NEAR YET FAR (HWANHAK)

175 18 15
                                    

What the minds forget, the heart remembers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

What the minds forget, the heart remembers

***

"Intinya, komunikasi, Hyung." Dongju mengetuk lantai kayu dengan ujung telunjuknya. "Gue bisa ngerti apa yang Lo rasain karena Lo cerita ke Gue." Ujar Dongju menepuk bahu Hwanwoong yang bergeming.

"Gue tau, emang ga mudah buat memulai."

Hwanwoong melipat kakinya sebelum menaruh dagunya di atas kedua lututnya yang ia dekatkan ke dada.

"Itu maksud Gue." Gumam Hwanwoong sambil sesekali menarik sisa ingus di hidungnya yang masih terasa pengar.

"Coba Lo pikir deh Hyung, kenapa Lo bisa gomong hal ini ke Gue, sementara ke dia ga bisa?"

Hwanwoong melihat Dongju dari sudut matanya. Berpikir dan mencari alasan dari pertanyaan Dongju, mengapa ia bisa dengan mudah duduk di lantai berjam-jam memaksa Dongju mendengar keluh kesahnya sementara memanggil Geonhak saja ia tak sampai hati.

"Karena Lo sayang dia?"

Hwanwoong menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangannya.

"Iya kali." Jawabnya ragu karena tak menemukan jawaban lain, jadi ia memutuskan untuk mengiyakan saja. Maksud hati supaya cepat, tapi pertanyaan Dongju selanjutnya justru membuat Hwanwoong makin risau.

"Berarti Lo gak sayang Gue gitu? Makanya Lo bisa ngobrol sama Gue?" Hwanwoong membuka matanya meski ia masi dalam posisi duduk memeluk kedua kakinya. Benar juga. Berarti bukan itu alasannya.

"Gak tauuuu..." keluh Hwanwoong membuat Dongju menghela nafas.

"Beberapa orang emang demen muter nyari pembelaan sana-sini, tapi gak pernah bener-bener mau dateng ke pokok masalah dan nyari jalan keluar atau ngeberesin hal yang lagi berantakan."

Hwanwoong menegakkan kepalanya, menatap Dongju yang baru saja berbicara dengannya.

"Maksud Lo Gue kabur?"

Dongju mengendikkan bahunya.

"Gue ga nuduh, tapi kalo Lo ngerasa, thank God." Ujar Dongju membuat Hwanwoong mengusak kasar rambutnya.

"Lo bisa ngobrol ke Gue karena Lo cuma mau denger apa yang Lo mau denger dari Gue. Sementara, kalo sama Doyaaa..." Dongju menghela nafas saat memenggal kalimatnya pada nama pendek yang ia berikan pada Geonhak. "Sementara kalo sama Doyaaa, Lo takut Lo bakal denger hal yang ga mau Lo denger."

Hwanwoong termenung saat mata Dongju mengunci kedua matanya. Ia, tak bisa mengelak. Semua kata-kata pembelaan yang ia susun tadi masuk kembali dan tak sempat keluar dari pita suaranya. Dongju benar.

DEAR, MOON (ONEUS ONESHOT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang