Seminggu sudah berlalu dan kedekatan Nada beserta teman barunya semakin erat. Saat istirahat mereka akan pergi mencari makan diluar meski sebenarnya ada kantin di lingkup kantor itu sendiri.
Mereka juga sudah tidak canggung lagi, pun dengan Nada dan para karyawan di ruangannya. Mereka kadang bercanda satu sama lain untuk mengurangi beban atau rasa lelah saat bekerja.
Nada bukan tipe yang pemalu hanya saja dia tidak bisa untuk memulai percakapan duluan.
Hari ini masih sama seperti biasanya. Dia ditugaskan untuk mengantar dokumen diruang HRD, tempat Mbak Wendy. Tidak ada yang terjadi semua baik-baik saja sampai dia memilih jalan yang salah. Bukan, bukan karena perbaikan lantai gedung tapi, dia penasaran dengan satu koridor yang tidak pernah di lewati selama seminggu magang di kantor itu.
Akhir dia memutuskan untuk melewatinya barang sekali saja untuk memecah rasa penasaran katanya.
Namun, semua itu sepertinya salah. Koridor itu sepi tidak seperti koridor yang dia sering lewati. Karena merasa aman dia berjalan seperti anak kecil hingga sosok yang tidak dia inginkan muncul disana.
Karyawan yang dia bilang beberapa waktu lalu muncul secara tiba-tiba. Terkejut? Tidak Nada hanya malu. Dia berjalan seperti biasa berusaha tidak terjadi apa-apa hingga jarak mereka semakin dekat. Pemuda itu tersenyum memperlihatkan gummy smile didalam wajah dinginnya. Nada membalas senyumnya dengan ragu.
Dan setelah keluar dari gedung utama dia baru bisa bernafas lega. Seperti sedang melewati masa kritis. Gadis itu berlari menuju ruangannya. Mbak Gigi dan Mbak Moon tertegun melihat tingkah gadis chubby itu.
Sedangkan sang gadis itu hanya tersenyum paksa memperlihatkan gigi yang berjejer rapi serta pipi bak bakpao yang siap disantap.
Tahu gitu tadi gue nggak lewat sana. Ah anjir sial banget emang.
"Nad. Kenapa?"
"Eh? Nggak Mbak hehehe"
"Yaudah nih kamu ketik ini Mbak sama Mbak Moon mau keluar ada urusan"
"Siap bos" ujarnya dengan sikap hormat. Membuat kedua wanita dihadapannya terkekeh.
"Yaudah kita berdua pamit ya. Nanti kalau jam istirahat istirahat aja"
"Oke Mbak gampang. Hati-hati" kedua wanita itu menghilang dibalik pintu menyisahkan Nada sendirian.
Dia tidak sendiri sebenarnya sebab ada 2 karyawan lagi namun, mereka hanya stay di ruangan tanpa berniat keluar kecuali ada party kecil-kecilan yang dibuat.
Nada mengerjakan segala macam hal yang sudah dipesankan kepadanya. Tanpa terasa jam istirhat tiba. Dia meregangkan otot-otot jarinya dan berdiri dari tempat duduk.
Suara ketukan pintu dari luar mulai terdengar. Dan itu menandakan bahwa teman-temannya sudah datang termaksud Ten.
Flashback mode on
KAMU SEDANG MEMBACA
Prakerin [Doyoung] ✔
Fanfiction- BASED ON TRUE STORY [TAHAP REVISI] FOLLOW SEBELUM MEMBACA Kalau kata Ten mah "you are my everything acekallieeee~~~" #2 prakerin 100321 #9 secretnumber 130321 #11 doy 130321 #1 prakerin 140321 #9 doy 170321 #17 nada 190321 #15 nada 190321 #20 di...