13

63 8 0
                                    

Sakura menoleh dan terkejut.

"Sejak kapan kamu di sini?" tanya Sakura.

"Sejak aku mengikutimu dari rumah sakit. Ya ayahku juga sakit dan tak sengaja bertemu dengan mu." jawab Taehyung.

Sakura menunduk sedih, matanya sangat sembab.

"Jungkook dia sakit kanker." kata Sakura, Taehyung mengangguk lalu menghapus air mata gadis itu.

"Ya menangislah tak apa jika itu bisa menguatkan hatimu." kata Taehyung, kemudian membawa Sakura ke pelukannya.

"Huhuhu... Aku sangat mencintai dia."   Taehyung yang mendengarnya merasa sakit.

"Iya aku tau." balas Taehyung. Sama aku juga mencintai mu Sakura dan rasa itu semakin besar.

Aku tahu Tuhan sedang mengatur skenario hidup kita, kadang aku ingin menyerah mengejarmu tapi aku ingat dirimu yang dulu tak pernah menyerah mendapatkan ku meski aku tak pernah mencintai mu dahulu dan sekarang takdir membalikkan semuanya. Kita bertemu kembali namun dirimu telah bersama orang lain.

Rembulan setengah cincin menerangi langit malam. Bintang serupa kunang-kunang bertebaran.

Ting!

Sebuah pesan email masuk. Mirae membuka sebuah foto yang dikirimkan oleh stalker.

"What?! Kenapa mereka bisa berduaan  kayak gini?" Mirae sangat kesal melihat foto Taehyung dan Sakura di tempat ibadah itu.

"Halo, pokoknya kamu harus cepat bunuh dia sebelum mereka kembali dekat. Oke!" pinta Mirae.

"Oke, bos." jawab stalker itu.

***

Tangan Jungkook mulai bergerak perlahan dan mulai sadar.

Sakura? Sejak kapan? Jadi dia sudah tau. Pikir Jungkook. Dia menggenggam jemari mungil Sakura dan memperhatikan mata gadis itu tampak begitu sembab dan bengkak, sepertinya dia banyak menangis membuat nya sangat terharu memiliki gadis seperti Sakura.

Sakura terbangun ketika merasakan sebuah tangan menggenggam tangannya.

"Jungkook?" Sakura terbangun.

Jungkook yang pucat tersenyum.

Sakura tersenyum bahagia lalu memeluk tunangannya itu.

"Bentar aku panggil mama dan dokter." kata Sakura sambil berlari keluar.

"Ma, Jungkook telah sadar." panggil Sakura tersenyum sumringah.

Mama dan papa Jungkook langsung berlari menuju kamar rumah sakit itu. Kedua orang tuanya langsung memeluk putranya itu.

"Pak, klien dari Amerika telah datang." kata Sekretaris Park.

"Baik, saya akan ke sana." Taehyung menuju ruang meeting. Dia tampak sangat tampan hari ini sampai karyawan wanita tak berkedip melihatnya.

Sakura mengajak Jungkook ke taman bermain dekat rumah sakit dengan menggunakan kursi dorong. Di sana mereka melihat banyak anak kecil sedang bermain bersama orang tuanya maupun baby sitter nya.

"Mau bermain juga?" tanya Sakura sambil tersenyum jenaka.

Jungkook menggeleng tersenyum malu.

"Kok gak mau? Gimana kalo nyanyi aja?"

"Apa? Nyanyi? Malu." balas Jungkook.

"Sekali aja buat aku. Mau ya?" rengek Sakura.

"Iya deh." jawab Jungkook tersenyum.

"Bentar." Sakura berlari ke sebuah cafe dan di sana kebetulan ada anak muda sedang memainkan gitar. Sakura tampak minta tolong dan mengajak anak muda itu ke taman untuk mengiringi Jungkook.

Jungkook menggeleng-geleng tak habis pikir melihat pacarnya itu. Dia tersipu.

"Tolong iringi pacar saya ya." pinta Sakura kepada anak muda itu.

"Hyung mau nyanyi apa?"tanya anak muda itu kepada Jungkook.

"Hm, 10000 hours by Justin Bieber. Tau kan?" tanya Jungkook.

"Ah iya saya tau." jawab anak muda itu.

Jungkook pun mulai bernyanyi, suaranya begitu merdu dan soft.

i’d spend ten thousand hours and ten thousand more
oh, if that’s what it takes to learn that sweet heart of yours
and i might never get there, but i’m gonna try
if it’s ten thousand hours or the rest of my life
i’m gonna love you (ooh, ooh~ooh, ooh, ooh)

Sakura duduk di sampingnya dan begitu menikmati alunan melodi dan petikan suara gitar yang sangat indah.

"Yey!!! Terima kasih ya." kata Sakura girang.

Lalu mengecup pipi Jungkook. Orang-orang di sekitarnya tampak menyoraki dengan riang. Sakura tertawa malu dan Jungkook pun merona. Mama dan papa Jungkook yang melihat mereka tampak tersenyum bahagia seakan melihat masa muda mereka.

Siang semakin terik, Sakura segera membawa Jungkook kembali ke rumah sakit untuk minum obat dan beristirahat.

"Ya udah aku kerja dulu, ya." kata Sakura.

Jungkook menahan Sakura.

"Iya?" tanya Sakura.

"Hati-hati, ya." kata Jungkook sambil tersenyum.

Sakura tertawa malu.

"Iya. Aku akan kembali lagi secepatnya." balas Sakura kemudian pamit ke orang tua Jungkook.

"Selamat siang, sayang." kata Mirae di sebuah restoran tempat Taehyung makan siang.

"Kamu ngapain sih ke sini?" tanya Taehyung risih mengganggu mood makannya.

"Ketemu tunangan aku, dong. Emang salah ya?" balas Mirae.

Taehyung memutar bola matanya malas.

Mirae memegang tangan Taehyung. Namun Taehyung menarik tangannya.

"Kenapa sih?" tanya Mirae mulai kesal.

"Kamu gak liat aku makan. Jangan buat nafsu makan ku turun. Mengerti!" balas Taehyung lalu meninggalkan meja makan itu.

"Sayang, kamu mau kemana?" tanya Mirae.

"Bukan urusanmu." balas Taehyung.

"Kenapa sih kamu gak pernah peduli sama aku? Apa karena perawat jompo itu?"

Taehyung berhenti.

"Kalo iya, kenapa?"

Mirae menghentakkan kakinya, lalu pergi. Tapi Taehyung tak peduli. Dia benar-benar sibuk hari ini.

"Hallo, aku mau gadis itu mati hari ini. Cepat bunuh dia!" perintah Mirae.

"Baik, bos. Saya sudah di depan panti tempat dia bekerja sekarang." balas stalker itu.

Stalker itu tersenyum jahat sembari terus menunggu Sakura pulang dari panti. 

Akhirnya malam menjelang. Sakura hari ini pulang telat karena ada pasien baru. Sakura menuju halte bus dengan berjalan kaki.

"Itu dia." Stalker tersebut mulai melajukan melakukan mobilnya.

HURT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang