Switch|| part 6

1.9K 198 43
                                    

HAPPY READING

"Sepeda baru alhamdulilah, untuk di pakai pergi sekolah, tidak punya tak apa-apa, tinggal jalan nyampe sekolah," senandung Laila seraya mengowes sepeda baru nya.

Tin Tin Tin

"Monyet!" kaget Laila.

Laila tersentak kaget saat ada sebuah motor mengelakson tepat di belakang Laila, padahal Laila berjalan santai di pinggir jalan, jalanan di sebelahnya pun masih kosong, tetapi kenapa pengendara motor tersebut mengkelakson nya.

Saat menengok ke arah belakang, ternyata terdapat lima pengendara motor yang berjalan tepat di belakangnya, seketika Laila langsung menatap datar kelima pengendara tersebut.

"Haiii kalista ...." sapa salah satu dari mereka.

Laila pun langsung berhenti dan berdiri dengan tangan di lipat di dada, sedangkan kelima pe mengendara tersebut ikut berhenti den membuka helm mereka masing-masing.

"Mau buat gua jantungan pagi-pagi lo semua hah!" sentak Laila.

"Hehehe maap lis, kita tadi nya mau nyapa lu dengan baik, tapi keliatan nya lu lagi bahagia banget dengan sepeda baru lu," ujar Abdul sambil cekikik.

"Rese!" Sahut Laila.

"Cieee sepeda baru, yang Kemaren kemana?" tanya Afsel.

"Rusak!" Ngegas Laila.

"Kalian mau ngapain sih?" tanya Laila kesal.

"Masih pagi, jangan marah-marah, emang kita ga boleh ketemu sama anggota kita," sahut sam.

"Jadi nyesel kan gua masuk anggota kalian," ujar Laila dengan sinis.

"Yaelah jangan kaya gitu dong lis, maaf deh kita udah ngagetin lu," ujar afsel.

"Iya iya, ada apaan lo pada nyamperin gua?" tanya Laila.

"Pulang sekolah lo ikut kita nongkrong," ujar sam, yang di angguki ke empat lain nya.

"Mau berak masal lu, ngajak gua kok nongkrong," sahut Laila pura-pura bergidik ngeri.

"Ga gitu konsep nya," sahut nico gemas.

"Tau lu lis, kita serius tau ngajak lu kumpul-kumpul sama anggota lain," ujar Adam.

"Faedah nya buat gua?" tanya Laila.

"Nanti di traktir sam," sahut Adam enteng.

"Oke nanti gua ikut, dimana?" tanya Laila seranya menaiki sepeda nya lagi.

"Ehhh bagi nomer lu aja," ujar Nico sambil menyerahkan ponsel nya.

Laila pun mengambil ponsel Nico dan memencet kan nomer ponsel yang tentunya punya kalista.

"Nihh," ujar Laila seraya menyerahkan ponsel Nico.

"Gua duluan bayyy," pamit Laila lalu kembali menggowes dan sebelah tangan nya melambaikan tangan.

"Udah yuk berangkat," ujar Nico mulai menaiki motor nya.

"Kirimin ke gua," ujar sam.

"Apa nya?" tanya Nico.

"Nomer!" Sahut sam ngegas.

"Iya nanti," ujar Nico tanpa akhlak.

"Kirimin. Se. Ka. Rang!" Ujar sam penuh penekanan.

"Hehehe ampun bos, nihh mau gua kirimin," sahut Nico dengan meringis, lalu mengirimkan nomer kalista melalui grup Chat.

... Switch ...

SwitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang