24) Tertuk- Pasar malem

1.3K 167 40
                                    

"Sam udah belum?" Laila membasuh kedua tangan nya yang terkena oli di kran air yang tak jauh dari tempat sam duduk.

"Belum," sahut sam. Yang masih mengotak atik motor di hadapan nya. "Mau pulang?" tanya sam.

"Ihh kaga ...." Laila melipat tangan nya di depan dada sambil menatap sam.

"Terus?" Sam menatap Laila heran.

"Ada pasar malem yang buka setahun sekali sam," ujar Laila.

"Ya terus kenapa?" tanya sam heran.

"Pake di tanya lagi si bos," sambar Nico. "Ya berarti kalista pengen pergi ke pasar malem," sambung Nico.

"Ga peka banget deh," gerutu Laila.

"Oke oke, tapi gua selesain ini dulu ya," ujar sam.

"It's okayy," sahut Laila.

"Emang pasar malem nya buka jam berapa?" tanya Afsel.

"Jam 5 subuh sel!" sahut Adam dengan tatapan sinis.

"Pertanyaan nya yang wajar plis," pinta Laila.

"Ga usah di dengerin ege kalo Afsel ngomong," sambung Nico.

"Dih gua kan nanya, apa salah nya coba," ujar Afsel kesal.

"Pertanyaan lo ga berguna, nama nya pasar malem ya buka nya malem-malem," sahut Abdul.

"Ya maksudnya itu dari jam berapa sampe jam berapa, pasti ada bates waktu nya kan," sahut Afsel. "Apa lagi cuma setahun sekali," sambung Afsel.

"Makanya kalo ngomong yang jelas." Abdul melempar obeng kecil ke arah Afsel.

"Buka nya dari jam 5 sore, sampe jam 1 malem," sahut Laila.

"Pasar malem nya sekali doang?" tanya Nico.

"Engga, pasar malem nya sampe 2 minggu, udah mulai dari kemaren," sahut Laila.

"Lu mau pulang dulu?" tanya sam.

"Ga usah, kalo pulang dulu nanti malah kemalaman," sahut Laila.

"Yaudah lu pergi aja sam," ujar Abdul.

"Terus ini gimana?" Sam menunjuk motor di hadapan nya.

"Beres itu mah, nanti kita yang tutup bengkel," sahut Adam.

"Tapi gaji kita di tambah loh pak bos," sambar Afsel.

"Mata duitan lo!" Laila melempar botol kosong di sebelah nya.

"Marketing Bu bos," sahut Afsel dengan tatapan tengil.

"Udah ga usah di dengerin tuh si Afsel, lu pergi aja sama kalista, besok gantian gua sama pacar gua mau ke pasar malem," ujar Nico.

"Sama aja lo!" sentak Adam.

"Udah ga usah di dengerin mereka berdua, lo pergi aja, nanti gua yang urus semua," ujar Abdul.

"Beneran nih ga papa?" tanya sam tak enak.

"Iyaaa, lo tenang aja, bengkel lu aman sama gua," sahut Abdul.

"Yaudah gua mau ganti baju dulu bentar." Sam segera bangkit dan menuju kamar mandi untuk berganti pakaian.

"Mau naik motor gua aja lis?" tawar Abdul.

"Ga usah lah, gua sama sam mau naik sepeda aja," sahut Laila.

"Pasar malem yang sebelah mana dah, gua kok ga pernah liat pasar melem darah sini," tanya Nico.

"Deket kosan gua, eh ... maksud gua deket kosan Laila," sahut Laila hampir keceplosan.

"Laila yang waktu itu di cafe ya?" tanya Adam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SwitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang