51. Genangan Darah

84 6 2
                                    


Adge juga sang istri kini duduk rileks dengan berbagai makanan di atas meja besar. Sang suami membutakan penglihatannya agar tak terganggu dengan puluhan pasang mata yang menyaksikan mereka dengan terheran.

"Makannya yang manis dikit sayaang...!"

Ucap Adge sambil mengelap pipi istrinya yang terciprat kuah kental. Adge sendiri sebenarnya juga heran,  Jay makan sangat lahap seperti orang kesurupan, tak peduli jika makannya belepotan sana sini. Sedangkan makanan dipiring Adge sudah mulai dingin terabaikan, karena dia malah sibuk menahan tangan Jay agar tempo makan istrinya itu tidak terlalu brutal yang akan membuatnya tersedak.

Pria besar seperti Adge ini terlihat sedang merawat bayinya ketimbang makan malam romantis dengan sang istri, sungguh sangat memalukan Pikir orang-orang, tapi bukannya malu Adge malah merasa senang. Kalau tau Jay akan segembira ini, Adge pasti akan sering mengajaknya makan di luar pikirnya.

Sungguh yang ada dalam benak Adge hanyaha kebahagiaan Jay ❤ istrinya.

"Akh.. "

Triak Jay tiba-tiba dengan mulut penuh makanan yang ia kunyah. Adge sedang ada telfon jadi dia tak langsung meresponnya.

"Eemh.. !!!"

Jay menghentak-hentakkan kakinya, Pipinya menggembung dan merah memberi kode pada Adge, tapi suaminya mengabaikan kegelisahannya itu. Jadi Jay menendang tulang kering kaki suaminya di sebrang.

Duag

"Aaw.. 💢"

Tut tut

Terpaksa telfon Adge ia putus sepihak, sontak kedua matanya melotot menatap Jay sedikit kesal.

"Apa sayang ?!!"

Bentak Adge spontan. Dilihatnya Jay sudah bergerak tak nyaman sambil merapatkan kakinya

"Pengen pipis .. "

Rengek Jay, Adge menghela nafas panjang dengan kelakuan istrinya. Dia bahkan terpaksa dengan tidak sopan menutup telpon yang sangat penting hanya untuk mendengar keluhan sepele istrinya ini.

"Hkaaah.. .. "

Jay juga ikut kesal melihat respon Adge, Tangannya pun terulur menampar lemah wajah menyebalkan suaminya yang mendengus lelah itu.

Melihat Jay cemberut, Adgepun meralat dengusannya lalu berkata dengan malas.

"Yaudah iyaa... Ku temenin mau'?"

Jay menggelengkan kepala tanda tidak dan pergi begitu saja meninggalkan suaminya tanpa pamit.

Jay lari terbirit ketoilet saking tak tahannya, masa bodo dengan orang-orang yang menatapnya aneh toh tak ada yang mengenalinya.

Ceklek

Istri Tuan Nicolas itu langsung menerobos masuk kedalam toilet, dengan terburu-buru ia menyibak dres hamilnya, sesampainya perut bulatnya itu terlihat, Jay amat sangat tersentak...

(Aku lupa.. aku lagi nyamar !)

Jay langsung menurunkan dressnya begitu panik tak tertahankan

(Ini salah... Aku harus kemana ?)

Ditatapnya sekeliling toilet tersebut. Wajahnya sudah bercucuran keringat dan pucat karena takut ada yang melihat. Dan ternyata benar, gelagat tak nyamannya itu mengundang perhatian sepasang mata.

"Nyonya ?!"

DEG

Hal buruk yang di pikirkan Jay benar-benar terjadi. Ada seseorang yang baru masuk dan memanggilnya, Jay menulikan diri tak menoleh ke arah sumber suara.

MENDADAK JADI FUJOSHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang