4

1K 116 6
                                    

------------- H A P P Y R E A D I N G --------------


Maaf jika ada kesalahan ketikan dalam menulis. Alias maaf kalo ada typo.







Gadis berpipi chubby itu hanya bisa menggembungkan pipinya, merasa kesal karena harus duduk di kursi belakang penumpang karena kakak lelaki nya melarangnya untuk duduk di depan.

"Cepet bang! Gue piket kelas nih!" Seru Mikayla sambil menatap Nathan dengan kesal.

Abangnya masih berada di luar, sedangkan Mikayla sudah berada di dalam mobil.

"Bentar, nunggu Evelyn dulu"

Mikayla menaikan alisnya. "Evelyn? Kenapa nungguin dia?" Tanya Mika sambil membuka jendela mobil

"Best friend Lo minta nebeng, ya gapapa lah, gak enak gue sama om Jojo dan Tante Shania kalo nolak"

Mikayla berdecak pelan. "Akal akal-an dia doang, pengen modus ke Lo bang" ujar Mikayla pelan.

"Ngomong apa lu barusan?"

Mikayla tersentak. "Eh. Engga. Tuh diaaa tuh udah keluar" seru Mikayla begitu melihat Evelyn keluar dari pagar rumahnya.

Evelyn berlari kecil menuju mobil Nathan. "Bang, makasih mau nungguin" ujar Evelyn.

Mikayla hanya memutar matanya jengah melihat interaksi abangnya dan Evelyn. Walaupun Evelyn adalah sahabatnya sejak kecil, namun entah mengapa dia kurang suka ketika Evelyn menunjukkan rasa sukanya pada kakak lelakinya.

Mikayla hanya takut, apa yang dirasakan Evelyn sekarang akan merusak persahabatan mereka nantinya.

"Annyeong Mikki" ujar Evelyn ketika sudah masuk ke mobil dan duduk di kursi depan bersama abangnya.

"Jangan panggil gue Mikki" jawab Mikayla.

"Iya iya, sensi amat Bu, lagi Pms ya?" Tanya Eve

Mikayla berdecak pelan. "Bang. Ayo jalan ih, dibilang gue ada piket juga"

"Iya iya bawel" Nathan mulai menjalankan mobilnya.

Nathan sudah kelas 3 SMA dan sudah mempunyai SIM karena dia sudah berusia 17 tahun, sedangkan Mikayla, dia bisa menyetir hanya saja belum diperbolehkan membawa mobil oleh sang papa.

"Oh iya lupa, mau piket berdua ya sama Fathan...." Celetuk Eve.

"Eve, gak usah Ngadi Ngadi Lo ya"

"Fathan, anaknya om Fajar kan?"  Tanya Nathan.

Evelyn mengangguk. "Iya. Tapi sayang bang...."  Evelyn menoleh ke belakang dan Mikayla sudah menatapnya dengan horror.

"Sayang kenapa?" Tanya Nathan.

"Gak jadi bang, udah dipelototin sama dia. Takut, nanti gue di jadiin rujak di kelas" ujar Eve pura pura takut.

"Gak apa apa padahal. Biar gue punya bahan ledekan ke dia" ujar Nathan sambil terkekeh.

"Abang sama temen sama sama laknat" seru Mikayla kesal.

------------------------

Azalea tersenyum senang melihat mobil hitam yang terparkir di depan rumah.

Junior menjemputnya, setelah hampir seminggu dia tak bisa menjemput Azalea karena urusan lain.

Bukan maksud Azalea untuk menjadikan Junior supir, tentu saja bukan. Azalea hanya senang bisa berada di dekat Junior.

Salah memang, apa yang dia rasakan pada Junior adalah suatu kesalahan, Junior jelas jelas adalah milik kakak sepupunya.

Junior adalah milik Arletta, dan tak seharusnya Azalea terlalu terbawa perasaan nya pada Junior.

Heart By HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang