Vomen
**
Sesudah makan mereka langsung menuju kelas karena sebentar lagi bel akan berbunyi dan benar saja saat mereka memasuki kelasnya bel pun berbunyi.
Mata pelajaran yang cukup rumit pun selesai dan tidak lama bel istirahat berbunyi.
"Dy. mau ikut ke kantin gak?"
"Aku enggak mood makan,"
"Ya udah temenin gua aja yuk,"
Aku berdiri dan menyusul Aya, kami berjalan dengan santai, tentu saja tak luput dari pusat perhatian karena penampilan aku yang berbeda.
"Eemm... Ya, di sekolah kita ada cowok ganteng enggak si?"
"Tumben banget lo nanyain cowok ganteng,"
"Rasanya aku pengen nyumpel mulut kamu kalo ketawa ngeledek aku,"
"Hahaha..."
Aya menyebalkan sekali, ia malah tertawa ngakak.
"Serius, Ya!"
"Haha... Iya-iya, nanti gua tunjukin cowok terganteng di sekolah pas di kantin, lebih ganteng dari kak Dino pujaan hati lo itu,"
"Ish apaan sih!"
**
Di kantin aku menunggu Aya yang sedang memesan makanannya.
Aya kembali dengan semangkuk bakso dan air mineral nya.
"Ya, mana cowok gantengnya katanya mau nunjukin,"
Aya terlihat sedang mencari seseorang di kantin, kepalanya bergerak sana-sini dan matanya tajam mencari seseorang ke penjuru kantin.
"Tuh,"
"Hah, mana?"
"Itu yang lagi duduk sama kak Dino di dekat tukang jus,"
Aku segera mencari keberadaan nya, dan benar saja ada seseorang yang sedang duduk bersama kak Dino dan juga pacarnya. Cowok itu terlihat cuek dan sangat tampan jika di lihat memang lebih tampan dari kak Dino.
"Kenalin aku dong, kamu tau dia gak?"
"Dia itu ketos, lo kemana aja sih selama ini, sama dia aja gak tau, makanya hidup lo jangan seputar buku sama kak Dino aja!"
Aku memukul pelan tapi agak kencang Aya yang sedang minum.
"Heh iihh lo mau bikin gua keselek?"
"Lagian kamu ngomongnya ngeselin. Bantuin aku deket sama dia ih!"
"Emang kenapa si, Dy?"
"Eemm,"
"Jangan bilang, lo mau deketin dia buat bahan balas dendam?"
"Pinter! Aya memang pinter!"
"Gila lo, Dy"
**
Setelah perdebatan panjang di kantin bersama Aya, akhirnya Aya setuju untuk membantuku.
"Dy lo kan enggak bego-bego amat nih,"
"Kamu ngehina aku?"
Aya tertawa geli, "enggak gitu, gua cuma mau nyaranin mendingan lo nyalonin diri jadi ketos,"
"Ma-maksud kamu?"
"Seminggu lagi kan, bakal ada pemilihan ketos baru, gimana kalo elo ikutan dan dari situ lo bisa deketin dia kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE LOVE
Short StoryAku selalu berpikir dan percaya bahwa cinta itu selalu sempurna dan kekal. Tapi suatu hari di saat cinta itu datang malah menghancurkan kepercayaanku terhadap cinta. Setelah kejadian itu aku simpulkan, bahwa cinta itu palsu, omong kosong dan bersifa...