871

125 23 1
                                    

871. 7 tahun telah berlalu sejak Levi dan Marina akhirnya memutuskan untuk menikah. Mereka tidak menyesali itu, karena mereka masih bersama sampai sekarang. Kalian tidak perlu penasaran apakah akhirnya mereka saling mencintai atau tidak.

Levi mengunci pintu kedai setelah pelanggan terakhirnya pergi. Kemudian dia menemukan seorang anak kecil, perempuan, dengan gaun tidurnya ketika dia berbalik. Anak perempuan itulah bukti cinta Levi dan Marina.

Levi tersenyum ke arah anak itu. "Kenapa tidak tidur?"

"Aku ingin tidur dengan Ayah dan Ibu!", ucapnya dengan kesal. Itu terlihat menggemaskan di mata Levi, dia bisa melihat Marina yang sedang merasa kesal di diri anak itu. Beberapa hari ini Marina mengajarinya untuk mencoba tidur sendiri.

Setiap kali anak itu memanggilnya sebagai Ayah, dan Marina sebagai Ibu, itu membuat hati Levi menghangat. Mereka tidak berencana untuk memiliki anak sebenarnya. Apalagi ketika mengetahui Marina tengah hamil, dokter mengatakan kalau itu cukup beresiko mengingat umur Marina yang tidak lagi muda. Levi tidak ingin mengambil resiko kehilangan Marina dan menyarankan untuk tidak memiliki anak itu saja.

"Hanya hidup denganmu saja itu sudah cukup. Tidak ada hal yang lebih membuatku bahagia selain itu."

Marina menolak. Dia berjanji akan menjaga diri dan juga bayi mereka. Dan Marina menepati janjinya, dia tidak bekerja selama hamil dan lebih banyak istirahat. 9 bulan kemudian anak mereka lahir dengan selamat. Marina dan Levi menangis bahagia. Itu adalah pertama kalinya Marina melihat Levi menangis.

Ketika menatap wajah bayi mungil itu, Levi merasa bersalah karena sempat tidak ingin memilikinya dulu. Dia meminta maaf berkali-kali dihadapannya dan itu membuat Marina tertawa.

"Dia tidak akan mengerti, tahu.", ucapnya di tengah tawa.

Bayi perempuan itu memiliki warna rambut dan mata yang sama dengan Marina. Itu tidak masalah. Levi merasa tidak ada bagian dari dirinya yang cukup bagus untuk diturunkan ke anaknya.

"Bagaimana ini, sepertinya anak kita akan pendek seperti Aku.", Marina kembali tertawa. Levi pernah mengatakan kalau dia sebenarnya tidak suka jika disebut pendek, meskipun itu memang kenyataannya. Tapi sekarang dia sendiri yang menyebut dirinya pendek.

"Tidak masalah. Dia akan menggemaskan."

Itu adalah saat-saat yang membahagiakan untuk mereka berdua, maksudku bertiga.

Levi menggandeng tangan anak perempuannya untuk naik ke lantai atas, tempat dimana mereka tinggal. Dia membujuk Marina agar mereka dapat tidur bertiga malam ini. Marina setuju, tentu setelah sedikit berdebat dengannya.

Levi menatap lembut dua perempuan yang dia sayangi sekarang. Marina sedang mengelus anak perempuan mereka yang meringkuk di pelukannya. Itu sedikit mengingatkan Levi kepada dia dan Ibunya dulu.

"Kau belum tidur?"

"Hm. Hanya memikirkan sesuatu."

"Memikirkan apa?"

"Aku tidak pernah berpikir akan hidup sampai di umur ini. Tapi lihat sekarang? Dan Aku merasa bersyukur karena itu. Aku bersyukur karena bertemu denganmu."

"Aku juga. Dan kita harus hidup lebih lama lagi untuk dia. Untuk melihatnya tumbuh.", ucap Marina sambil mengelus rambut anak perempuan mereka.

Levi beralih memeluk Marina, membuat anak perempuan mereka dipeluk dari dua sisi. "Ya, tentu saja."

"Aku ingin melihatmu ketika dia menikah. Orang bilang seorang Ayah tidak akan rela saat anak perempuan mereka menikah."

"Benarkah? Aku akan menantikan saat-saat itu."

Tuan Kedai Teh (Levi Fanfiction) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang