Yura terbangun usai mendengar suara alarm yg menusuk telinganya
Suara ketukan pintu terdengar "YURRAA!!!
"iya ma"saut yura dalam kamar
Bu winda kemudian membuka pintu dan menghampiri yura "mama mau jalan jalan sm yuri, km jaga rumah ya!"
"Yura blh ikut gk ma?"tanya yura namun tak berani menatap bu winda
"Ga blh! Uang mama ga cukup buat ngajak km"jelas bu winda
Yura kemudian menatap bu winda "yura ga papa ko bawa uang sendiri"
"Yaudah jalan aja sendiri! Mama ga mau ajak kamu! Yuri aja udah lebih dari cukup buat mama"ujar bu winda tanpa berpikir 2 kali
"Yaudah"jawab yura sambil tersenyum.
"Inget jagain rumah!"ucap bu winda kemudian keluar dari kamar yura
"Kenapa sih mama gk pernah hargai keberadaan aku? Aku juga pengen kaya yuri ma, disayang, diajak jalan, dimanja sama mama. Kaya nya ada yura sama gaada yura gaada bedanya"keluhnya
🌷🌷
Yura berjalan menelusuri kota tianjin, sekarang sudah memasuki musim semi. Hangat kota ini amat dirasakan oleh tubuh yura. Namun langkahnya terhenti usai melihat tukang es krim. Dengan sigap ia menghampiri tukang es krim itu. Yura memekik kegirangan usai menerima es krim rasa vanila yg disukainya. Setidaknya es krim itu berhasil mengembalikan mood nya yg berantakan.
Yura kembali berjalan seraya tersenyum menikmati es krim rasa vanila yg menyergap lidahnya.
Senyum yura harus pudar kembali usai melihat 2 orang yg sedang duduk ditaman, tatapan itu terlihat jelas bahwa mereka saling menyukai
"Zeyu"
Aku ada namun tak mampu untuk menampakan diri. Karna bagiku, kamu hanyalah ilusi.yg mungkin tak akan menjadi nyata untuku
Tapi aku percaya kepada semesta. Kalau apapun bisa terjadi oleh semesta. Kalau diijinkan oleh tuhanmu dan tuhanku.
Tuhan mu dan tuhanku memanglah bukan satu kesatuan.namun jika diijinkan kamu dan aku akam menjadi satu kesatuan.
Walaupun yura dan zeyu sudah putus tapi entah kenapa rasa sakit ini masih melekat dihati yura. Ia berlari jauh dari taman dengan perasaan kecewa, kecewa pada diri sendiri yg berharap lebih kepada manusia.
Yura menatap air yg mengalir, dia berada dijembatan sekarang. Air mata yura mengalir sederas hujan, entahlah rasanya sangat lelah menghadapi semua ini.
"Mah, pah maafin yura, yura menyerah"...
🌷🌷
"Mah! Ka yura sadar"
Yura membuka matanya namun ruangan ini terlihat sangat asing "aku dimna?"
"Kamu dirumah sakit! Cepet bangun! Mama mau ngurusin pemakaman papah"
Yura menatap bu winda "maksud mama?"
Bu winda pov fllasback on
"Sayang kamu mau beli apa?"tanya bu winda sambil mengelus ngelus puncak kepala yuri
"Mmmm"
Namun telpon bu winda berbunyi "bentar ya sayang, mama angkat telpon dulu"
"Halo pah"
"Maaf apa ini dengan istrinya pak herdi?"
"Iya dengan saya sendiri"
"Pa hendri tenggelam dan sekarang ada dirumah sakit darwita"
"Hah?! Baik baik saya akan segera kesana"
Dirumah sakit
"Dokter gimna dengan suami saya?"tanya bu winda disertai kepanikan
"Maaf bu, suami ibu tidak berhasil kami selamatkan"
"Engga dok ga mungkin!"ucap bu winda kekeh
"Ibu bisa liat langsung aja jenazahnya di dalam"
Bu winda berjalan menuju ruangan diikuti dokter itu dari belakang
"Papahh!!! Papah jangan tinggalin mama pah! Gimana nasib mama nanti" lirih bu winda
"Ini bu ada titipan surat dari korban"ucap dokter sambil menyerahkan selembar kertas
"Korban? Mksd doktet?"
"Menurut keterangan warga, pa herdi tenggelam usai menyelamatkan putrinya"jelasnya
"Yura! Trus sekarang dia dimna?"
"Ada diruangan sebelah bu, yura berhasil diselamatkan"
Bu winda terdiam, kemudian ia membuka selembar kertas itu
Mah, maafin papah ya. Papah ga bisa jagain keluarga kita sama sama. Papah nitip yura ya mah, sayangi dia. Setiap malam papah selalu denger yura nangis. Papah mohon sama mamah, jangan pilih kasihin yura ya mah, sayangi dia seperti sayangnya mama ke yuri
Herdi
"Papahh!!!"Teriak bu winda sambil menangis
Bu winda fllasback of
"Gamungkin! Papah..papah jangan tinggalin yura"lirihnya
"Pembunuh! Kamu yg sudahbunuh papa kamu. Kalau aja papa km gk nitipin kamu, udah mama usir kamu dari rumah"sentak bu winda yg membuat yura semakin merasa bersalah
🌷🌷
Pemakaman telah selesai, semuanya sudah bubar kecuali yura yg masih belum rela ditinggal papanya secepat itu. Belum lagi semua ini gara gara dirinya
"Yura"
Yura menoleh "mau ngapain kesini?"
"Gua mau ngomong sm lu"ujarnya
"Gaada yg perlu diomongin lagi"
"Pliss ra! Kasih gua waktu buat nyelesain kesalah pahaman ini"zeyu
"Sebelumnya gua mau ngucapin turut berduka cita atas meninggalnya papa lu"
"Gua mau minta maaf tentang kemarin dan 2 hari yg lalu. Maafin gua karna udah mutusin lu gitu aja. Tentang kemarin, itu jenbin. Aku sengaja minta ditemenin ke mall sama dia buat beli hadiah buat kamu"jelasnya
"Gua gapeduli!"
"Ra lu ga papa kan?"ucap zeyu
"Fine"balasnya
Zeyu menarik tubuh yura kepelukannya "Gua tau lu ga baik baik aja ra, gua tau lu butuh sandaran, lu butuh temen curhat. Sekarang lu boleh nangis sepuasnya dipelukan gua, gua janji akan selalu ada buat lu"
Tangisan yura pecah "kenapa semuanya gaadil zey?! Kenapa?!!"
"Sekarang satu satunya orang yg sayang sama gua pergi ninggalin gua"
"Lu jangan kawatir, masih ada gua disini. Gua yg menyayangi lu dengan sepenuh hati. Gua yg bakal gantiin papa lu buat bhagiain lu ra. Walaupun kita gamungkin bisa bersatu, tpi gua mau buat orang yg gua sayang tersenyum kembali"jelasnya
"Zeyu harus janji sama yura kalau zeyu gaakan ninggalin yura"ucap yura sambil melepaskan pelukan zeyu
"Iya yura.. zeyu janji gaakan ninggalin yura dan selalu ada buat yura"
"Yura pegang janji zeyu"
Zeyu tersenyum "sekarang ayo kita makan, aku tau ko kamu laper. Karna nangis itu butuh tenaga. Makann dulu nanti nangis lagi"
Yura tertawa "bisa aja"
"Yura mau makan apa?"
"Mmm, terserah zeyu deh makan apa aja yg penting sama zeyu"yura
Zeyu tersenyum kearah yura "ini nih yg buat aku makin sayang"
#maszeyu
#san_.yuTadinya mau bikin part ini sad, eh mlh ga dapet:(
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSALAMUALAIKUM TIANJIN [YU ZEYU] COMPLETE✔
Romansakonflik perjuangan 2 pasang kekasih yg berbeda agama... Ini hanya karangan semata, tidak maksud menyinggung agama, ras atau budaya.