HURT (END)

1

Sakura berlari di tengah siraman hujan gerimis. Padahal langit sedang cerah di awal musim semi. Namun, awan kelabu memaksa untuk turun menyiram debu-debu jalan.

[Sakura POV]

Namaku Sakura, seorang gadis yang sangat menyukai musim semi. Setiap hari aku harus menunggu bis untuk mencapai kampusku yang cukup jauh. Seperti sekarang, aku harus berdesak-desakan dengan penumpang lain.

Selang beberapa menit, bis pun telah berhenti. Aku segera turun dari himpitan orang-orang yang sibuk mengejar waktu dan berjalan menyeberangi zebra cross.

Aku terus berjalan hingga seseorang membuatku berpaling padanya. Rambutnya tergerai tertiup angin dan wajahnya yang manis ditutupi masker layaknya idol membuatku tak berkedip. Dia terus berjalan melewatiku ditengah kelopak sakura yang menari di udara. Hingga ia menghilang di balik keramaian. Aku kembali tersadar dan melirik arlojiku yang tampak mulai kesal karena aku begitu telat.

Aku pun mengetuk pintu dan untung saja dosen mempersilahkanku memasuki ruang kelas. Dan pelajaran pun kembali dilanjutkan. Hampir dua jam kami memperhatikan slide membuatku menjadi sedikit pening dan bersyukur karena kuliah hari ini telah berakhir.

Aku kembali berjalan di trotoar menuju halte bis yang tak begitu jauh dari kampusku, sambil sesekali menyingkap poni yg menutupi wajahku. Tiba-tiba aku melihat cowok yang kulihat di zebra cross, aku mempercepat langkahku untuk memperdekat jarak dengannya. Kali ini dia membuka maskernya sambil menyesap kopi ditangannya. Aku berhenti dan berdiri sambil menunggu bus seperti biasanya, dan dia pun juga sepertinya sedang menunggu bus yang sama denganku.

Sesekali aku melirik ke arahnya, karena penasaran. Dan sepertinya dia menyadarinya dan berhasil menangkap pandanganku. Kami terdiam saling tatap untuk beberapa detik, kemudian kembali menatap jalan. Hingga bus yang kami tunggu pun datang.

Aku pun naik, namun karena jumlah penumpang yang banyak aku terhimpit dan tak mendapatkan tempat duduk. Akhirnya, aku pun berdiri karena hanya itu yang tersisa. Jalan yang sedikit berliku membuat terguncang kecil dan karena takut jatuh, tanpa sengaja aku memegang erat baju seseorang yang ada di sampingku, ketika aku menoleh ternyata cowok manis yang kutemui tadi.

"Ah, maaf." Ucapku sedikit malu.

"Iya, tidak apa-apa." Balasnya sambil tersenyum.

Aku sedikit merona melihat senyumannya. Lalu, segera tertunduk menatap kedua sepatuku seakan yang ikut merona juga. Ahhh, dia tersenyum padaku 😍. Pekikku dalam hati karena begitu girangnya.

Dan bus pun berhenti dan meninggalkan cinta untukku. Kuharap kita setiap hari bertemu. Harapku.