AN : Ayo penuhin setiap paragraf pake komentar kalian, jangan lupa vote🤗❤
•••
Hey, lihat dia! Rela mengejar apa yang bukan miliknya. Miris.
"GUE boleh manggil lo Ody?"
Kebab Maudy berhenti di udara ketika mendengar ucapan Raja. Maudy terdiam sejenak, memastikan apakah ia tidak salah mendengar ucapan tadi?
Ia meletakan kembali kebabnya, lalu menatap Raja. "Ody?" Maudy membeo.
Raja tersenyum dan mengangguk. "Iya, Ody. Boleh? Biar singkat aja manggilnya."
Maudy terkekeh. "Hehe, iya boleh kok, Kak."
Setelah perbincangan tadi, masing-masing memutuskan untuk kembali menghabiskan makanan mereka.
Jam istirahat akan berakhir 10 menit lagi. Raja berdiri dari duduknya merapihkan bekas makanannya.
"Sini gue buangin." Inisiatif Raja yang melihat Maudy baru saja selesai makan.
Maudy tersenyum lalu memberikan sampahnya ke Raja. Cowo itu berjalan ke tempat sampah dan membuangnya, ia menoleh menatap Maudy yang sudah berdiri.
Raja mengulurkan tangannya memberi tanda bahwa Maudy harus menggapai tangannya.
Mata Raja sudah mengode Maudy agar cewe itu ikut mengulurkan tangan. Tapi, entah Maudy yang tidak peka atau memang kode Raja yang membingungkan.
Kedua alis Maudy naik lalu ia memiringkan kepala ke kanan menandakan bahwa ia masih saja bingung.
"Ck." Raja berdecak lalu berjalan mendekati Maudy dan menggandeng tangan cewek itu. "Gandeng, gitu aja nggak ngerti."
Maudy hanya bisa pasrah ketika Raja sudah menariknya agar mereka jalan bersama. "Ya gimana? Orang Kakak aja ngodenya nggak jelas ish!" gerutu Maudy.
"Iya iya, gue yang salah. Cewe mana pernah salah, yaa nggak manis?" Raja menolehkan kepala ke arah Maudy yang tingginya hanya sepundak Raja.
Maudy mendongak dan terkekeh. "Nah itu paham."
Kok nyaman sih? Jangan suka, Dy jangan segampang itu!
Batin Maudy bergulat dengan perasaan yang ada di hatinya. Ya, jujur saja untuk saat ini Maudy nyaman dengan datangnya Raja. Namun, ia akan menahan rasa itu sampai dirinya benar-benar merasa yakin dengan Raja.
Untung saat ini, hanya untuk teman dekat saja.
•••
Raja duduk di atas meja kelasnya. Meja paling depan dekat dengan pintu masuk dengan gitar terpangku di paha Raja.
Keberuntungan berada di pihak Raja hari ini, guru yang paling Raja sebal sedang sakit. Sehingga jam mata pelajarannya kosong bahkan tanpa tugas. Ah betapa senangnya Raja!
Kedua mata Raja menatap ke arah gitar, tangan kirinya bergerak menyimbolkan beberapa kunci gitar. Tangan kanannya memetik senat gitar sehingga menimbulkan alunan nada yang indah.
"Denganmu, ku mengerti arti cinta. Arti cinta sesungguhnya, tumbuh di setiap saat dan mengerti makna cinta." Sepenggal lirik dengan nada yang indah keluar dari mulut Raja.
Kedua ujung bibir Raja tertarik ke atas ketika bernyanyi ke lirik selanjutnya. Bayangan perempuan yang selama ini selalu berkeliaran di otak Raja membuat hari cowo itu terasa lebih indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFAIR
Teen Fiction-Kisah yang lama dengan alur baru. Raja bertemu dengan gadis bermata hazel yang selalu mencuri perhatiannya di beberapa waktu. Gadis itu selalu berkeliaran di pikirannya, Raja menyukainya. Namun, ini tidak semulus yang kalian bayangkan. Setiap Raj...