39. Kedatangan Mertua

65 4 2
                                    


Adge terpejam dengan wajah muram dan telinga yang merah, kepulan asap dan tanduk setan Adge sudah nampak di imajinasi Jay sekarang. Dia tau Adge tidak ingin memperlihatkan kemarahan di depannya, makanya Adge menahan emosinya itu.

(Arrg siall 💢 !!)

Adge pasti mengutuk orang yang datang itu. PASTI !!! 😠

Sebenarnya Jay juga merasa kecewa, padahal baru kali ini Jay berinisiatif untuk menghibur Adge eeeh malah ada yang ganggu, siaal Jay jadi ikutan kesal.

Cup 😙

Jay tiba-tiba mencium pipi Adge lagi dan memperlihatkan wajah polos pada suaminya sambil tersenyum manis, tiga detik kemudian hawa suram suaminya langsung melayang pergi.

Jay memang ajaib 😅

"Aku aja yang buka !"

Ucap Jay sambil membelai rahang suaminya dan turun dari pangkuan Adge.

"SAYANG .. !"

Adge seakan tak rela putri tidurnya mengalah seperti ini demi dirinya. Dipandangnya punggung mungil Jay mulai menjauh dan Adge masih sendu dengan perasaannya sendiri.

Jika Adge merasa sendu, berbeda halnya dengan Jay. Setelah beberapa langkah menjauh dari pandangan Adge, wajah Jay berubah menyeramkan dengan aura hitam di sekitar tubuhnya. Jay berjalan sambil menaikkan kedua lengan piamanya bersiap untuk meninju siapapun yang mengganggunya yang sedang pacaran

'Seriusan .. Bakal gua tampol tuh orang sampe pingsan.'

Langkah Jay semakin dekat ke arah pintu keluar, membuat suara bel yang menjengkelkan itu lebih kasar di dengarnya.

---- Ning nong Ning Nong ningnooong ----

Orang itu berdecit kesal, dia memainkan bel apartemen Jay berkali-kali dengan tidak elit karena yang punya apartemen kelamaan membuka pintu. Apa begitu tidak sopannya warga disini, gak sabaran banget batin Jay kesal.

--- ceklek ---

Terbukalah pintu penghalang antara keduanya dan itu membuat Jay terkejut. Terbelalak Jay saat kedua mata mereka bertemu.

Orang tersebut sudah menganga hampir menyapa.

"Aaaa-----"

--- BLAACKkG ---

Jay menghantamkan pintunya sangat keras dihadapan orang tersebut, untung tak mengenai kepalanya padahal dia belum sampai mengucapkan sepatah katapun pada pemilik rumah.

Setelah Jay membanting pintunya dia langsung berlari kekamar dengan wajah masam.

Adge yang mendengarnya langsung bangkit dan berjalan kearah ruang tamunya, Adge ingin memastikan apakah bangunan pintunya masih utuh atau jangan-jangan runtuh karena pelampiasan kemarahan sang istri.

Tch.. Adge juga masih kesal, penampakan seperti apa yang tlah mengganggu moment bermesraan mereka tadi. Adge sangat penasaran dengan siapa yang datang, jadi Adge membuka pintunya. Siapa tau dia masih sempat melihat orang itu.

Setelah dibuka pintunya, reaksi Adge tak berbeda dari Jay.

"PAPA .. ??"

Sambut Adge kikuk sambil menggaruk tengkuknya, itu papanya Jay. Adge kaget dong, ternyata yang di hujatnya dalam hati tadi adalah sang ayah mertua ?? Kalo situasinya begini ya gak mungkin mau di pukul lah .. Mau jadi anak durhaka apa?

"Hehee ... "

Yang di sebrang juga tampak jengkel. Menantunya ini malah menyunggingkan senyum tak berdosa seperti sedang menertawainya, apa dia tidak tau jika sang ayah mertua sedang kesal karena mendapat perlakuan kasar dari istrinya.

MENDADAK JADI FUJOSHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang