14

61 7 0
                                    

Stalker itu terus mengikuti Sakura menggunakan mobil.

Sakura mempercepat langkah kakinya. Zebra cross tampak kosong. Dia mulai menyeberang. Namun dari arah samping sebuah mobil melaju dengan kecepatan sangat tinggi ke arahnya. Sakura panik dan tak sempat berlari.

Akkhhhhhhh.... Sakura berteriak sangat kencang. Sehingga orang-orang di sekitar situ terkejut dan berlarian ke arah sumber suara.

BUAKKKKKK.... dia tertabrak dan terpental sejauh 50 meter dari zebra cross.

Mobil stalker itu menabrak tiang listrik dan dia pingsan sejenak.

Darah berhamburan memenuhi jalan raya. Sakura tergeletak tak berdaya badannya di penuhi darah segar. Orang-orang mulai panik dan menolong Sakura. Seseorang menelepon ambulance dan polisi.

"Pak, di depan rame sekali dan jalanan menjadi macet." kata Sekretaris Park

"Coba berhenti sebentar." lalu Taehyung melihat korban dan mengenalnya.

"Sakura?" Taehyung keluar berlari ke arah korban.

"Pak anda mau kemana?" tanya Sekretaris Park sambil menyusul bos nya itu.

Taehyung begitu shock.

"Sakura?"

"Permisi, pak. Kami mau mengangkat korban ini ke ambulance." kata petugas rumah sakit.

"Dia pendarahan berat. Cepat pasang selang oksigen."

Mereka pun mengangkut Sakura dan juga stalker yang pingsan itu ke ambulance.

"Pak, saya ikut ke rumah sakit." kata Taehyung ke petugas.

"Baik." jawab petugas itu.

"Hallo, sekretaris Park susul saya ke rumah sakit Seoul. Cepat." telepon Taehyung.

"Baik, pak. Saya segera menyusul." 

Ambulance melaju kencang di susul satu mobil polisi dari belakang dan juga sekretaris Park.

Taehyung sangat khawatir. Dia terus menggenggam tangan Sakura yang dipenuhi darah. Dia menatap ke stalker itu dengan penuh emosi. Apa dia sengaja menabrak? Pikir Taehyung curiga.

Ambulance telah sampai dan di sambut para dokter di ikuti polisi.

Sakura ayo bertahan, please. Mohon Taehyung sambil ikut mendorong troli rumah sakit itu.

Sakura di bawa ke UGD sedangkan stalker itu hanya di bawa ke ruang biasa sambil di temani 4 polisi.

"Pak sebaiknya anda tunggu di luar." kata seorang dokter bedah.

Taehyung mengangguk. Dia menyandarkan kepalanya di tembok sambil menangis.

"Aduh pak, saya kehabisan nafas mengejar anda." kata Sekretaris.

"Sekretaris Park sebaiknya ke ruang orang yang tadi menabrak gadis ini dan selidiki siapa pelakunya."

"Baik, pak." jawab Sekretaris sambil memegang pinggangnya yang encok.

Di kejauhan tampak wanita paruh baya dan anak laki-lakinya berlari bersama satu orang dokter wanita memakai baju operasi. Di susul Jungkook di bantu kedua orang tuanya.

Kriett...

Satu orang dokter pria keluar dari ruang UGD.

Taehyung berdiri tegak.

"Dok, gimana keadaan anak saya?" tanya mama Sakura.

"Dia kritis, bu. Tulang rusuk ada yang patah dan jantungnya sedikit bocor karena hantaman yang sangat keras."

"Jadi satu-satunya jalan agar dia bisa selamat adalah mencarikan donor jantung."

Mamanya Sakura menangis histeris. Tak terkecuali Jungkook. Kenapa Tuhan mengujiku dengan sangat berat. Kenapa? Jungkook menangis dalam diam.

Taehyung putus asa mendengarnya. Dia keluar dan duduk di bangku halaman rumah sakit.

Dia termenung, tatapannya kosong. Dia mengusap air matanya. Dia harus apa? Kemana aku mencari donor jantung buat dia? Dimana? Taehyung menangis frustasi.

Jungkook menyusul Taehyung dengan perlahan.

"Kamu sepertinya juga mencintai dia?" tanya Jungkook tiba-tiba.

Taehyung menoleh lalu tersenyum tipis tak menjawab.

Jungkook duduk di samping Taehyung.

"Dulu kami teman kecil dan bertemu lagi di musim semi di Jepang, dan aku langsung jatuh cinta dengan tatapannya. Matanya sangat cantik sehingga aku tak berhenti memandang nya. Lalu kami kembali dekat dan kami jadian di awal musim semi 3 tahun lalu. Namun, takdir sepertinya tak berpihak pada kami." cerita Jungkook.

"Kenapa tak berpihak?" tanya Taehyung penasaran.

"Yah, aku sakit parah dan hidupku tinggal menghitung hari." balas Jungkook sambil menahan tangis.

Taehyung begitu pilu mendengarnya. Hatinya teriris.

"Maafkan aku." sesal Taehyung.

"Tidak. Kamu gak salah, harusnya aku berterima kasih karena Tuhan mengirimkan malaikat lain yang akan menjaga dan melindunginya setelah aku pergi." balas Jungkook.

Taehyung meneteskan air mata.

"Berjanjilah padaku, kamu akan menjaganya dan terus mencintainya dengan tulus." pinta Jungkook

"Apa maksudmu?" tanya Taehyung bingung.

"Aku merelakan Sakura untukmu." balas Jungkook lalu menangis.

Taehyung memeluk Jungkook dengan erat terharu.

"Terima kasih. Aku akan sangat  mencintainya dan tak pernah meninggalkan nya." balas Taehyung.

Mama Jungkook yang mendengar menangis terisak dan dia kini ikhlas.

"Gimana sekretaris Park. Apa anda sudah tau pelakunya?" tanya Taehyung dalam perjalan pulang.

"Sudah pak. Polisi juga telah menginterogasi dan menangkap stalker suruhan itu."

"Suruhan?" tanya Taehyung.

"Iya, dia dibayar oleh nona Mirae." jawab Sekretaris Park.

"Apa? Mirae? Kenapa?"

"Motifnya nona Mirae sangat cemburu ke nona Sakura karena anda  tak bisa berpaling darinya."

Taehyung menghela napas dengan berat. Jadi ini semua gara-gara aku. Dosa apa yang telah kuperbuat, sehingga Sakura menerima semua ini.  Taehyung merasa sangat bersalah. Dia tak habis pikir.

"Sekarang nona Mirae dan stalker bayarannya itu telah di bawah ke kantor polisi untuk diperiksa." kata Sekretaris Park lagi.

Seminggu kemudian,

Sakura telah sadar. Keluarga nya telah menunggunya.

Mamanya langsung memeluknya.

"Jungkook kemana, ma?" tanya Sakura.

HURT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang