01

372 34 7
                                    

Year 2008...

"Ahh!" Seorang anak kecil terjatuh karena di dorong oleh beberapa anak kecil lainnya. Mereka terlihat sedang bertengkar. Anak kecil yang terpojok itu terlihat kesakitan dan menahan tangisnya saat dirinya di perlakukan tidak baik dengan teman sebayanya.

"Hahahaha! Masa seperti itu saja menangis? Mana yang katanya appamu itu polisi? Kau bohong, kan? DASAR TUKANG BOHONG!" Celetus salah satu anak bertubuh berisi sambil menggenggam sebuah tas yang sepertinya milik anak kecil yang sedang ia rundung itu.

Tas tersebut langsung ia lemparkan tepat mengenai wajah anak malang tersebut yang hanya bisa pasrah mendapatkan perlakuan kasar.

"YAAA! BERANINYA MAIN KEROYOKAN!!"

Saat seorang anak laki-laki dengan suaranya yang lantang, berdiri dengan penuh rasa percaya diri tanpa sedikitpun rasa takut sambil mengemut permen di dalam mulutnya. Suara yang lantang itu pun sontak membuat lima anak yang sebaya dengannya yang sedang merundung tersebut langsung menoleh ke arahnya. Wajah mereka sontak ketakutan saat melihat keberadaan nya.

"Seokjin ah , kau tidak apa apa?" Tanyanya.

Benar, itu adalah namanya, Kim Seok Jin. Saat itu umurnya masih 6 tahun dan masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Sejak anak anak di sekolah tahu jika appanya seokjin seorang polisi mereka terus meledek seokjin dan menjadikannya bahan mainan mereka. Hingga suatu hari anak aneh itu muncul. Dia adalah Min Yoon Gi yang baru datang sekitar satu Minggu di sekolah namun dia sudah disegani oleh anak anak karena sikapnya yang acuh dan kasar.

Yoongi mulai berjalan mendekat, lantas hal itu membuat mereka berlima yang berulang merundung seokjin langsung berlarian karena takut pada nya. Yoongi terlihat begitu santai menghampiri seokjin yang terlihat sibuk memasukkan peralatan sekolah nya ke dalam tas yang sudah terlihat kotor, rambutnya pun sudah tak beraturan, ada luka kecil di tulang pipinya.

Seokjin sejak tadi berusaha menahan air matanya agar tidak tumpah. Dia menangis sekencang-kencangnya lantaran ia sudah di perlakukan tidak adil hanya karena rumor appanya. Sudah sekitar lima bulan lamanya seokjin selalu mendapatkan perlakuan tidak adil, namun ia tidak berani untuk bilang pada appanya hingga membuat seokjin harus menyembunyikan hal ini dari keluarga ataupun para guru di sekolah.

Sontak tangisan seokjin langsung terdiam saat matanya melihat uluran tangan dari yoongi yang bahkan tidak memiliki ekpresi seseorang yang sedang peduli dengan orang lain, itulah sebabnya dia anak yang aneh.

"Jangan cengeng! Ayo bangun! Aku belikan ice cream." Ajak yoongi sambil menggenggam tangan seokjin yang sudah kotor terkena tanah. Ajakan tersebut membuat seokjin luluh dan mengenggam tangan yoongi mencoba untuk beranjak. Seokjin terdiam saat yoongi sibuk membersihkan tangannya yang penuh dengan tanah, bahkan dia tidak segan untuk membersihkan baju dan celananya yang juga ikut kotor.

Setelah merasa sudah cukup bersih, yoongi menepuk nepuk kedua tangannya satu sama lain beberapa kali untuk menyingkirkan sisa sisa pasir yang menempel di tangannya. Dan kemudian yoongi kembali mengenggam tangan seokjin yang masih gemetar itu agar bisa menenangkan nya.

"Kajja!" Ajak yoongi yang kemudian berjalan duluan sambil mengandeng tangan seokjin yang mulai mengikutinya.

Sejak hari itu seokjin dan yoongi mulai dekat. Yoongi yang entah kenapa selalu berdiri di belakang seokjin seolah sedang melindungi dirinya dari anak anak yang berniat untuk merundung nya pun kini tidak lagi mendekati nya. Sikap nya yang seakan acuh tak acuh itu awalnya membuat seokjin takut, namun yoongi selalu menjemput seokjin untuk berangkat ke sekolah bersama lalu mengantar nya hingga sampai di depan gerbang apartemen.

MAKNAE HAMSTER 🐹(END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang