11

421 63 9
                                    

Makasih udah mau baca ceritanya hihi. Gaseru? Klo soal itu masih belajar ko hehe.

Happy reading~

3 hari sudah berlalu. Posisi yura masih blm berubah. Dia masih terbaring diatas teras kamarnya. Tenaganya mulai melemah secara perlahan, karna selama 3 hari ini raden tidak pernah ngasih yura makan.

Yura membuka matanya, wajahnya pucet dan tubuhnya lemes kelaparan. Yura ngesot kemudian mendekati pintu

"Pah gimna? Udah urus tiket penerbangan aku dan yura ke jepang?"

(Suara ditelpon tidak terlalu terdengar jelas)

"Ohh makasih pah. Nanti mlm raden sama yura berangkat"

Yura terdiam. Gimnapun caranya, dan apapun resikonya, ia harus kabur siang ini juga

Yura mulai meliat2 segala penjuru kamar. Mata yura menangkap sebuah jendela kecil yg sengaja dipaku oleh raden dari luar. Yura bangkit dan menghampiri jendela itu. Namun tidak semudah itu, jendelanya sulit sekali dibuka. Kemudian tangannya meraih lighstick boystory untuk menghancurkan kaca itu.

Prayy (pecahan kaca berserakan dimna2)

Yura menaiki jendela. Lalu ia loncat dengan ketinggian sekitar 1,5 m. Tubuh yura menghantam semak semak belukar yg menyebabkan tangan dan mukanya baret baret.

"Aww"lirih yura

Ia mulai berjalan perlahan. Kemanapun itu yg penting ia jauh dari rumah raden

🌷🌷

"Gimna km seneng ga? aku belanjain?"tanya zeyu

Jenbin tersenyum "Seneng banget lah sayang! Apalagi klo sering sering belanjainnya"

"Zeyu!!"ucap yura memanggil pria didepannya

Zeyu menoleh. "Maaf siapa ya?"tanyanya bingung

Yura menaikan alisnya bingung "lu ga knl sama gua? Gua yura zey! YURA!!"

"Lah itu yura, ini yura. Sebenarnya yura yg asli mana sih?"zeyu

"Udah udah sayang gausah didengerin. Biasalah caper dia. Dia itu cewe yg selama ini mau rusak hubungan kita"jenbin mengandeng tangan zeyu lalu menariknya pergi

"Nah gitu dong layani tamu sepenuh hati.bukannya mlh di julidin trus disuruh pulang"

"Bukan muhrim! Gua ngehargain agama lu"

Yura mengucapkan beberapa kata yg pernah zeyu katakan kepada dirinya

Langkah zeyu terhenti. "Gua gapeduli lu siapa"ucapnya lalu pergi

"Nah bnr yang, org kyk diamah cuekin aja udah"jenbin

Zeyu melepaskan gandengan jenbin."udah dramanya!"

"Kamu ngomong apasi"jenbin

Zeyu senyum smirk "gua udah inget semuanya jenbin!"

"Lu hebat ya jen! Bisa manfaatin situasi gua yg amnesia. Segala pura pura jadi yura lagi"sambungnya

"zey ga gitu. Masalahnya aku udah terlanjur cinta sama kamu. Lagian apa spesialnya sih si yura? Cantikan juga aku. Sedangkan yura? Dia gaada cantik cantiknya. Ditambah kalian aja beda keyakinan! Jadi mustahil buat bersatu"

"TERSERAH! Terserah lu mau ngomong apa! Gua gapeduli"sentak zeyu lalu pergi meninggalkan jenbin

Jenbin melipatkan tangannya didepan dada. "Lu mau pergi sejauh apapun juga pasti bkl nikah sm gua nanti"monolog jenbin

🌷🌷

Raden membuka pintu kamar  "yura siap siap yu. Kita bkl pergi ke jepang"ucapnya tanpa menyadari yura sudah kabur dari kamar itu

Raden membuka selimut. "Yura! Ko mlh guling sih"

"YURA!! Sial dia udah kabur dari sini"

Raden bergegas untuk mencari yura namun nihil dia tidak menemukan keberadaan yura dimanapun. Dengan terpaska ia harus mengatakan semuanya kpd bu winda

"Loh ko bisa yura ilang?"tanya bu winda disertai kepanikan

"Kamu gabecus jadi suami!"

Yuri menghampiri keributan yg sedang terjadi "knp mah?"

"Kk km ilang"jawab bu winda

"Loh ko bisa?! Ka raden gimna sih. Ko jagain kk aku aja gabisa"

"Maafin saya bu"

🌷🌷

Zeyu terlihat sedang duduk sambil menyantap es krim rasa coklat kesukaannya

Kringg (anggap aja nada dering hp zeyu)

Zeyu menggeserkan tombol hijau kesebelah kanan kemudian mendekatkan benda itu ketelinganya "hallo"

"Ka zeyu, ka yura ilang"ucap yuri disebrang telpon

Zeyu mematung sempurna "yura"ucapnya lalu berlari menuju rumah yura

Karna buru buru zeyu tidak sempat liat kiri kanan saat nyebrang jalan sehingga terjadi ketibutan kecil dari pengendara

**

Setelah sampai dirumah yura. Matanya tertuju kepada raden yg sedang nangis minta maaf "Banyak drama"ucap zeyu sambil mengepalkan tangannya lalu menghajar raden abis abisan

"Kaparat lu!"ucap zeyu yg masih sibuk memukuli raden. Tidak ada perlawanan sama sekali dari raden. Mungkin ia emg merasa bersalah jadi wajar menerima semua ini

"UDAH UDAH!! STOP!!"ucap bu winda yg berusaha menghentikan mereka

"Dengan kalian seperti ini, gaakan buat yura kembali!. Mending kita semua mulai mencar cari yura. Saya sama raden kamu sama yuri"ucapnya dan mendapat persetujuan dari zeyu dan raden

🌷🌷

Yura mendatangi makam ayahnya, karna tidak ada lagi tempat untuk ia singgapi selain tempat ini

"Assalamualaikum pah"ucap yura kemudian duduk sambil memeluk lututnya dan membekap wajahnya disela sela kakinya

Entah harus gimna lagi ia melanjutkan kehidupannya

"jika sakit hatimu menyiksamu terlalu dalam, ambilah pisau, dan tusukan ke hatiku. Maka kita akan merasakan sakit secara bersama sama"

Yura mendongak "zeyu"ucapnya pelan

"Mau nangis? Sini nangis! (memeluk erat)

Yura meluapkan semuanya. Tangisnya pecah dipelukan zeyu

"Maafin aku ya karna udah ninggalin kamu"ucap zeyu namun yura tidak menjawab apapun

"Yura?!"

"YURA??"

Zeyu melepaskan yura dari pelukannya "yura! Yura!"ucapnya sambil menepak nepak pipi yura.

"YURRA!!!"



SEE YOU AGAIN:)
#MASZEYU
#san_.yu

ASSALAMUALAIKUM TIANJIN [YU ZEYU] COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang