"hyung... Boleh pinjam ponsel hyung tidak? "tanya seokjin pada namjoon. Namjoon yang asik dengan laptopnya menghentikan acara mengetiknya sejenak lalu menoleh kearah seokjin yang sedang menatapnya dengan tatapan menggemaskan.
"memangnya ponsel jinnie kenapa? Rusak? "tanya namjoon. Seokjin duduk disebelah namjoon dan kebetulan jimin datang bersama yoongi. Jimin duduk di sofa yang satunya lagi sedangkan yoongi pergi ke dapur entah mau ambil apa.
"pinjam punya hyung saja jinnie "ujar jimin. Seokjin sontak menatap jimin ketus. Lalu memalingkan wajahnya kehadapan namjoon sambil tersenyum manis membuat namjoon mencubit kedua pipi berisi itu.
"uhh neomu kiyowo.. Ini. Tapi kalau misalnya ada yang menelepon kasih tahu hyung nee. Hyung mau ke toilet dulu "seokjin mengangguk lucu. Namjoon berdiri dan mengusap rambut hitam seokjin yang halus. Sepertinya seokjin sedikit marah dengan masalah jimin kemaren makanya seokjin tidak mau meminjam barang jimin lagi.
Jimin berdiri dari duduknya lalu pindah duduk disamping seokjin yang tengah mengetik di ponsel namjoon.
"jinnie ya... "
"nee hyung.. "jimin mengambil ponsel yang dipegang oleh seokjin membuat seokjin menatap jimin kesal.
"hyung kenapa? Kemaren aku pinjam hair dryer hyung tidak bolehkan. Sekarang ponsel namjoon hyung kenapa hyung ambil? MAU HYUNG APA?!! "
PLAKKK!
yoongi terkejut melihat jimin menampar pipi seokjin sehingga meninggalkan bekas tamparan dipipinya. Seokjin menatap jimin tidak percaya. Selama ini keluarganya tidak pernah menamparnya.
Yoongi mendekati jimin dan seokjin. Jimin menatap tangan yang tadi dia gunakan untuk menampar dongsaeng kesayangannya.
"hyu - hyung me - menamparku? "tanya seokjin dengan kedua mata yang berkaca kaca. Seokjin sekuat tenaga menahan air matanya. Seokjin tidak mau menjadi anak yang cengeng. Taehyung, jungkook dan hoseok terkejut mendengar teriakan daro bawah bergegas menghampiri asal suara tersebut. Tapi mereka bertiga mendapati suasana yang mencekam diantara jimin dan seokjin.
Seokjin melepaskan tangannya dari pipinya lalu mendekati jimin. Jimin terkejut karena tiba tiba seokjin mendekati nya.
"hyung dengar aku baik baik nee. Selama aku hidup.. Aku.. Belum pernah ditampar seperti ini. Hati ku sakit hyung. Dan terlebih lagi sakitnya bukan pipi ku tapi hyung yang aku sayangi menampar dongsaengnya tanpa salah apapun. Hyung aku salah apa hah.. Hufftt... "seokjin menundukkan kepalanya mencoba untuk tidak menangis lalu tersenyum kearah jimin.
"aku tadi meminjam ponsel namjoonie hyung untuk bertanya keadaan eommaku hyung. Hyung tahu eomma ku kenapa hem? Eommaku meninggal hyung.. "mereka semua terkejut termasuk namjoon yang baru selesai dari toilet. Namjoon langsung mendekati seokjin.
"apa itu benar jinnie? "seokjin hanya menganggukan kepalanya menjawab pertanyaan dari namjoon. Seokjin menatap sekilas kepada yoongi dan tersenyum. Seokjin pergi dari hadapan mereka menuju kamarnya. Namjoon yang tidak mau terjadi hal hal yang tidak diinginkan menyusul seokjin yang wajahnya merah padam.
"jinnie ya.. Jinnie ya "panggil namjoon. Seokjin tidak mengindahkan panggilan namjoon dan bergegas menuju lemari pakaiannya lalu mengambil koper yang ada di rak atas.
"jinnie mau kemana eoh? "seokjin tetap diam dan sibuk mengambil baju, celana, hoodie dan beberapa kemeja dan jas nya. Kemudian melipatnya dan memasukkannya kedalam koper.
"KIM SEOKJIN! "namjoon yang muak memengang bahu seokjin agar menghadapa kearahnya.
"akhh appo hyung... "namjoon yang mendengar seokjin meringis sontak melepaskan tangannya.
"ji.. Jinnie kenapa? Ada yang sakit? "tanya namjoon yang cemas takut tangannya melukai bahu seokjin.
"le.. Lengan jinnie appo. Hyung kekencengan menarik bahu jinnie tadi. "
"hihihihi mianhae.. Jinnie mau kemana? Mau ke gwanchon? "
"nee.. Tapi hyung jangan beritahu yang lain nee. Hyung saja yang tahu nee. Jebal hmm~"bujuk seokjin pada namjoon. Namjoon sebenarnya ragu tapi namjoon menganggukan kepalanya membuat seokjin tersenyum lalu memeluk namjoon.
"hyung..bilang pada sejin hyung kalau aku akan menginap di gwanchon selama seminggu ya hyung.. Tapi jangan sampai tahu yang lain nee. Aku mau memberi pelajaran untuk jimin hyung hmm "
"apa tidak keterlaluan jinnie? "
"hyung tahu tidak.. Kalau jiminie hyung itu tidak bisa menetralkan emosinya sendiri. Aku sebenarnya tidak tega dengan jiminie hyung. Makanya aku lakukan ini. Aku tidak marah pada jiminie hyung kok. Hyung sudah nee aku mau acting dulu. Dan hyung jangan tertawa saat aku acting...mengerti? "
"nee... Kajja. Hyung ingin beracting juga. Siapa tahu hyung bisa menjadi actor dadakan "
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKNAE HAMSTER 🐹(END) ✅
Fanfictionkehidupan sehari hari seorang Idol yang saat ini terkenal. ke enam namja ini harus menahan gemas dan kesal karena ulah dan tingkah maknae mereka yang unik ini