Kekhawatiran Adge benar-benar terjadi, Sudah setengah jam Jay pingsan. Jay benar-benar tidak boleh dalam suatu masalah apapun, beban fikiran membuat fisiknya lemah dia terlihat begitu rapuh.Jay kini berbaring lemah di atas tempat tidurnya. Adge menyeka bekas air mata di wajah dan tubuh Jay, matanya memperhatikan pemandangan di hadapannya itu dengan penuh rasa iba.
'Wajah yang merah, matamu sembab bibirmu pucat, mana sanggup aku meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini yang..? Permintaanmu itu konyol, apa tak terpikir oleh mu sedikitpun jika kau akan membuatku sangat khawatir ... ??'
Mata Adge memerah matanya hampir menangis melihat kondisi tunangannya.
"Bibi... "
Panggil Adge pada bibi yang masih berdiri membawa baju bersih untuk di pakaikan pada Jay.
"Iya tuan.."
"Tolong ingatkan Jay untuk meminum vitaminnya ya Bi' ...!!"
Tangan Adge mengusap lembut rambut tunangannya itu dengan penuh kasih sayang. Begitu berat bagi Adge meninggalkannya.
"Aku titip Jay pada Bibi, tolong jaga dia untukku Bi' !! aku akan pulang sekarang, aku belum tau kapan aku bisa kesini lagi. Tolong hibur dia Bi' selama aku tidak ada di sini."
"Baik tuan Adge..
Saya akan mengingat permintaan tuan"Setelah Adge menyelesaikan urusannya dengan Jay. Adge berdiri dan menciumi Jay sebelum berpisah. Jay masih belum sadar dari pingsannya meskipun dokter yang memeriksanya sudah pulang.
Saat di ambang pintu Adge menghentikan langkahnya.
"Bibi...
Tolong hubungi aku kalau Jay sudah sadar dan katakan padanya aku pulang kerumah demi dia Bi""Baik tuan Adge saya akan menyampaikan pesan tuan kepada tuan muda.. "
Flashback end
Meski staminanya belum benar-benar pulih Jay memaksakan diri keluar dari rumah. Berada di kamar saat ini rasanya tak senyaman dulu, tak ada Adge di sana. kesendiriannya hanya menambah kesedihan karena ingatannya bersama Adge akan selalu berputar di kepalanya.
Maka dari itu di mall inilah Jay mencoba menghibur diri dengan alasan ingun membeli kado untuk Nina. Bersamaan dengan langkahnya memasuki mall Jay bingung memikirkan apa yang harus dia beli untuk Nina, kepalanya masih sedikit pusing.
Jay berharap setelah ini dia bisa segera tidur sampai besok sampai malamnya lagi dan bangun esoknya untuk pergi ke ulang tahun Nina. Entah lah .. Kejadian tadi membuat kepalanya berat, Jay benar-benar baru sadar dan mulai sekarang dia telah mengakui Adge! Yaaa... Jay akui sekarang dia tlah jatuh cinta pada tunangannya itu.
'Akh.. Kepalaku pusing ...'
Keseimbangan tubuh Jay sedikit goyah, sambil memegengi kepalanya Jay hampir saja jatuh tapi Jay beruntung ada yang menghampirinya sebelum pingsan.
"Permisi anda tidak papa tu-----
JAY..???
Tu tunggu jangan pingsan dulu okeeyy !!! Ayo cari tempat duduk"Lekha yang memergoki Jay yang hampir pingsan dan secepatnya membawa Jay untuk duduk lalu memberinya minum. Lekha tidak ingin kejadian Jay pingsan di mall dengannya terjadi lagi.
"Kha.. Makasih"
"Hahahiya Iyaaa Jay..."
Lekha memperhatikan wajah Jay, wajahnya terlihat beda tidak seperti biasanya, pucat dan murung
"Kamu sakit lagi?
Kenapa datang sendiri kalo sakit? "Jay menunduk memandangi air minum yang di genggamnya tanpa menatap Lekha yang mengajaknya bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENDADAK JADI FUJOSHI
RomanceLekha seorang gadis lugu yang dipertemukan dengan seorang pria cantik secara tidak sengaja. Mereka kemudian menjadi teman dekat, hingga akhirnya Lekha mengetahui sebuah fakta bahwa temannya ini memiliki seorang pacar cowok. Bagaimana kelanjutan ceri...