim. Lalu soal cinta? Terkadang kalian harus lebih sering mendengar apa isi hati kalian, dibanding menjalankan apa yang ada dalam pikiran.