15.mualaf

504 57 11
                                    

Makasih udah mau baca hehe
Maafin klo ceritanya kurang seru, karna mungkin otakku belum seluas author lain yg udah handal..

Tidak bermaksud menyinggung ras atau agama, ini hanya karangan cerita,jadi jangan terlalu serius

Happy reading...

Yura terbangung usai sorotan matahari yg menyergap kamarnya, disusul zeyu masuk untuk membangunkan yura

"Ra bangun"ucap zeyu pelan sambil menggoyang goyangkan tubuh yura

"Hmm"balasnya yg masih ngantuk

"Cepet bangun"ujar zeyu sambil menarik tubuh yura menjadi duduk

"Ck! Apasih zey, masih ngantuk nih"balasnya lalu berbaring kembali

Zeyu menatap yura sinis "kamu ga shalat subuh?"

Yura langsung membuka lebar matanya menatap zeyu, tak terima dngn tuduhan suaminya ralat masih calon suami

"Shalat lah! Tapi abis itu langsung tidur"ujarnya cekikikan

"Oh. Cepet mandi! Katanya mau nganter aku ngucap syahadat"goda zeyu seraya tersenyum geli

Tanpa ba bi bu yura berlari masuk kamar mandi. Ia lupa bahwa hari ini mau nganter zeyu ke mesjid.

Klo ada yg nanya kok zeyu bisa dikamar yura pagi pagi? Jawabannya ya karna zeyu nginep dirumah yura, namun dia tidur dilantai bawah jadi beda kamar sm yura.

Setelah yura memasuki kamar mandi, zeyu langsung menuruni tangga menghampiri bu winda.

"Tan baju nya mna?"tanya zeyu

"Jangan panggil tante lah! Panggil mama aja kn bentar lagi. Itu baju koko nya udah mama siapin disofa"balasnya tersenyum

Zeyu mengalihkan pandangannya mencari objek yg dimaksud bu winda "ohh makasih mah"ujarnya

Karna zeyu ga punya baju koko, jadi dia minjem bajunya pa herdi untuk memperlancar proses menjadikannya islam.

Selang 10 menit, yura keluar kamar mandi dengan baju muslim berwanra biru dengan tali mengelilingi pinggangnya

"Raa cepetan!"teriak zeyu dari lantai bawah

Yura tidak mengubris teriakan zeyu, dia tengah sibuk didepan meja riasnya untuk memoles wajahnya dng make up.

"Yura!! Cepet, tinggal nih"teriaknya kembali

"Iyaa bntar"

Yura lari membawa tas selempangnya menuruni tangga. "Masyaallah gantengnya"gumannya pelan

Zeyu tersenyum "yu ra"

***

Mesjid megah dihadapan mereka sekarang. Sebetulnya zeyu sangat gugup namun ia juga orangnya gasabaran

Setelah ngobrol dengan ustad yg mau membimbing ternyata zeyu harus disunat dulu, itu katanya

Zeyu menelan salivanya kasar, ga kebayang gimna rasa sakitnya. Oh shit! Mengerikan

Usai pembicaraan mereka selesai, yura kini mengajak zeyu kerumah sakit khusus khitan disekitar tianjin. Jaraknya hanya 1km saja dari rumah yura.

Tubuh zeyu gemeteran sejak tadi, mukanya pucet. Sudah dipastikan dia terlihat sangat takut

"Tenang zey, gaakan sakit"ucap yura pelan menenangkan zeyu

Zeyu hanya membalasnya dengan nyengir kuda, aku tau mksudnya supaya ga keliatan takut oleh yura

Selang beberapa menit,mereka sudah berada disekitar rumah sakit.

Yura menarik tangan zeyu kasar "ayo cepetan!"

Zeyu hanya pasrah menerima tarikan yura dengan kasar. Tangannya mulai berkeringat, tubuhnya hawatir seperti apa alat alat tajam didalam.

***

Tanpa membuat jadwal dengan dokter, zeyu sudah dipersilakan masuk dan berbaring. Awalnya dokter mengijinkan yura masuk, namun zeyu menolaknya.Blm muhrim klo yura melihat itu kan jadi bahaya.

Yura mondar mandir sambil menggigit gigit ujung jarinya, tubuhnya hanya dibaluti rasa kekawatiran. Berbeda dngn bu winda dia hanya duduk tenang sambil mengotak ngatik ponselnya.

15 menit kemudian.

Yura terus menatap pintu ruangan itu, mengapa dokter tak kunjung keluar? Padahal klo cmn khitan tidak mungkin selama ini.

Ceklek

Dokter keluar disusuli suster dibelakangnya. Sontak yura segera berlari menghampiri pintu

"Gimna dok?"

Dokter tersenyum "semuanya berjalan dengan lancar. Sudah saya kasih salp, tpi selama 2 hari tidak boleh terkena air"jelasnya sambil mengasongkan salp berukuran kecil

"Alhamdulillah, makasih dok. Kapan pulangnya?"yura

"Sebetulnya bisa langsung pulang, tpi melihat pasien yg begitu syok jadi biarkan dia istirahat dulu"ucap dokter kemudian

"Ohh baik dok makasih"

Yura menghela napas lega, ahirnya hubungannya dengan zeyu akan segera serius.

Usai semua berlalu,yura memanggil pak ustad untuk membantu zeyu masuk islam. Disaksikannya bu winda,caca dan papa zeyu. Semuanya berjalan dengan lancar, zeyu sudah mengucap syahadat dan resmi masuk islam.

2 hari kemudian...

Zeyu tersenyum memperhatikan yura, perasaannya sangat bahagia 4 hari lagi dia sudah bersama dengan org yg ia cintai, walaupun tanpa restu mamanya.

Kegiatan yura terusik karna terus terusan diperhatiin zeyu, bukannya senang ia malah risih dan jadi gugup. Iya kini 2 sejoli itu sedang berada didapur. Zeyu duduk dimeja makan sambil terus memperhatikan yura yg sedang memasak.

"Jangan liatin terus! colok nih"ujar yura sambil mengasongkan garpu kearah zeyu

Zeyu tertawa pelan "kamu lucu klo lgi ngambek"

Wajah yura kini berubah memerah seperti tomat. Sehingga membuat zeyu semakin gemas ingin mencubit pipi nya.

"Eh ra, kita nikahan pke konsep apa?"

"Emm..kita nikahan sederhana aja dirumah aku, yg penting sah."jawabnya sambil menuangkan nasi goreng ke dlm piring

Zeyu kembali tersenyum,dia bersyukur memiliki istri sebaik yura. Yg tak pernah menuntut apa apa darinya.

"Gasalah pilih istri"guman zeyu

Yura berjalan usai menuangkan nasi goreng ke dlm piring. Ia menenteng 2 piring kemudian meletakannya dimeja.

"Nihh nasi gorengnya"

"Wahh makasih yuranya zeyu"balasnya kemudian mencicipi nasi goreng itu.

"Emm rasanya mantap"ujarnya sambil mengacungkan ke2 ibu jarinya.

Yura hanya tersenyum melihat pria dihadapannya itu. Pria itu sungguh tampah, bahkan menjadi incaran incaran perempuan. Tpi yura bersyukur yg dipilihnya adalah dia.




Maaf klo banyak typo hihi.
Stay terus ya...

Kyknya sekitar 2/3 part lgi nih

#maszeyu
#san_.yu

See you..

ASSALAMUALAIKUM TIANJIN [YU ZEYU] COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang