Sampai di parkiran sekolah ternyata ada beberapa murid yang nasibnya sama seperti aku.
Aku menatap diriku di kaca spion, bibirku terlihat pucat, pasti itu akibat kedinginan aku memang tidak kuat dengan dingin semoga saja aku tidak demam.
Oya motorku dan motor kak Nata parkir bersampingan, sepertinya akan banyak kesempatan.
"Kamu enggak papa, Dy?"
"Gak apa apa kok kak, aku duluan ya,"
Aku segera pergi agar tidak di tanyai lagi.
Rok yang aku pakai masih basah, dan rambutku juga lepek, jaket yang aku pakai sudah mulai agak mengering semoga saja bajuku yang di balut jaket tidak terlalu basah.
Aku sudah sampai di depan kelas ternyata guru belum masuk, mungkin dia terjebak hujan juga.
"Basah banget lo, udah kayak anak ayam,"
"Dih rese kamu Aya,"
Aku segera membuka jaket dengan tangan gemetar, sangat dingin rasanya ketika jaket sudah terlepas, benar saja bajuku tidak terlalu basah.
Ruang kelas yang memakai AC menambah rasa dingin.
"Dy lo baik-baik aja?"
Aku memaksakan senyum di bibir pucat ku dan mengangguk, setelah itu guru penjas masuk.
"Anak-anak hari ini kita akan praktek di lapangan, bapak kasih waktu lima belas menit untuk berganti pakaian, setelah itu kalian langsung menuju lapangan,"
Ah kebetulan sekali aku sangat membutuhkan baju hangat.
Aku dan Aya segera pergi ke loker untuk mengambil baju olahraga, dan berganti pakaian di kamar mandi.
**
Sudah lumayan hangat di bagian beberapa badanku karena berganti pakaian.
"Praktek hari ini kita akan berlari keliling lapangan saja, karena cuacanya juga tidak mendukung bisa hujan sewaktu-waktu,"
Aku dan semua murid lainnya hanya mengangguk, saat mengangguk kepala terasa pusing.
"Kalian lari bersama-sama ya, sebelum berlari kita melakukan pemanasan dulu,"
Pemanasan di pimpin oleh pak guru, saat gerakan kepala menengadah ke atas aku tidak sengaja melihat kak Nata dan kak Dino tidak lupa dengan pacarnya kak Dino sedang berada di luar dan hanya kak Nata yang melihat kegiatan kelasku, mungkin mereka sedang free clas.
Pemanasan pun selesai, tapi kepala aku malah semakin pusing dan sakit di bagian tertentu, pasti ini efek kehujanan sampai kedinginan tadi, badanku memang lemah.
Satu putaran dua putaran, aku lalui dengan menahan rasa pusing di ketiga putaran lariku semakin melambat, aku sungguh tidak kuat, sampai aku berada di barisan terakhir, pandanganku mulai buram dan aku merasa lari ke sembarang arah, sampai aku tidak bisa menahan rasa pusingku aku terjatuh dan semuanya tiba-tiba gelap.
**
"Eunghhhh,"
"Dy, lo udah sadar,"
Aku membuka perlahan mataku yang terasa berat, semuanya nampak sedikit buram, aku menutup kembali mataku dan membukanya, baru penglihatan ku normal kembali, tapi kepalaku masih sedikit pusing.
"Pelan-pelan,"
Aku di bantu duduk oleh Aya.
"Tadi lo pingsan gua kaget banget, gimana keadaan lo sekarang?"
"Udah mendingan,"
"Dy, tau gak--"
"Enggak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE LOVE
Short StoryAku selalu berpikir dan percaya bahwa cinta itu selalu sempurna dan kekal. Tapi suatu hari di saat cinta itu datang malah menghancurkan kepercayaanku terhadap cinta. Setelah kejadian itu aku simpulkan, bahwa cinta itu palsu, omong kosong dan bersifa...