852

103 19 0
                                    

Tahun 852. 2 tahun sejak perebutan dinding Maria. Daerah di dinding Maria telah mulai direnovasi dan ditinggali sejak setahun yang lalu. Marina sendiri memilih untuk tidak kembali ke tempat tinggalnya yang ada disana. Dia cukup beruntung bisa mendapatkan pekerjaan dan tempat untuk tinggal di distrik Ermich. Selain itu, dia tidak memiliki siapapun lagi disana, jadi dia tidak memiliki alasan yang kuat untuk kembali lagi ke rumahnya yang tinggal reruntuhan itu.

Pintu bar terbuka. Ada pelanggan yang datang.

"Selamat datang, ada yang bisa kubantu?", Marina menyambut pelanggan yang telah duduk di kursinya. Laki-laki itu terlihat tidak asing di matanya, mereka sepertinya pernah bertemu sebelumnya.

"Teh hitam, tolong."

Begitu laki-laki itu mengatakan pesanannya, gambaran mengenai masa lalu semakin jelas terlihat. Mereka memang pernah bertemu.

"Baik, tunggulah sebentar.", Marina pergi ke dapur untuk menyiapkan pesanan. Biasanya dia hanya melayani pelanggan, namun jika urusan teh, maka dia akan mengambil alih. Tidak ada seorangpun disini yang bisa membuat teh seenak dirinya.

Omong-omong soal laki-laki tadi. Marina mengingatnya. Mereka pernah bertemu di bar tempat dia bekerja sebelumnya. Sebuah kebetulan. Apa dia juga mengingatnya? Sepertinya tidak, ya?

"Hei, bukankah itu kapten Levi?"

"Dari Tim Pengintai?"

"Ya. Dia salah satu pahlawan yang sudah membebaskan dinding Maria."

Marina mendekat kearah pekerja yang sedang memperhatikan seseorang di luar dari jendela dapur. Kapten Levi? Tentu saja, siapa yang tidak tahu? Dia adalah salah satu dari 9 orang yang berhasil kembali dari misi perebutan dinding Maria. Kabar itu sudah meluas hingga ke seluruh daerah. Marina sendiri belum pernah melihatnya, jadi dia juga sedikit penasaran mengenai bagaimana rupa pahlawan itu.

"Yang mana?", tanya Marina.

Salah satu dari mereka menunjuk ke salah satu kursi yang di tempati pelanggan. "Itu. Pria pendek yang datang sendirian, dia orangnya."

Eh?

Marina terkejut ketika mereka menunjuk ke arah laki-laki itu. Laki-laki yang dia katakan pernah bertemu dengannya di salah satu bar di distrik Trost. Jadi dia kapten Levi? Wah, Marina berpikir dia sangat beruntung.

"Ah, itu dia? Kalian tahu, aku akan mengantar pesanan ini ke dia."

"Marina biar Aku saja."

"Tidak, Aku saja."

"Marina kau sudah bekerja seharian, biar Aku saja."

Marina tertawa melihat rekan-rekannya berebutan untuk menggantikan dirinya untuk mengantarkan pesanan itu. Ia kemudian menggeleng, "Tidak. Dia milikku.", ucapnya terkekeh sambil melanjutkan langkah untuk mengantarkan pesanan.

"Teh Anda, Tuan.", Marina meletakkan cangkir berisi teh hitam dengan perlahan.

"Kita pernah bertemu sebelumnya, di bar di distrik Trost."

Laki-laki itu menautkan alisnya. Sepertinya dia tidak ingat. Mungkin karena sudah lama.

"Itu sudah lama sekali. 3, tidak 4 tahun yang lalu mungkin."

"Aku tidak ingat."

Marina kembali tersenyum. "Tidak masalah. Aku permisi dulu, katakan jika Anda butuh yang lainnya.", Marina kemudian pergi kembali ke dapur.

Levi terlihat tidak peduli. Dia kemudian segera meneguk teh yang telah dia pesan. Ia tidak ingin berlama-lama disini. Matanya sedikit melebar ketika merasakan teh yang sedang ia minum. Teh ini, rasanya tidak asing. Ini adalah teh hitam, yang kemungkinan sama dengan teh yang dia punya, dia juga sering membuat teh hitam sebelumnya.

Kemudian tidak sengaja melihat Marina yang sedang mencatat pesanan pelanggan lain. Levi bukanlah orang yang mengingat hal-hal sepele di masa lalu, lebih ke tidak peduli sebenarnya. Tapi rasa teh ini berkesan untuknya. Sepertinya dirinya memang pernah bertemu dengan perempuan itu.

Levi memanggil Marina setelah ia menghabiskan tehnya, bermaksud untuk membayar.

"Aku mengingatmu.", katanya singkat.

Marina sedikit terkejut namun juga senang. "Namaku Marina. Datanglah lagi lain kali."

Levi tidak menjawab. Dan memberikan uang kemudian segera pergi. Marina hanya terdiam kemudian tertawa sendiri melihat kepergian Levi. Sepertinya laki-laki itu tidak suka banyak bicara.

Marina berharap bisa bertemu dengan Levi lagi. Mungkin saja kan dia akan kembali kesini lagi?

Tuan Kedai Teh (Levi Fanfiction) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang