3

37 11 2
                                    

Typo bertebaran guys!
Jangan lupa follow, vote, dan komen ya...supaya jadi semangat author dalam berkarya...

Happy reading!!


"Allah menurunkan segala maslahat sesuai kebutuhan kita, cuma manusia kadang-kadang menginginkan sesuatu dengan pikiran pendeknya yang bukan kebutuhannya," kata dikutip dari akun Instagram @adihidayatofficial

☆🌼☆

Cahaya matahari mulai masuk lewat celah-celah jendela di sebuah kamar berukuran 7×5 meter. Cahayanya mulai berubah berwarna jingga. Hingga memberikan bayangan seorang gadis yang tengah termenung menatap jendela kamarnya. Gadis itu adalah Nisa. Setelah shalat ashar tadi, Nisa hanya terdiam dan termenung dalam kamar yang hampir mirip dengan gudang.

Matanya tak pernah terlepas dari luar jendela. Walaupun ia tidak bisa melihat secara nyata. Tapi dirinya bisa merasakan hangatnya cahaya di sore hari.

"Nisa ingin melihat bumi Ya Allah. Kapan Nisa bisa melihat dunia lagi."

Nisa menangis seraya mengusap kaca jendela dengan wajah tertunduk. Tetesan air mata memberikan corak pada gamis berwarna biru wardah.

"Aku akan berusaha mencarikan pendonor mata untukmu Nisa."

Suara itu, sangat Nisa kenal. Ia pun mendongakkan kepalanya ke atas. Dirinya memang tidak bisa melihat. Tapi dia bisa merasakan keberadaan Rio di dekatnya. Ya, pemuda yang berusia 25 tahun di dekat Nisa itu bernama Rio. Seorang sahabat Nisa saat bangku SMA hingga sekarang.

Rio sedikit menjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan Nisa.

"Aku mohon padamu Nisa, jangan patah semangat. Aku selalu ada untukmu, sampai kapan pun tetap untukmu."

Hati Nisa merasa lega saat berdekatan dengan pria tampan itu. Lalu, ia tersenyum di balik cadarnya. Dan Rio membalas garis lengkung dari Nisa.

"Tapi, apakah Nisa masih bisa melihat, jika Nisa menemukan pendonor mata? Kamu tau sendiri kan Rio. Bahwa Nisa ini mengalami buta total, dan kemungkinan besar tidak bisa melihat lagi," mendadak wajah yang tadi ceria kini berubah menjadi sedih kembali.

Rio mengeleng pelan. "Itu hanya kemungkinan bukan? Bisa jadi, atas izin Allah. Kamu bisa melihat lagi Nisa, aku yakin. Suatu saat nanti kamu pasti akan bisa melihat lagi," ucap Rio sembari mengempalkan tangannya untuk memberikan semangat kepada sahabatnya, Nisa.

Sikap berburuk sangka merupakan sikap orang-orang jahiliyah, yang merupakan bentuk kekufuran yang dapat menghilangkan atau mengurangi tauhid seseorang. Alloh Ta'ala berfirman yang artinya, "Mereka menyangka yang tidak benar terhadap Alloh seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: 'Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?' Katakanlah: 'Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Alloh.' Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: 'Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini.' Katakanlah: 'Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.' Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati." (Ali-Imran: 154)

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/39-janganlah-berburuk-sangka-kepada-allah.html

"Ingat, kita sebagai manusia tidak boleh berprasangka buruk dengan takdir Allah. Kita boleh pasrah dengan ketetapan-Nya. Tapi boleh berusaha untuk mencari jalan keluarnya. Bukankah Allah telah berjanji, setiap kesulitan pasti ada kemudahan," nasihat Rio.

Gadis perindu cahaya[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang