Prologue

198 151 14
                                    

Ini tentang Nada sama Renjun yang kenal ya, guys.
Jadi, ini masa sekolah mereka di SMK 3 Tangerang.

Btw mau nanya nih yang kalian ada dari smk 3 tangerang? Atau smk 6 depok? Atau dari SMA 7 tangerang? Comment ya!!!
















"NADA!" aku berbalik ketika mendengar namaku dipanggil dan ternyata itu Taeyong, sahabat sepergibahan yang aku kenal sejak 3 tahun terakhir ini.

Dia berlari mendekatiku dengan nafas yang tersengah-sengah dan aku hanya menatap aneh kearahnya.

"Kenapa lo?" tanyaku heran.

"Gue ngejar lo dari gerbang ya anjir laju banget kalau jalan" ujarnya kesal masih mengatur nafasnya.

"Dih! Kenapa lo ngejar gue? Kangen?"

"Pd sekali anda" katanya sembari mengacak kasar rambuku membuatnya berantakan.

"Lo dikasih Pr nggak sama Bu Sri?"

"Bahasa Indonesia?"

Dia mengangguk cepat "Iya ada, kenapa? Mau nyontek?"

"Iyalah apalagi"

"Sinting! Emang lo nggak bisa? Itu gampang nime astaga"

"Kalau gue bisa gue nggak ngejar lo, Nada"

Aku menghela nafas kasar mendengar ucapa sahabatku itu, dia benar-benar lemah pada pelajaran satu ini. Aku kemudian berjalan ke kelas dan mengambil buku yang dia inginkan.

Bukan hal aneh jika Taeyong masuk ke dalam kelasku bahkan seisi kelas akan merasa acuh melihat Taeyong masuk.

"Nih! Balikin sebelum istirahat kedua" ujarku sembari memberikan buku catatan itu.

"Siap sayangkuh, dahhhh"

Aku hanya menggelengkan kepala melihat tingkah manusia itu, untung tidak ada Haechan kalau manusia itu ada mungkin dia belum kembali bersama Taeyong.

Aku mengenal Haechan sama dengan aku mengenal Taeyong, awalnya karena kita dulu sekelas di SMP lalu sebuah kerja kelompok mengharuskan kami bersama menjadi suatu tim.

Awalnya sangat canggung namun karena Haechan yang mudah beradaptasi dan mencairkan suasana canggung tersebut akhirnya sedikit demi sedikit sifat asli kami nampak.

Semakin hari kita semakin akrab hingga berjanji masuk di SMK yang sama, Taeyong dan Haechan awalnya ingin masuk management namun karena mayoritas isinya murid perempuan mereka berdua mengundurkan diri dengan perlahan dan memilih jurusan yang diisi dengan anak laki-laki saja.

Disekolah tidak ada yang tidak mengenal kami bertiga sebab katanya sumber informasi tervalid ada di tangan kita bisa disebut kami orang terpenting disekolah wkwkwk, bercanda.

"Nadaaaaaa" jangan tanya itu suara siapa karena kalian bisa menebak sendiri bukan? Iya, itu Haechan sang toa berjalan.

"Apaan? Tugas juga?" tebakku.

"Dih! Gini gini Aa Echan udah ya"

"Oh terus?"

"Ada bahan gibah wow"

Mataku membulat sempurna mendengar ucapannya, lantas menariknya untuk duduk di kursiku dengan tenang.

"Gibah apa?" tanyaku dengan suara sedikit pelan.

"Ke markas aja nanti gue ajak Taeyong"

"Istirahat pertama sekalian suruh dia bawa buku bahasa Indonesia gue"

Prakerin [Doyoung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang