Di berbagai hiruk priuk manusia yang berlarian mencari keteduhan di tengah gemuruh petir diluar sana, begitu hening hanya terdengar suara kertas yang saling bergesekan dan detik jarum jam didalam ruang kerja Adge Irkhan Nicolas pria berumur 23 tahun yang merupakan calon suami dari pria kecil yang bernama Wijaya Ananta.Detik demi detik Adge bersabar untuk menyelesaikan tantangan dari sang ayah untuk fokus kerja selama sebulan full tanpa berkomunikasi pada sang kekasih untuk mendapat tiket berupa pernikahan yang indah dan membina rumah tangga impiannya bersama sang tunangan.
Ceklek... BLAAAACK
Dokumen-dokumen Adge langsung terbang berserakan di atas lantai, Adge sampai meloncat dari tempat duduk karena ada orang yang tanpa permisi membanting pintu ruang kerjanya membuat Adge terkejut.
" ANAKKU ADGEEE... !!!
bagaimana kabarmu nak ?"Teriaknya.. Adge masih duduk dilantai dengan kertas yang berhamburan di atas kepalanya. Langkah demi langkah orang itu mendekati Adge sambil berkomentar dengan nada yang mengejek.
"Hey heyyy... Kau sedang apa hah??
Apa kau akan selalu berkutat dengan kertas-kertas yang membosankan itu seumur hidupmu ??"Bersamaan bangkit dari duduknya, Adge memperhatikan setiap inci orang yang ada dihadapannya itu memandang dari sepatu yang dia kenakan lalu semakin keatas dan sampai pada wajahnya.
Tinggi, kekar, suara yang agak serak dan tegas. Pakaian yang rapi, wangi dan wajah yang mirip dengan ....
"Ingat dengan ku nak ?!"
Adge menganga seakan tak percaya dengan siapa yang dilihatnya, orang itu merentangkan kedua tangan saat melihat mata Adge yang berkaca-kaca
"PAPA... "
Adge langsung memeluknya erat. Ayah kedua yang sangat ia rindukan itu. Super hironya waktu masih kecil.
'Ya Tuhaan lama sekali..? Akhirnya aku bisa memeluknya lagi'
Tak sadar air matanya menetes di bahu pria yang di peluknya itu.
"Hey heyyy tenanglah nak....
Kau ini calon pemimpin, kau ingat !"Ayah Jay mencoba menenangkan Adge dengan tepukan-tepukan ringan ke punggung calon menantunya dan Adge hanya mengangguk karena tidak mampu bicara saat menangis.
Beberapa saat berlalu keduanya melonggarkan pelukan dan Adge mengajak calon ayah mertuanya duduk dan mengobrol disana. Dengan secangkir kopi berada di atas meja, mereka mulai mengobrol ringan di tengah derasnya hujan.
"Paa.. Kapan kau pulang?
Kenapa tidak mengabariku, aku bisa menjemput papa dan mama dari bandara."Jawaban sang ayah terjeda sejenak karena masih menikmati kopi panasnya.
"Heheh.. Itu tidak penting Adge !
Apa tidak ada hal lebih penting yang ingin kau tanyakan? "Adge sedikit memalingkan wajahnya kebawah mendengar komen sang ayah.
"Aah itu----
Paaa bagaimana kondisi Jay sekarang?"Jawab Adge kikuk dan penuh kesenduan. Adge mengambil tangan kanan papanya dan memukul-mukulkan tangan papanya ke kepala Adge sendiri.
"Papa kumohon..
Maafkan aku, maafkan aku.. Aku belum bisa menjaganya dengan baik dan sampai sekarang aku belum menjenguknya.. !
Aku terpaksa melakukan itu semua, kumohon maafkan aku paa, jangan pecat aku jadi calon mantumu !!"Jelas Adge pada sang ayah, papa Jay menyeringai lega melihat kelakuan anak didepannya itu, ternyata Adge begitu menyayangi putranya. Syukurlaaah...
KAMU SEDANG MEMBACA
MENDADAK JADI FUJOSHI
RomanceLekha seorang gadis lugu yang dipertemukan dengan seorang pria cantik secara tidak sengaja. Mereka kemudian menjadi teman dekat, hingga akhirnya Lekha mengetahui sebuah fakta bahwa temannya ini memiliki seorang pacar cowok. Bagaimana kelanjutan ceri...