HATE LOVE

07

"kuat, satu kata tapi sulit di lakukan, perlu tekad dan niat yang besar"

**

"Udah ah gua lapar nih, tadi gak sempat makan di rumah,"

"Enggak sempat atau gak ada makanan?"

"Hehe dua-duanya,"

Aku menaruh baskom dan handuk di atas meja lagi pula sepertinya mataku sudah mulai membaik.

"Lo ada makanan gak?"

Aku berdiri dan di ikuti oleh Aya, "kamu liat aja ya di kulkas, aku ke kamar dulu sebentar,"

Sebelum ke kamar tidur aku menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka.

Setelah selesai aku menuju kamarku dan berganti pakaian, lalu memasukkan dompet dan ponsel ke tas selempang, aku menuruni tangga menuju dapur.

"Aya, ada makanan gak?"

Aya terlihat kesal, sambil berjalan ke arahku.

"Isi kulkas lo buah semua, lo gak pernah makan selain buah apa?"

"Hahaha ya udah yuk,"

"Heh kemana? main ayok aja,"

"Beli makanan Aya, ke minimarket depan sekalian buat beli stok,"

"Iya-iya deh ayok, tapi lo yang--"

"Iya aku yang bayar, ayok ah aku juga lapar nih,"

**
Aku dan Aya sudah mengelilingi minimarket untuk membeli beberapa makanan siap saji, dan sekarang aku sedang mengantri di kasir sedangkan Aya ia sedang membeli beberapa ice krim.

"Nih ice krim nya dua cup aja cukup,"

Aku menerima ice krim dengan rasa vanila dan stroberi.

"Semuanya jadi dia ratus dua puluh ribu,"

Aku mengeluarkan kartu kredit dan memberikannya.

"Nih Ya, kamu bawa sebagian,"

Aya menerima kantong plastik yang aku berikan.

"Terima kasih," emba kasir itu memberikan kembali kartu, aku hanya membalas dengan senyuman.

**

Sampai rumah aku dan Aya membereskan belanjaan untuk di masukan ke dalam kulkas, kecuali mie instan dan kimchi satu sachet.

"Makan mie pake kimchi aja ya,"

"Oke,"

Aya memasak mie, sedangkan aku menyiapkan kimchi, setelah selesai aku dan Aya menatapnya di meja makan.

"Gue gak bisa ngebayangin setiap hari lo kayak gini," ucap Aya sambil menyuapkan kimchi ke dalam mulutnya, entah apa yang ia bicarakan aku tidak mengerti sama sekali.

"Maksudnya?"

"Sendirian,"

Aku menautkan kedua alis benar-benar tidak mengerti.