0.1

220 17 5
                                    

Levi POV

Sekarang aku tengah berada di sekolah, berjalan di depan gerbang. Kulihat banyak orang yang sudah berada di sekolah, berbincang, bergurau ria dengan teman atau pacarnya.

Ngomong - ngomong soal pacar, Ada gadis pintar yang selalu menyatakan perasaan nya padaku. Entah itu secara surat atau langsung, kukatakan dia itu menyebalkan. Tapi dia punya sifat pantang menyerah,Aku suka itu.

Kalau tak salah, gadis itu bernama Azumi (Name). Yang membuat ku bingung adalah, aku sering mamaki--sampai mengatai nya, tapi dia seakan tak mendengar apa - apa. Toh terserah lah,aku juga tak peduli dengan apa yang dia katakan.

Aku berjalan menaiki tangga, menuju lantai 3, Tempat kelasku berada. Kelas 3 - A, itulah kelasku. "OHAYO MINNA!!!!" Teriak seseorang dari dalam kelasku yang kuyakini adalah Hanji.

"Berisik, Kacamata Sialan!" Kata ku yang baru masuk kelas, Aku kemudian duduk di kursiku. Meraba - raba loker, sesuatu yang biasa ku lakukan. Aku menemukan satu kotak bekal(?) Dan sepucuk surat yang kuyakini dari Azumi itu.

Aku mulai mengambil dua barang itu, dan melihatnya secara seksama. Di dalam kotak bekal itu terdapat cheesecake yang kuyakini rasanya ena--tidak, bahkan sangat enak.

"Erwin, kau mau ini?" Kata ku sambil menyodorkan kotak berisi cheesecake pada Erwin yang tempat duduk nya di depan ku. "Oh? Cheesecake ya? Aku ambil setengah" Kata nya sambil memotong cheesecake itu, kemudian memakan nya dengan lahap.

Aku kemudian ikut memakan cheesecake yang di berikan Azumi itu, tak jauh dari pikiranku, rasanya benar - benar enak. Aku kemudian mengambil sepucuk surat yang ditaruh di atas kotak bekal(?) ini.

Seperti biasanya,dia menulis kata - kata penuh makna,semacam quotes kehidupan (?). Bisa dibilang aku menyu--

"Ohayo anak - anak" Kata Sensei menyapa semua murid. Ah, aku bahkan baru sadar sensei sudah masuk kelas. Pelajaran kemudian dimulai, Sensei menjelaskan semua materi dengan jelas dan detail.

Entah perasaanku saja, atau aku dari tadi merasa tak fokus. Bahkan saat mengerjakan soal pun, aku merasa tak ada materi yang masuk ke otak ku. Seakan hanya masuk telinga kanan lalu keluar telinga kiri.

"Levii? Bisa kau jawab soal halaman 61 nomor 2 itu?" Tanya sensei padaku, Astagaa!! Apa yang harus ku lakukan?! Aku bahkan tak mengerti sama sekali!!!!. Aku kemudian berdiri dan mencoba menjawab soal yang tak kumengerti sama sekali.

"A-am,itu... Anoo" Kata ku mencoba mengingat - ingat jawaban no 2 itu. "Kalau tak bisa, silahkan keluar. Ke perpustakaan, baca buku biologi" Kata sensei. Aku kemudian berjalan keluar kelas, tak lain menuju perpustakaan.

Di perpustakaan sekarang sep-- bahkan sangat sepi, hanya ada aku dan pengawas perpustakaan. Aku berjalan mendekat ke buku kemudian menulis nama, kelas, dan tujuan ku kesini.

Selesai menulis, aku menuju rak buku bagian biologi. Mempelajari materi yang tadi, mengulangnya sampai paham. Aku terus - menerus mengulang kegiatan itu, sampai...

Kriekk....

Suara pintu terbuka, ada seseorang lagi yang masuk ke sini. Kurasa dia sensei yang ingin mengambil buku saja. Aku hanya merasa seperti itu sampai orang yang membuka pintu itu berbicara.

"Anoo... Sumimasen sensei, saya disuruh Pixis - sensei mengambil beberapa buku IPA ini" Kata nya, ah bahkan dari suaranya aku sudah mengenalinya, Si Azumi itu.

Mengambil buku kemudian kembali lagi ke kelas, sangat singkat dia berada di perpustakaan. Yaa... Aku sebenarnya tak mementingkan itu sih.

* * * *

Kring!!!!

Bunyi bel bahkan terdengar sampai perpustakaan sekarang, aku dengan cepat menutup buku ku, kemudian pergi ke kelas. "Sensei.. Saya sudah selesai baca buku nya" Kata ku pada sensei.

"Kerjain halaman 65 nomor 1-15, nanti kumpulin ke meja sensei sepulang sekolah" Kata sensei sambil beranjak meninggalkan kelas.

Aku kemudian berjalan menuju meja - ku, membuka buku dan memulai mengerjakan soal. Jam istirahat ku bahkan berkurang karena mengerjakan 15 soal tingkat sedang ini.

"Yosha!" Setelah kurang lebih 10 menit aku berkutat dengan soal ini, akhirnya semua soal itu selesai ku kerjakan. 'Istirahat bahkan masih tersisa 5 menit lagi, waktu yang cukup untuk makan' pikirku.

Aku kemudian mengambil uang dan berjalan menuju kantin. Bahkan, saat waktu istirahat hanya tersisa lima menit, kantin masih ramai. Tempat duduk kosong bahkan sangat sulit dicari untuk sekarang.

Tiba - tiba, ada seseorang yang melambaikan tangan nya ke arahku. Ah, itu tangan Hanji. Aku kemudian berjalan kearah nya tak lupa membawa nampan makanan. Aku mulai memakan makanan ku, samar - samar aku mendengar pembicaraan orang - orang di sekitar kantin.

Aku sendiri juga tak memperdulikan pembicaraan mereka, toh juga tak akan penting bagiku.

Aku, Hanji, Erwin, dan Mike kembali ke kelas karena jam istirahat telah usai .

T
B
C

Asiqq Prolog nya dah jadii:v
Moga kalian minat ya Ama cerita ini.

(A/N)

Disini, aku buat tinggi nya Levi 175 ya, biar kaga pendek - pendek amat. Gapapa lah, namanya juga halu.

And tinggi kalian disini 160 yaa. Dan... Disini latar nya SMA Kelas 11 & 12.
Kalian kelas 11 SMA and Levi kelas 12 SMA

786 Kata

[ Published : 29 March 2021 ]

See you in next Chap~

Hidden Feelings | Levi Ackerman ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang