19. Mulai Aneh

99 9 0
                                    


Bibi mendadak lemas melihat poselnya yang jatuh. Saat mengalihkan pandangannya pada siapa yang datang bibi malah tegang mematung.

"Tu--tuan ada apa tuan kesini? Tubuh anda masih lemah tuan."

tergagap bibi menjawab pertanyaan tuan muda kesayangannya itu, bibi takut jika ketauan sedang memberi kabar pada Adge. Jantung bibi masih berdetak sangat kencang, apa yang akan terjadi jika Jay tau soal itu,,

--- bluBbuuub BluuuBBUuub ---

Ponsel bibi menyala dan bergetar dalam panci besar penuh air diatas wastafel, karena mendapat panggilan dari Adge

"Bibii.. Maafkan aku bi hp bibi jadi masuk ke aer "

--- bluBbuuub BluuuBBUuub ---

Jay jadi ikut khawatir sampai mau memasukkan tangannya kedalam kubangan air tersebut untuk mencari ponsel bibi, tapi tangan Jay di tepis oleh bibi dengan kasarnya.

Sebenarnya Jay tak berniat untuk mengagetkan bibi, tapi kenapa bibi sepanik itu melihatnya? Sikap bibi membuat Jay agak curiga. Bibi masih membiarkan ponselnya.

"Oh.. Hehe
masalah itu tidak mengapa tuan.. !
Itu hanya hp jadul jadi tidak masalah jika basah, tuan tidak perlu mengkhawatirkan hal itu tuan."

Ucap bibi dengan senyum hangatnya sambil memunggungi wastafel tempat ponselnya terendam.

"Lebih baik tuan muda kembali ke tempat tidur, kondisi tuan masih belum stabil. Saya akan membawakan apa yang tuan muda inginkan."

--- bluBbuuub BluuuBBUuub ---

Bibi hanya punya sedikit kesempatan untuk memeriksa ponselnya yang masih di air saat Jay sibuk mencari sebuah cangkir.

'Ahh ... Panggilan dari tuan Adge'

Terkejutnya bibi, ternyata Adge menelfonnya. Sejenak bibi merasa bingung. Kini Jay bersamanya bibi harus bagaimana,, bibi memandang ponsel dan Jay secara bergantian karena panik.

--- tingggg ---

Saat Jay mulai mendekat dengan sebuah cangkir, dinonaktifkanlah ponsel yang di genggam bibi itu lalu ia masukkan dalam saku apronnya.

"Biii.. Tolong buat kan aku kopi."

Pinta Jay sambil menyodorkan cangkirnya di hadapan bibi. Bibi berusaha tenang.

"Ekhem .. Tuan... !!
Tuan muda baru saja sadarkan diri dan tuan masih butuh istirahat untuk mengembalikan stamina tuan. Jika tuan minum kopi tuan akan sulit tidur."

Jay sedikit menghela nafas kecewa dengan nasehat bibi padanya

"Ya sudah aku mau susu hangat saja bi."

Tambah Jay lemas.

"Tuan.. Jangan minum susu dulu..!
Tuan belum makan apapun setelah pingsan, itu tidak baik untuk lambung anda tuan."

Penolakan bibi bukan tanpa alasan, perut Jay memang belum terisi apapun kecuali air putih sejak ia sadar. Bahkan buah yang dikupaskan bibi tadi malah di makan bibi sendiri karena Jay yang menolak dan malah menyuapkan buahnya pada bibi.

Jay memutar bola matanya sambil berfikir

"Kalo coklat panas gimana bi? Aku harus sedikit menenangkan perasaan ku bi' !"

Jawab Jay dengan nada sedikit meninggi. Bibipun mulai pasrah dengan kemauan tuan muda kesayangannya itu. Kesepian membuat Jay rewel rupanya, membuat bibi menghela nafas berat.

"Baik tuan.. Saya akan buatkan apa saja yang tuan minta."

Mata Jay pun berbinar mendengar ucapan bibi. Jay tau bibi yang sudah merawatnya dari balita itu tidak akan tega mengabaikan kemauan nya haha.

MENDADAK JADI FUJOSHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang