7

18 10 5
                                    

"sya, ternyata lo lebih manis dari yang gur kira kalo lo ketawa gitu. Tapi lo lagi sama siapa sya?" gumamnya dalam hati dan tersenyum bingung.

Tadinya Aksa akan mampir ke tempat jualan itu untuk membelikan titipan bundanya. Namun sepertinya dia urung untuk mengganggu keasyikan teman dari adiknya itu. Tapi entah mengapa Aksa sangat ingin menghampiri mereka, entah untuk memastikan saja.

Akhirnya Aksa mengalahkan rasa malasnya demi rasa penasarannya. Perlahan Aska memasuki warung bakso itu, dan sepertinya mereka masih belum menyadari keberadaan kemudian aksa memilih tempat duduk yang bersebrangan dengan mereka itu.

Dilain tempat elsya dan fajar sudah selsai dengan segala urusan mereka yang sangat rumit itu. Sebenarnya mungkin tidak rumit, hanya saja karena mereka belum bisa menyelsaikan masalah dengan dewasa (terlebih elsya) jadi menyebabkan masalah itu terlantar, dan menjauhkan mereka karena tidak ada yang mau memulai pembicaraan terlebih dahulu.

Sampai ketika elsya akan membayar pesanannya tidak sengaja matanya bertemu pandang dengan sosok yang akhir-akhir ini selalu membuat hatinya seperti sedang olahraga. Elsya pun hanya diam dan terpaku. Begitupun dengan aksa, lebih memilih pura-pura tidak mengenal elsya dan tidak menghiraukannya. Saat ketika elsya akan memilih pulang dari tempat itu, fajar dengan cepat merangkul pundak sahabatnya itu.

"ishh apa-apan si jar" dengan nada kesal elsya mencibir fajar dan mencubit tangannya.

"awww... biasa aja dong elah ah"

"gak enak diliatin banyak orang loh"

"diliatin banyak orang atau karena ada dia tuh" senyum jail fajar dan mengejek elsya

"heh apa-apaan sih ah" tiba-tiba muka elsya memerah begitu saja.

"ciee salting"

"awwhhh..." ringis fajar karena elsya dengan kencangnya menginjak kaki fajar yang hanya menggunakan sendal jepit swallow sedangkan dia menggunakan sepatu.

"gak ngotak ya kamu jar"

"gak ngotak ya kamu jar, hilih bicit el" ejek fajar lagi sambil memonyong-monyongkan bibirnya.

"tau ah, ayo balik aja" pinta elsya karena sudah malas meladeni temannya ini.

"lo balik sama siapa emang?"

Tiba-tiba rasa kesalnya pada fajar benar-benar sudah diujung kepala. Karena elsya fikir fajar lah yang akan mengantarkannya pulang karena wajarlah dia cowok.

"gue gak ada waktu ya kalo harus nganterin lo"

"bacot jar" kesal elsya dengan memilih duduk kembali di warung bakso itu.

"serius elah el"

"lagian kan tadi lu bisa datang kesini naek angkot"

Rasanya ingin sekali elsya menangis ditempat ini gara-gara perlakuan fajar yang diluar ekspektasinya.

"atau engga, gue punya ide deh"

Elsya diam tidak menanggapi omongan sahabatnya ini.

Tak lama saat aksa akan pulang setelah menerima pesanannya ini ia melihat elsya yang masih duduk dengan muka tertekuk seperti sedang kesal fikirnya.

Sampai fajar memanggil aksa dengan seperti orang yang sudah sangat bersahabat.

"kak aksa"

Aksa hanya diam dan bersiap melanjutkan omongan fajar selanjutnya.

"kak aksa mau balik nih?"

"eh sorry lu siapa ya?"

"heh kak aksa lupa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang