♡♡♡Sejak kejadian tempo hari, kedekatan Rossie dan Xander semakin terjalin. Bahkan kini mereka tidak ragu lagi untuk saling melempar candaan dan berujung tawa diantara keduanya.
Apalagi sejak putusan pengadilan untuk pelaku pembunuhan Anna, yaitu Sandra yang mendapat hukuman kurungan penjara seumur hidup membuat keduanya bisa bernafas lega. Karena berhasil menuntut keadilan untuk Anna.
Bahkan sopir truk yang sempat hidup dan memberikan kesaksian harus meregang nyawa akibat gegar otak berat yang di alaminya. Hingga total tiga nyawa yang melayang akibat kejadian naas itu.
Dan lebih melegakan lagi, sekarang sudah tidak ada wartawan ataupun media yang mengejar-ngejar informasi kepada Xander maupun Rossie.
Kehidupan mereka benar-benar aman, nyaman dan bahagia. Seperti sekarang ini, ketika mereka ingin mengunjungi makam Anna dan Christian, Rossie bersikeras memakai gaun milik ibunya. Gaunnya melekat pas di tubuhnya. Karena memang Anna dan Rossie tubuhnya tidak jauh berbeda.
Akan tetapi, Xander terus memaksa agar Rossie mengganti gaun yang di kenakannya itu.
"No papa, no!" Ucap Rossie entah kalimat yang sama untuk keberapa kalinya.
"I don't like this drees."
"But i like it." Seru Rossie.
"Kita tidak jadi pergi kalau kau terus bersikeras memakainya." Kata Xander sambil menyenderkan tubuhnya pada pintu kamar Rossie.
"Okay. Fine. Berikan aku satu alasan papa tidak menyukai gaun ini!" Rossie pun akhirnya mengalah. Tapi ia tetap saja memutar-mutarkan tubuhnya di depan cermin besar yang ada di kamarnya. Ia menyukai gaun itu
Ditanya demikian, Xander pun menelan ludah dengan susah payah. Ia berjalan dengan tegas menghampiri Rossie yang masih sibuk memperhatikan dirinya sendiri di depan cermin.
Tiba-tiba ketika Xander mendekat, "Aku tidak suka kau memamerkan ini!" Xander menyentuh punggung telanjang Rossie dari arah belakang.
Ya, gaun itu bermodelkan backless, yang memamerkan punggung indah si pemiliknya. Selera fashion Anna sangatlah bagus. Apalagi mengingat dirinya juga seorang model ternama.
"Seriouslly?" Tanya Rossie dengan ketidakpercayaannya.
"Ya. Ini hanya milikku sweety. Jangan pernah memamerkannya untuk siapapun." Ucap Xander tepat di telinga Rossie.
Bibirnya menyentuh daun telinga Rossie yang membuat sang pemiliknya menegang seketika.
Tiba-tiba, dalam sekejap Xander sudah membalikkan posisi Rossie hingga menghadap dirinya.
"Kau mau menggantinya sendiri atau aku yang akan menggantikannya?" Tanya Xander sambil menunduk. Mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan Rossie.
"Aa.. ak..ku akan meng..gantinya sendiri." Ucap Rossie dengan terbata-bata. Jantungny berdegup dengan kencang.
Dan sungguh, kakinya sudah selemas jelly. Bahkan jika Xander tidak memeluk erat pinggulnya, sudah dipastikan ia akan meluruh ke lantai.
"Anak manis.." Xander menepuk puncak kepala Rossie beberapa kali. Saat Rossie sudah berjalan menuju walkin closetnya, senyum puas menghiasi bibirnya.
Tadi dirinya benar-benar frustasi saat melihat penampilan Rossie yang mengenakan gaun milik Anna. Jika saja gaun itu lebih tertutup, mungkin Xander tidak akan sefrustasi ini.
♡♡♡
"Hallo mama, hallo papa. Aku datang lagi." Sapa Rossie pada dua nisan yang saling berdampingan.
"Selamat mama, karena keadilan sudah mama dapatkan. Oh iya, mama pasti bahagia kan disana? Sudah bertemu papa kan ya?" Lanjut Rossie. Xander melihat dengan jelas bahwa gadis didepannya benar-benar menahan air matanya agar tidak meluruh. Berpura-pura tegar tapi dirinya masih sangat rapuh dan belum bisa merelakan kepergian Anna.
"Kata Charlotte, mama dan papa membuatkan aku adik ya disana? Aku minta dua ya ma, pa. Cowok sama cewek. Oh iya, doain aku ya biar aku bahagia disini. Pasti mama dan papa juga melihatnya kan dari atas sana?" Xander menggenggam tangan mungil milik Rossie.
Dalam hatinya, didepan pusara Anna dan Christian, ia berjanji akan terus membahagiakan putri mereka. Xander berjanji akan menjadikan kebahagian Rossie yang paling utama dalam hidupnya.
"Papa?" Xander tersadar ketika tangan mungil itu menggoyang-goyangkan jemarinya.
"Iya sweety,"
"Ayo pulang!" Ajak Rossie.
"Sudah selesai melepas rindunya?" Tanya Xander.
"Sudah. Ayo, nanti keburu hujan!" Rossie dan Xanderpun berdiri. Setelah mengucap kata perpisahan, mereka pun melangkah meninggalkan pusara Anna dan Christian.
Ketika mereka baru saja mendudukkan tubuhnya di dalam mobil, hujan turun dengan perlahan. Mengiringi kepergian Xander dan Rossie dari tempat peristirahatan Anna dan Christian.
"Mau makan malam di luar?" Tanya Xander sambil menjalankan BMW hitamnya.
"Boleh. Sepertinya aku ingin makan McD." Jawab Rossie dengan riangnya.
"No junk food sweety!" Tolak Xander. Memang, sejak tinggal bersama Rossie, Xander yang dulunya kerap kali makan-makanan junk food beralih menjadi healthy food. Karena Rossie akan selalu memasak makanan sehat untuk mereka.
"Ayolah papa. Sesekali. Aku juga mau nonton film." Rayu Rossie pada Xander.
Ah, sepertinya sudah lama sekali Rossie tidak pergi ke bioskop. Terakhir dirinya pergi ke bioskop sudah hapir satu tahun yang lalu sebelum Ujian Nasional.
"Baiklah."
Setelah berkendara selama 30 menit, sampailah mereka di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta.
Xanderpun menyerahkan kunci mobilnya pada petugas valet dan mengikuti langkah kecil gadisnya.
Sepertinya keinginan Rossie untuk makan junk food benar-benar sudah tidak bisa di tunda lagi.
"Sweety, apa tidak sebaiknya kita membeli tiket bioskop dulu?" Tanya Xander ketika melihat antrian yang lumayan panjang.
Tanpa berpikir panjang, Rossie pun menarik Xander ke arah bioskop dan memesan tiket.
Terjadi perdebatan kecil saat Rossie ingin menenton film horor dan Xander lebih memilih menonton film bergenre action.
"Sweety, nanti kau tidak bisa tidur jika menonton film horor." Bujuk Xander. Tentu dirinya tidak pernah menonton film horor ala Indonesia. Dan ia sedikit sangsi jika mau menontonnya. Maka dari itu ia terus merayu Rossie agar mau menonton film action saja. Kebetulan Xander menyukai acting Jason Statham. Dan kebetulan juga Rossie sangat mengidolakan Rosie Huntington Whiteley sebagai pasangannya.
Rossis jadi merasa penasaran dengan action Jason. Dan ia pun menurut saja film pilihan Xander. Tentu jika actionnya Jason memukau, ia akan mencari film-film lainnya di rumah.
♡♡♡
Jiah, siti update malem²..😍
Wkwk, maunya bikin yang bisa buat meleleh gityuuu.. 😁😁😁
Tapi takut kalian ngga bisa tidur kebayang papa Xander.. haha
Jadinya buat next part aja lah ya.. 😁😁
Happy reading guys..💋
Jan lupa vote kalo suka,😊
Comment aja kalo mau..😉
Kira² next part kudu gimana ini?🤔
With love,
Ross Sy7
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy, I Love You
RomanceTidak ada jalan yang lurus terus menerus. Sama halnya dengan CINTA. Tidak ada perjuangan yang tidak membuahkan hasil. Sama halnya dengan perjuangan cinta mereka. Cinta beda usia bukan sesuatu yang harus di kritik habis-habisan. Karena pada dasarnya...