9. Papa?

458 36 15
                                    

.
.
Part 9
.
.

"What the hell are you doing?!"

Pemuda itu tiba-tiba membentaknya. Tentu Kise sangat terkejut dengan kedatangannya yang tiba-tiba. "Kagamicchi!!" Pekiknya. Ia menahan tubuh Kagami yang akan menyerang Silver, tepat saat itu Nash kembali. Ia panik melihat apa yang terjadi.

"Hei hei hei!!! Apa-apaan ini?!" Tanyanya, ia kemudian membantu Silver untuk berdiri. "Kagamicchi minta maaf ssu" Kata Kise. Kagami menatapnya nyalang "Apa-apaan! Dia orang asing, Kise! Bisa-bisanya kau menyuruhnya masuk-"

"Well, sepertinya ada salah paham"

Kagami menoleh pada Nash. "Jelaskan, pak tua"

"Emosimu semakin tak terkontrol ya bocah"

Karena tidak ingin mengganggu tetangga, Kise memutuskan untuk menyuruh mereka masuk. Akhirnya Kagami dijelaskan oleh Nash tentang siapa itu Jason Silver. Tentu saja Kagami sangat terkejut. Bagaimana ia tidak tahu jika pria seperti Nash sudah mempunyai pasangan? Apalagi tampangnya lebih buruk dari Aomine.

"Makanya jangan asal pukul, alis cabang"

"So-Sorry.."

"Kebetulan juga ia dari Amerika sepertimu, Kagami" Kata Nash. Silver merangkul pinggangnya, namun pria itu tetap datar. "Yes! Aku ke sini untuk berlibur dan sekalian berjumpa dengannya" Kata Silver.

"Yeah, makanya aku menyuruhnya untuk mengajar Ryouta"

"Ngomong-ngomong, apa kau tidak sekolah, Kagamicchi?" Tanya Kise. "Ah, aku ke sini hanya untuk pamit. Kata Kuroko, kau di rumah, makanya aku ke sini sebelum kembali ke Amerika. Apa hubunganmu dengan si hitam itu sudah baik-baik saja?" 

"Ya dan Aominecchi memutuskan untuk tinggal di sini ssu"

"Ah begitu ya. Jadi benar-benar tidak ada ruang untukku" Lirih pemuda berambut merah tua itu, Kise hanya tertawa ringan. 

"Maaf ssu"

"Bercanda, Kise. Alex sudah menungguku di Amerika hehe"

"Alex siapa ssu?"

"Tunanganku. Ah, sudah waktunya. Kalau begitu titipkan salamku pada Aomine dan Kiseki no Sedai ya! Sampai Jumpa!" Kagami pun akhirnya pamit.

"Ah, iya ssu. Sampai jumpa lagi, Kagamicchi"

Setelah kepergian Kagami, Silver pun mulai mengajar. Ia ikhlas menjadi guru privat untuk Kise asal dibayar dengan bermalam dengan Nash.

.
.
AoKise
.
.

Beberapa bulan kemudian

"Bisa nggak sih kalian nggak ngikutin aku ssu?" Gerutu Kise kesal karena sejak tadi Aomine dan Nash selalu mengikutinya. "Ayolah, kami tak ingin kau kenapa-kenapa" Jawab pria bertato itu.

"Tapi aku hanya ingin ke toilet ssu!!"

"Tetap saja, Ryouta!'

"Daikicchi juga jangan ikut-ikutan ssu. Ganggu saja"

Krek

Terdengar suara batu yang retak, yak itu Aomine sedang shock. Memang akhir-akhir ini mood Kise sedang naik turun, wajar bagi ibu eh bapak hamil. Penyakitnya sempat kambuh saat janinnya memasuki bulan ke 5, namun sekarang sudah lebih baik walau wajahnya masih pucat.

"Hei, Ryouta. Bisakah kau diam saja? Perutmu sudah membesar, jangan mondar mandir ke sana ke sini. Kau bisa minta tolong pada kami" Kata Nash. "Aku akan melakukannya sendiri selama aku masih bisa, Nacchi. Jadi kau tenang saja ssu" Balas Kise.

Change (AoKise)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang