2 || SEPERTI FLASSBACK

220 15 2
                                    

“Gue enggak tau dia siapa, tapi kenapa saat ketemu dia gue ngerasa nyaman banget.”

~Arsyan Prasakti Ramadhan~

___________________________

Suasana siang ini begitu panas, banyak orang berlalu lalang sambil membawa tas koppernya masing-masing.

Di salah satu Bandara di kota Bogor, terlihat pesawat yang baru saja mendarat tujuan London-Indonesia.

Seorang gadis bertubuh jangkung berjalan di koridor bandara sambil menarik tas kopper berwarna pinknya tengah terburu-buru. Ponselnya berdering, segera ia tekan icon hijau lalu menempelkannya tepat di telinga.

“Berlian, kamu sudah sampai?” tanya seseorang di ujung sana.

“Udah, Bund.”

“Kamu langsung kesini aja, bunda sama yang lain udah sampai.”

“Sebentar lagi aku sampai.”

Tut tut tut

Sambungan telepon terputus. Gadis itu kini berjalan menuju mobil yang sudah menunggu untuk menjemputnya.

Setelah dua tahun lamanya ia mengasingkan diri di negara lain. Akhirnya, ia kembali menginjakkan kaki di tanah kelahirannya.

~AKU ATAU DIA~

Selesai melaksanakan kelas, Arsyan berniat untuk mengunjungi Permata, di tempat peristirahatan terakhirnya.

Suasana Tpu saat ini terlihat sepi. Hanya ada guru kunci dan orang yang juga berziarah. Arsyan berjalan santai dengan membawa satu buket mawar putih di tangannya. Terakhir ia berkunjung ke tempat ini sekitar satu minggu yang lalu.

Tiba-tiba saja ada seorang gadis berjalan dengan tergesa-gesa dan menabrak tubuh Arsyan hingga membuat bunga mawar putih itu terlempar ke atas.

Gadis itu hampir terjatuh, dengan cepat Arsyan langsung menangkapnya. Detik berikutnya mata Arsyan melirik bunga mawarnya yang akan jatuh, segera ia tangkap bunga itu dengan cepat.

Gadis bermata indah itu hanya terdiam menatap wajah Arsyan. Jantungnya kembali berdetak kencang, merasakan kehangatan saat berada di dekat Arsyan. Apa ini benar dia? Kenapa harus ketemu lagi?

Arsyan. Cowok itu melepas kaca mata hitam yang sedari tadi membingkai pas di matanya.

“Arsyan?” batin gadis itu dan langsung menjauh.

Bibir Arsyan bergetar gugup, menatap kaget orang yang di hadapannya. “P - permata?”

Apa dia Permata? Gadis cantik ini kenapa wajahnya sangat mirip dengan sosok dia yang sudah pergi selama dua tahun ini. Enggak, itu enggak mungkin Permata. Permata sudah terkubur rapat di bawah gundukan tanah.

Gadis itu kembali terdiam. Arsyan begitu mengenalinya. Kenapa takdir seolah mendekatkan mereka lagi? Kenapa takdir harus mempertemukan mereka kembali?

Arsyan menggenggam tangan gadis itu, perlahan cairan bening mulai terjun kembali membasahi pipi Arsyan. “Permata, ini beneran lo kan?” tanyanya tak menyangka.

Brukk

Arsyan langsung menarik tubuh gadis itu kedalam pelukannya. Cowok itu kembali merasakan kehangatan tulus setelah dua tahun lalu.

Tanpa sadar, gadis itu meneteskan air matanya. Membiarkan Arsyan memeluk tubuhnya.

Menit kemudian, gadis itu langsung menghapus air matanya kasar lalu mendorong Arsyan agar melepaskan pelukannya.

Plakk!

Satu tamparan mendarat mulus di pipi Arsyan hingga kepalanya tertoleh ke samping.

Arsyan memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan itu.

“Lo jadi cowok jangan berengsek ya. Lo kira gue cewek apaan asal peluk aja,” teriak gadis itu.

Arsyan menatap cewek di hadapannya sedih. Dia beneran Permata atau hanya mirip?

“Ta, ini lo kan?” tanya Arsyan gemetar.

Tuh kan, sudah di duga kalo Arsyan akan mengenalinya. Menghela nafas berat, cewek itu masih menatap Arsyan serius. “Permata? gue bukan Permata.”

“Lo enggak usah bohong, ini beneran lo kan? Jawab Ta, ini lo kan? Lo belum meninggalkan?” tanya Arsyan lagi.

“Udah gue bilang, kalo gue bukan Permata. Enggak usah so kenal deh!” jawab Gadis itu lalu pergi meninggalkan Arsyan yang masih mematung.

“Maafin gue, Syan.”

~AKU ATAU DIA~

Menaruh bunga mawar putih, Arsyan kini menatap Nisan yang terpapar kokoh itu atas gundukan tanah. Mengelusnya pelan.

“Hai, Ta. Gue datang, maaf baru bisa kesini lagi. Lo yang tenang ya di sana. Gue akan berusaha bangkit dari keterpurukan ini demi buat lo tersenyum di sana,” lirih Arsyan.

Menghela nafas pelan, air mata Arsyan terjun tanpa di suruh. “Gue tadi liat cewek, dia cantik, manis sama kayak lo. Bahkan mirip banget, enggak ada bedanya.”

“Gue enggak tau dia siapa, tapi kenapa saat ketemu dia gue ngerasa nyaman banget. Sama saat gue berada di samping lo.”

“Gue akan doa'in lo dari sini. Gue enggak akan pernah sedikit pun buat ngelupain lo,” ucap Arsyan lalu memegang dadanya. “Lo akan selamanya tetap di sini, di dalam hati gue.”

“Gue pamit pulang dulu ya, lain waktu gue akan ke sini lagi.”

Arsyan beranjak berdiri, menatap nisan itu sebentar lalu pergi meninggalkan pemakaman.

Tanpa di sadari ternyata dari tadi sudah ada seorang gadis memerhatikan Arsyan dari balik pohon.

Setelah Arsyan pergi, ia berjalan mendekati pemakaman yang di kunjungi cowok itu tadi. Menatap Nisan dengan mata berkaca-kaca.

PERMATA CRISTALIA GERDAPATI
BINTI
GERY GERDAPATI

“Jadi benar, selama ini lo dan semuanya sudah menganggap gue mati?” gumam gadis itu.

~Aku atau dia~

JANGAN LUPA VOTE.

HAYO TEBAK SIAPA GADIS ITU?

LANJUT GAK? LANJUT GAK?

AKU ATAU DIA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang