1.2

61 10 0
                                    

(Dari lagu di atas, kalian ngerti kan?:v)

Disarankan untuk memutar Lagu di Atas~!

- - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - -- - - - - - - -

Levi POV

Selesai aku dan (Name) mengoreksi ulangan, aku berniat mengajaknya ke Cafe untuk menyatakan perasaan ku.

Saat ini, kami tengah menyebrang melalui zebra cross. Tapi, tiba - tiba ada mobil yang berjalan tak beratur kearahku.

Aku sendiri yang tak mengerti langsung saja melanjutkan jalan. Tanpa kusadari, ternyata pengendara itu adalah buronan polisi, ia melarikan diri sekarang. Bahkan sampai arahku, aku mendengar sirine polisi menggema.

Saat mobil itu hampir menabrak ku, kurasakan ada tangan yang mendorong punggung ku sampai terpental tiga meter.

Kemudian...

CRASH!!! BRUK!!! DOR!!!

KUSSO!!!

Normal POV

Buronan polisi itu tiba - tiba menabrak (Name) dengan sangat--sangat keras. Awalnya, tabrakan itu mengarah pada Levi, tapi (Name) mendorong punggung Levi dengan kencang.

Saat ini, sangat banyak darah segar mengalir dari kepala (Name). Bahkan ia sudah tak sadarkan diri sekarang. Luka di tangan nya tak terlalu parah, yang parah hanya bagian kepalanya.

Kerumunan orang mulai terbentuk melingkari (Name). Ada yang berbisik - bisik kasihan, ada yang menyalahkan nya karena mendorong Levi, ada juga yang hanya menatapnya datar.

Levi sendiri matanya sudah berkaca-- ah tidak. Bukan berkaca - kaca lagi, sungai kecil mulai terbentuk di wajah tampan Levi sekarang.

Tak lama setelah situasi itu, Ambulance datang dan membawa (Name) ke rumah sakit terdekat serta terbesar di Tokyo.

× × × ×

Jam menunjukkan pukul tujuh malam, diruang UGD sekarang sangat ramai. Banyak yang mendoakan agar (Name) bisa bangun.

Ceklek!!

Dokter keluar, tak lupa dengan kertas laporan yang berada di tangan kirinya sekarang.

"Kalian keluarganya?" Tanya dokter itu menatap Levi, Mikasa, Eren, dan Jean. Ya, Mikasa, Eren, dan Jean datang ke rumah sakit satu jam lalu.

"Kami temannya" Sahut Jean khawatir. "(Name) mengalami pendarahan di kepalanya. Yang mengakibatkan dia kekurangan darah" Jelas dokter itu sambil menunduk.

"Dan rumah sakit ini kehabisan kantong darah golongan (Name)" Sambung dokter itu menatap langit langit rumah sakit. "Apa golongan darah nya, dok?!" Tanya Jean.

"Darah langka... AB-" Jawab dokter itu. "J-jadi... " Gumam Jean. "Carilah orang dengan golongan AB-. Waktu kalian hanya 15 menit, antibiotik nya masih bekerja" Ucap dokter itu.

Semua seketika menengang. Mereka semua tau, selangka apa golongan darah AB-. Bahkan, golongan itu hanya dimiliki 0,36% dari seluruh dunia.


Semua kehabisan kata - kata. Darah langka dua kata itu terus memenuhi benak mereka berempat -- Eren, Mikasa, Jean, Levi --.

Tak ingin membuang waktu, Levi langsung berlari menuju lobby dengan tergesa - gesa. Sampai di lobby, Levi segera menuju tempat mic utama rumah sakit.

Hidden Feelings | Levi Ackerman ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang