1. Remember

130 63 170
                                    

Typo dimana-mana tolong di betulin.
Happy reading wak
••••••••••••••

Indonesia, Jakarta pukul 10:00 WIB

"APA KAU BENAR SUDAH PUTUS DENGANNYA LEAN?" Suara teriakan seorang gadis, yang ahirnya berhasil menyita perhatian mahasiswa lain.

"Oh astaga, bisa tidak suara mu kecilin dikit Din? Liat kita jadi pusat perhatian." Yaah Leanna gadis cantik itu, sedang berada di kantin bersama sahabatnya.

Dinnan Starlet. gadis cantik blasteran Indonesia-Eropa yang teriakannya, menggema di ruangan kantin.

"Ups i'm sorry, Aku terlalu terkejut dengan apa yang kau ceritakan padaku, aku kira dia lelaki baik. Ternyata dia hanya ingin mendekati Salsa saja. Kurang ajar memang." Dinnan mengatakannya dengan berapi-api dengan tangannya yang menusuk-nusuk bakso yang dia beli dengan kasar. Seperti sedang membayangkan bahwa itu adalah orang yang sedang dia bicarakan.

Leanna menghela nafas berat, entahlah pikirannya sedang kacau saat ini. Dan dia sedang malas berdebat dengan Dinnan, yang dia butuhkan sekarang adalah ketenangan, yah semua itu gara-gara Lendra. Karena ternyata laki-laki itu mencintai Salsa teman dekatnya, bukan hanya itu. Lendra juga membuatnya mengingat masa lalunya.

"Aku akan ke kelas berikutnya." Ucapnya sambil berdiri meninggalkan meja kantin.

"Eh eh tunggu dulu bentar lagi juga abis baksonya, Lean tungguin!"

"Jadwal kita beda Din kelas kita juga beda, jadi habisin aja. Kali ini aku ingin sendiri, ingin menenangkan pikiran dulu sebentar Din."

Dinnan tadinya ingin protes tapi melihat raut Leanna yang memang sepertinya sedang membutuhkan ketenangan, ahirnya Dinnan mengangguk mengiyakan Leanna.

Leanna ahirnya pergi meninggalkan sahabatnya itu setelah Dinnan tadi mengizinkannya pergi. Sekarang yang dia butuhkan hanya ketenangan, Leanna ingin menetralkan perasaannya dulu dan berusaha untuk melupakan masa lalunya lagi, setelah Lendra berhasil membuatnya harus mengingat kembali.

°°°°°°°°°°°°°
Seorang gadis cantik
Dengan kulit putihnya, dan rambut cokelat padam yang bersinar saat terkena terpaan sinar matahari. Dia sedang menatap langit dengan bola mata yang juga berwarna cokelat terang dan jika terkena pantulan sinar matahari, matanya akan sedikit bercahaya.

Dia sedang duduk di bangku taman sendirian, berkali-kali dia menghela napas berat. Bukti bahwa dia sedang menghadapi masalah yang cukup berat.

"KENAPA HARUS AKU YANG KAU MANFAATKAN?" teriaknya dengan prustasi.

Yah gadis itu adalah Leanna Arche Quila, tadinya Leanna ingin kembali ke kelas tapi dia lebih memilih duduk di bangku taman dan mengingat bagaimana kekasihnya mengatakan bahwa dia hanya dimanfaatkan.

Flashback on

"Kecewa, iya aku kecewa tapi kau melakukannya untuk mendapatkan kebahagiaan bersama orang yang kau cintai. Karena aku tau kebersamaan dengan orang yang kita cintai adalah salah satu kebahagian yang tidak ada tandingannya. Aku tidak apa-apa walau akhirnya mungkin aku akan membencimu." Leanna menatap Lendra pria yang memanfaatkannya, dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

"Maafkan aku Lea, tapi sudah terlanjur dan aku sudah hampir mendapatkan tujuan ku. Jadi kurasa kita berahir di sini dan aku ingin kau menjauh dariku. Aku tau kau akan membenciku, tapi terimakasih. Berkat kau aku bisa bersama Salsa orang yang aku cintai."

Lendra berjalan mendekati Leanna yang diam mematung, memikirkan semua kata-kata pria itu.

Tangan Lendra menyentuh tangan Leanna, menuntun tangan mulus itu ke pipinya.
"Jika kau ingin menamparku, kau bisa melakukannya sekarang juga Lea. Kau bisa menamparku."

PENGORBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang