16. Menjaga Dari Jauh

252 54 4
                                    

AN : Ayo penuhin setiap paragraf pakai komentar kalian! Tinggalkan jejak yaa❤

•••

SAGARA membuka pintu rumahnya, kedua matanya melihat sekitar pada pukul 2 pagi suasana rumah megah ini cukup sepi. Ia membuka jaket hitamnya, udara malam yang dingin langsung menusuk kulitnya. Berjalan memasuki rumahnya yang tidak semua lampu menyala, hanya sebagian saja.

"Habis dari mana lo?" Pertanyaan itu muncul dari mulut seseorang ketika Sagara hendak melepas sepatu. Sagara meletakan sepatunya di rak, lalu membalikkan tubuhnya ke belakang.

Terdapat Kakaknya yang sedang mengambil air minum, mungkin ia terbangun dari tidurnya. "Main sama temen, Bang. Abang kebangun?"

Cowok yang dipanggil 'Abang' oleh Sagara itu meletakan kembali gelasnya setelah meminum air putih sampai habis tak tersisa. "Iya, ketemu cewek yang gue kasih fotonya?"

Sagara berjalan mendekat, lalu mengangguk. "Iya ketemu, ternyata cewek yang lo maksud itu adik kelas gue, Bang. Lagi diincer sama cowok angkatan gue tuh."

"Oh iya? Siapa?" tanyanya penasaran.

"Ada deh, kepo lo. Suka lo sama dia, Bang?" Sagara menebak asal dari gerak-gerik Kakaknya ini.

Cowok itu menggelengkan kepalanya. "Nggak. Gue cuma mau mastiin dia aman aja."

Sagara menyipitkan matanya curiga. "Kenapa nggak datengin langsung aja sih?"

Ia tersenyum tipis ketika mendengar pertanyaan adik angkatnya ini. "Gue mau nunggu waktu yang pas. Mungkin pas dia ulang tahun, gue dateng kasih kejutan." 

"Lebih ada kesan kalo kaya gitu, gue pengin aja kedatangan gue berkesan buat dia nanti," lanjut Darsa.

•••

Langit biru dengan awan putih yang bersih menandakan bahwa hari ini cukup cerah. Setelah diliburkan 1 minggu karena momen tahun baru kemarin, akhirnya seluruh siswa SMA Adhitama dapat kembali bersekolah. Kebijakan pemilik sekolah memang meliburkan muridnya selama 1 minggu, walaupun sekolah lain hanya 1 atau 2 hari saja.

Sudah terbiasa dengan momen libur, Maudy bangun lebih siang dari biasanya. Sehingga tidak ada waktu untuk membuat sarapan. Mungkin ia akan makan di sekolah saja nanti.

Gadis manis itu mengikat rambutnya menjadi satu, lalu memakai seragam rompinya yang berwarna hitam. Ia meraih tas sekolahnya dan segera kelaur dari kamarnya, memakai sepatu putih dipadukan dengan corak ungu pastel.

Maudy mengambil kunci mobilnya, kemudian membuka pintunya. "Selamat pagi, Cantik." Siapa lagi jika bukan Magenta Raja Adhitama? Cowok itu berdiri tepat di depan pintu Apartemen Maudy.

Maudy mengusap-usap dadanya untuk menetralkan detak jantungnya. "Kak Raja, masih pagi loh ini jangan bikin kaget."

Cowo itu terkekeh, menggaruk tengkuknya walau tak gatal. "Ayo berangkat."

"Kok nggak chat dulu sih kalo mau jemput?" tanyanya seraya mengunci pintu.

Raja menggandeng tangan Maudy, lalu berjalan bersama. "Nggak sempet, tadi gue aja kesiangan. Untung lo belum berangkat."

Keduanya berjalan bersebelahan, memasuki lift lalu keadaan hening seketika. Terlintas di pikiran Maudy tentang malam tahun baru itu, ketika Gisel memeluk Raja namun tidak ada penolakan sedikit pun dari cowok itu. 

Sedikit kesal ketika mengingatnya, terkadang Maudy berpikir apakah ia cemburu dengan itu? Tapi bagaimana bisa? Kan dirinya belum memiliki rasa apapun terhadap Raja.

UNFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang