Hari itu setelah kejadian dimana Nada mendapatkan pesan dari mantan kekasih Doyoung, dia tidak menghubungi Doyoung tidak juga menyapanya di kantor. Meski banyak pertanyaan yang berkumpul di kepalanya tentang benarkah yang Chungha katakan atau hanya sebuah halusinasinya saja.
Dia juga tidak menceritakan hal tersebut pada Giselle dan yang lainnya, menurut Nada apa yang terjadi pada hubungannya tidak harus dia beritahu pada yang lain selagi dia bisa mengatasi sendiri.
Selama kejadian waktu itu Nada selalu meminta Ten untuk menjemputnya, untung saja Dita tidak peduli dengan hal tersebut dan tidak bertanya pada Nada.
Hari ini tepat 30 hari lagi waktu tersisa untuk mereka menyelesaikan magang namun, tidak untuk Doyoung dan Giselle. Mereka hanya memiliki lebih dari 20 hari lagi dari yang lainnya.
Nada menghela nafas setelah menyelesaikan tugas mengarsip dokumen yang ditugaskan untuknya. Hari ini Mbak Moon dan Mbak Gigi tidak masuk jadi, hanya ada dia dan Mbak Rose di ruangan itu sedangkan sisanya di ruangan masing-masing.
"Nada?" panggil Mbak Rose.
Mendengar namanya dipanggil Nada bangkit dan berjalan ke arah Mbak Rose.
"Mbak manggil Nada?"
"Iya Neng. Tolong Mbak bisa?"
"Bisa Mbak apa itu?"
"Tolong antarkan berkas MCU itu ke ruang IT ya, Neng"
Nada terdiam sebenarnya dia tidak ingin sekali menginjakkan kaki disana tapi, tidak mungkin dia menolak permintaan Mbak Rose.
"Nada?" panggilnya membuyarkan lamunan si cantik itu.
"Eh iya Mbak. Sini Nada antar sekarang" Nada kemudian mengambil MCU yang sudah disimpan secara rapi didalam map kuning.
Langkahnya terasa berat menuju ke ruangan dimana dia tidak ingin melihat orang tersebut. Beberapa kali dia menghela nafas panjang hingga satu suara menghentikan langkahnya dan dia berbalik.
Seseorang didepannya sudah tersenyum manis sembari melangkah mendekatinya.
"Kak Johnny?" ujar Nada.
"Lo kenapa kok lemes gitu? Sakit?"
"Eh, nggak kok kak lagi capek aja"
"Istirahat atuh kalau capek"
"Hehehe kan belum waktunya kak"
"Oh iya ya masih ada sejam. Emm Nad, nanti makan bareng sama gue mau?"
"Asal ditraktir mah gaskan"
Johnny terkekeh mendengar ucapan gadis itu "Sok atuh, neng"
"Oke, gue tunggu di kantin ya nanti"
"Siap tuan putri"
"Yaudah gue duluan ya. Ini mau ke IT nganter MCU" Johnny hanya mengangguk, si gadis kemudian berbalik dan melanjutkan langkahnya namun tidak lagi lesu seperti tadi setelah mendengar ucapan dari Johnny yang akan membelikannya makanan energinya kembali pulih.
Manusia memang sangat cepat jika bersangkutan dengan makanan gratis seperti ini, Nada contohnya wkwkw.
Dia sudah sampai didepan pintu IT, sebelum membuka pintu si chubby menghela nafas panjang menetralisis pikiran dan juga jantungnya agar tidak grogi saat melihat kekasihnya nanti.
"Permisi, mau ngantar MCU" ujarnya saat membuka pintu.
"Eh, Neng Nada. Dari Mbak Rose?" tanya Mas Chanyeol.
"Iya Mas"
"Sini Neng, itu punya saya"
Nada masuk, melangkahkan kakinya menuju meja Mas Chanyeol. Pandangannya mengitari seluruh ruangan namun, dia tidak melihat keberadaan makhluk es di ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prakerin [Doyoung] ✔
Fanfiction- BASED ON TRUE STORY [TAHAP REVISI] FOLLOW SEBELUM MEMBACA Kalau kata Ten mah "you are my everything acekallieeee~~~" #2 prakerin 100321 #9 secretnumber 130321 #11 doy 130321 #1 prakerin 140321 #9 doy 170321 #17 nada 190321 #15 nada 190321 #20 di...