DILY 5 - Kehilangan Mama

12.1K 501 20
                                    

AUTHOR POV

♡♡♡

Pagi ini, seperti pagi-pagi biasanya, Rossie menyiapkan sarapan. Tentu saja karena ia membutuhkannya untuk memulai beraktivitas.

Karena melewatkan sarapan akan membuat tubuh menjadi tidak bersemangat.

Rencananya, hari ini Rossie ingin mencari beberapa bibit bunga untuk menambah koleksi tanamannya.

Ketika Rossie sedang mengoleskan selai kacang, Xander tiba di meja makan.

Dia sedang mengancingkan lengan kemeja biru tua yang di pakainya.

"Pagi papa.."

"Pagi sweety." Xander segera duduk di tempatnya.

"Mau aku buatkan kopi?"

"Apa tidak merepotkan?"

"Tentu saja tidak. Mau di tambah krimer?" Tawar Rossie.

"No. Just black coffee please!"

"Okay." Rossie pun segera membuatkan kopi hitam untuk Xander. Takarannya pun sama seperti pagi-pagi yang telah lalu.

"Kau akan pergi hari ini?" Tanya Xander sambil menatap Rossie yang sedang mengaduk kopinya.

"Ya. Sepertinya aku akan berburu beberapa bibit bunga baru." Rossie menyerahkan kopinya tepat di depan Xander.

"Kau butuh supir? Papa memiliki beberapa pengawal yang sedang tidak sibuk."

"Pengawal?" Tanya Rossie heran. Ini seperti novel yang pernah ia baca.

Bahwa seorang CEO memiliki beberapa pengawal atau bodyguard. Jadi apakah hal seperti ini nyata?

"Ya. Bodyguard. Kau tentu akan lebih aman jika bersama bodyguard."

"Haha. Kurasa tidak perlu. Aku bukan seorang ratu yang memerlukan pengawal."

"Nanti kau juga akan menjadi ratu."

"Hah? Apa? Maksud papa?"

"Hm, tidak. Papa berangkat dulu. Hari ini ada pertemuan di Bandung."

"Its okay. Hati-hati papa."

♡♡♡

Rossie merasakan tubuhnya lelah setelah seharian berburu tanaman baru. Niat hati hanya ingin membeli dua atau tiga, tapi ternyata dia membeli sepuluh jenis tanaman hias yang berbeda.

Jika gadis seusianya sibuk berbelanja pakaian, Rossie beda. Dia tidak terlalu suka berbelanja pakaian. Dia lebih suka jalan-jalan di supermarket atau membeli bunga seperti yang ia lakukan hari ini.

Sepertinya Rossie membutuhkan siraman air hangat untuk merilekskan tubuhnya. Ketika bangkit dari posisi rebahannya, ponselnya berdering.

Mama calling....

"Hallo ma," sapa Rossie dengan riang. Kebetulan mamanya belum memberikan kabar apapun hari ini.

Daddy, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang