Chapter 2

162 32 12
                                    

Bersamamu, seperti seekor bebek diantara para angsa, dan bebek itu adalah, aku.
_____

Menjadi pacar seorang yang populer di sekolah pasti tak luput dari perhatian publik.

Sama halnya seperti dirimu, tak jarang seseorang akan membicarakan mu, mengenai hubungan mu dengan fushiguro.

Bukan pujian, melainkan cemoohan dan berbagai kata yang tidak mengenakkan.

Kau tidak melawan mereka, karena kau sadar diri, memang benar yang mereka katakan, kau tidak pantas untuk fushiguro.

Dirimu yang bisa dibilang muka standar, nilai akademik pas pas an dan tidak memiliki kemampuan apapun.

Berbeda dengan fushiguro yang berparas tampan, pintar dalam segala mata pelajaran, memang sangat jauh berbeda denganmu.

Kadang kau berpikir bagaimana bisa fushiguro menjadikanmu kekasih, apakah ia hanya mempermainkan mu?

Tiada hari tanpa cemoohan, yang mencemooh pun tak sadar tempat, mereka akan membicarakan mu di manapun dan kapanpun setiap melihatmu.

Seperti saat ini, saat kau tengah asik makan siang berdua bersama fushiguro di kantin.

Mereka tak segan segan menjelek-jelekkan dirimu dihadapan fushiguro agar ia membencimu.

"Lihatlah gadis tidak tahu diri itu, bagaimana dia bisa menjadi kekasih fushiguro-kun?"

"Dia pasti melakukan sesuatu, menurutmu apa itu?"

"Entahlah, namun aku pernah melihatnya berjalan bersama seorang pria tua, menurutmu apa? Hahaha"

(Name) tidak memperdulikan ucapan mereka, namun ia lebih mengkhawatirkan fushiguro, bagaimana kalau sampai ia percaya perkataan mereka?

"Fushiguro-kun, itu tidak--"

"He~ bagaimana dengan pria kemarin yang kau ajak jalan?" Belum sempat kau menjelaskan, ucapanmu lebih dulu dipotong oleh siswi tadi.

Kedua siswi itu melirikmu sinis dengan senyum smriknya.

"A-aku..." Kau menatap fushiguro Yang sedikit menunduk, aura hitam keluar dari wajahnya.

Dia marah?

Kau gelagapan, "f-fushiguro-kun... A-aku tidak..."

Fushiguro menarikmu pergelangan tanganku dan membawamu keluar dari kantin.

Tepat sebelum kau keluar, matamu menangkap salah satu gadis sialan tadi tengah berbicara sesuatu, kau bisa melihat dari pergerakan bibirnya, "semoga berhasil".

...

Buk

Tubuhmu menghantam dinding keras, punggungmu merasakan nyeri yang cukup sakit. Fushiguro meng kabedon dirimu menggunakan kedua tangannya. Menguncimu di balik tubuh nya.

Fushiguro membawamu ke belakang sekolah, tidak ada satu pun siswa yang kesana.

"F-fushiguro-kun..." Dengan gemetar kau memanggil namanya, kau ketakutan melihat wajah fushiguro.

Belum pernah kau melihatnya seperti ini, kau berpikiran bahwa dia benar benar marah.

"Diam!" Sentak nya, kau semakin di buat takut. Tapi kau tetap bertekad untuk menjelaskan nya.

"A-aku bisa menjelaskan semuanya fushiguro-Kun, orang tua yang dimaksud a-adalah ayahku, d-dan lelaki itu adalah sepupu ku yang kemarin baru datang aku ha-harus menema--hmmphh..." Ucapanmu terhenti kala fushiguro tiba tiba menciummu tanpa seizin mu.

Kau meronta ronta, tanganmu memukul dada bidang fushiguro, namun tidak di gubris nya. Fushiguro tetap melumat bibirmu ganas.

"Ini hukumanmu karena kau tak mau diam"

"T-tunggu fushi--mmmhhh" Belum sempat kau mengambil oksigen fushiguro kembali mencium bibir mungil mu.

Kau memperkuat pukulanmu, dan benar saja, fushiguro melepaskan ciuman kalian, menyisakan benang Saliva di antara kalian.

Keadaan menjadi hening selama beberapa menit, kau yang takut kembali bicara, dan fushiguro yang tidak tau sedang memikirkan apa, namun posisi kalian tidak bergeser bahkan secenti pun.

"Maaf," kau mendongak, menatap fushiguro yang menatap kesamping, seperti itu lebih menarik daripada menatapmu.

"K-kenapa kau minta m-maaf?"

"Karena aku mencium mu tanpa seizinmu"

Kau diam, tak berkata, dirimu juga sedikit kesal karena hal tadi, namun kau sudah hampir melupakan nya jika fushiguro tidak mengingatkannya kembali.

Kau menggeleng, "daijoubu"

Fushiguro menatapmu, jantungmu berdetak cepat dan pipimu memerah.

"Itu, ciuman pertamamu kan?"

Kau sedikit tersentak, dia benar, itu ciuman pertamamu, dan itu di ambil secara paksa (?)

Tidak seperti Yang kau harapkan, berciuman dengan suasana romantis.

Kau hanya mengangguk anggukkan kepalamu, "aku senang bisa menjadi yang pertama untukmu"

Pipimu semakin merona, kau mengulum senyum, itu terlihat sangat manis di mata fushiguro.

Ia melepaskanmu dalam kabedon nya. Kemudian mengelus puncak rambutmu.

Dia... Tidak benar benar marah padaku ya?

...

"Nee, apa kau tidak marah padaku?"

"Hm? Tidak"

"Lalu kenapa tadi kau terlihat begitu marah?"

"Hanya alasan untuk bisa mencium mu"

"F-fushiguro-kun baka! \\\"

__________

Halohay!

Maapkeun chapter ini gaje, gatau ah, gw pusing mikir ujian, maklumin yak, ehe.

Jaa~ matane~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Series! [Fushiguro Megumi] HIAT!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang