32

1.1K 122 59
                                    

Happy reading...

Seokjin sedang sembunyi di semak-semak, namun sekitar lima menit kemudian, dia teriak.

"Serangga!" Pekik Seokjin langsung keluar dari persembunyiannya.

"Loh bos? Kenapa bos di situ?"

Bisa kebayang gimana rasanya jadi Seokjin? Dalam hati Seokjin berdo'a agar didatangkan pintu Dora Emon supaya Seokjin bisa menghilang dari peradaban bumi ini.

"Nyari cacing." Jawab asalnya.

"Emang ada cacing di situ?"

"Ada kali."

"Kok pake kali?"

"Ya masa pake tambah?

"Kok jawabnya ketus gitu?"

"Ya terserah."

"Tapi bos, hufftt..."

"Kenapa ketawa? Ada yang lucu? Saya ga lagi ngelawak ya!"

"Iya sih... Tapi, huffttt..."

"Apa???"

Seokjin bercermin di kaca mobil, dan matanya terbelalak karena kondisinya yang sangat-sangat berantakan jauh dari kata normal, mukanya juga cemong, karena dia sempat tersungkur tadi, wkwk.

"Seokjin, di sana ada sungai, ayo nyemplung yuk." Batin Seokjin meratap.

Seokjin pura-pura kalem, "Kenapa kamu di sini?"

Joohyun tersenyum jahil, kemudian menggandeng tangan d.o.

"Ngedate dong, apa lagi? Ya kan di?"

D.o tersenyum kemudian merangkulkan tangannya pada pundak Joohyun.

Seokjin menatap tajam keduanya.

"Udah ya bos, bos lanjut aja cari cacingnya, kita mau lanjut jalan dulu, bye!" Ucap Joohyun.

Seokjin mendengus kesal.

Joohyun sengaja memanas-manasi Seokjin dengan merangkul pinggang d.o.

"Ayo di, tinggalin aja tukang cari cacing itu." Lanjut Joohyun.

Dio mengangguk, kemudian hendak berjalan pergi.

"Tunggu!" Cegah Seokjin menarik tangan Joohyun.

"Kenapa?"

"Saya ada urusan sama sekertaris saya, jadi saya ambil dia dulu." Ujar Seokjin langsung saja menarik tangan Joohyun membawanya masuk ke dalam mobil.

"Heh? Apa-apaan ini bos? Ga enak sama Dio."

"Bodo amat! Emang saya terlihat peduli?"

"Bos kenapa sih?"

"Gapapa."

Seokjin melajukan mobilnya, di dalam mobil Joohyun menelpon Dio untuk meminta maaf.

Setelah menutup teleponnya, Seokjin berucap, "Sok manis."

"Idiih, emang saya manis."

Seokjin membawa Joohyun ke sebuah taman, "Kenapa ke sini?" Tanya Joohyun.

"Turun, saya mau ngomong."

Joohyun mengangguk, namun jantungnya berdebar-debar.

"Duduk." Ucap Seokjin.

Joohyun duduk.

"Mau ngomong apa?"

Seokjin menarik nafas panjang, kemudian berucap, "Ayo nikah."

JINRENESTAGRAM 2 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang