20.Hallo

7 2 0
                                    

"Siapa yang menelpon ku? Hallo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa yang menelpon ku? Hallo."
••••••••••

"Hallo Lean."

"Siapa ini aku tidak menyimpan nomormu."

"Jadi kau tidak mengenali aku Lean?"

Leanna mengerutkan keningnya, tidak mengenalinya? sebenarnya siapa dia,"sudahlah jangan terlalu basa-basi, sekarang katakan siapa kau."

Di sebrang sana terdengar suara helaan nafas pelan.
"Apa kau sudah melupakan mommy mu sayang? Ini aku Raisih, astaga dia melupakanku."

Leanna tersenyum mendengarnya, baiklah sekarang dia lega karna yang menelpon ternyata adalah Raisih. Leanna akhirnya melanjutkan langkahnya yang sempat berhenti untuk mencari taksi dan kembali ke kantor.

"I'm sorry aku tidak tau nomor mu mom, apakah kau berganti nomor?"

"Tentu saja, nomor ku yang dulu sudah tidak bisa digunakan."

Leanna masuk ke dalam taksi,"aku tau, pasti kau jarang membelikan pulsa. Maka dari itu nomor mu jadi tidak bisa digunakan lagi."

"Ayolah Lean jangan mengejek, kau kan tau aku sibuk. Jadi mana sempat aku mengisi nomor ku dengan pulsa mengeceknya saja tidak pernah."

"Iya iyaa kau sibuk mempersiapkan pernikahanmu bukan?"

Raisih tersenyum malu di seberang sana, walaupun Leanna tidak melihatnya dia tau kalau sekarang orang yang dia anggap mommynya sedang tersipu mendengar kata pernikahan.

Leanna sampai geleng-geleng memikirkannya.

"Kau tau saja, sudahlah jangan dibahas aku jadi malu."

"Kau ini untuk apa malu Raisih, maaf kan aku dan Dinnan. Kami tidak bisa menghadiri pernikahan mu." Wajah Leanna langsung berubah murung mengingat dia tidak bisa melihat sang Mommy memakai gaun pernikahan.

"Tidak apa, sudahlah jangan bersedih nanti saat aku menikah kita bisa melakukan vidio call sayangku."

"Tapi tetap saja itu kurang."

"Kalau begitu kau pulang saja jika menurutmu itu kurang."

"Tapi itu tidak mungkin, aku akan berusaha cuti nanti tapi itu---"

"Kenapa kau ini jadi cerewet dan berpikir mu jadi rumit seperti ini Lean?" Raisih mulai terpancing dia mulai kesal dengan Leanna.

"Apa aku cerewet. Tidak, aku hanya mengatakan yang aku ingin katakan Raisih." Leanna menahan senyumnya.

"Ah sudahlah, sepertinya kau sudah mulai tertular oleh Dinnan, Cerewet dan membuat ku pusing."

Leanna tertawa cukup keras mendengarnya.

"Kau benar-benar menjengkelkan aku sedang kesal tapi kau malah menertawakan ku huh."

Baiklah-baiklah sudah selesai menggodanya,"ya sudah jangan marah Raisih, aku hanya menggodamu. Kau tau aku sangat merindukan mu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PENGORBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang