18

7.9K 742 30
                                    

"Semua akan pergi pada waktunya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semua akan pergi pada waktunya"

.

.

Tenyata benar ramalan cuaca yang dahyun ucapkan tadi pagi,

"Nanti sore hujan, Lo jangan kemana-mana"

Terkadang Lisa berfikir dahyun ini pawang cuaca atau bagaimana, semua ramalan cuacanya benar.

Untungnya sore ini dia sudah dirumah, sekarang Lisa mempunyai kesukaan baru yaitu hujan.
Menurutnya, hujan adalah salah satu obat penenang hati.

Dari balkon kamarnya, Lisa memandangi hujan yang sudah membasahi pekarangan rumahnya dan sesekali dia menjulurkan tangannya untuk merasakan tangisan langit sore ini.

Dia kembali teringat saat Boby dan june terus-menerus menanyakan prihal obat, tapi Lisa tetaplah Lisa. Dia keras kepala dan tak mau semua orang mengetahui tentang penyakitnya.

Bukan tanpa alasan Lisa melakukan ini, dia hanya tidak ingin menambah beban kedua sahabatnya. Ada rasa sesak saat dia terus-terusan membohongi kedua sahabatnya, tapi mau bagaimana lagi dia tidak ingin membuat kedua sahabatnya sedih.

Perlahan Lisa berjalan dan duduk di tepi ranjangnya, dia mengambil pigura foto ayahnya dan tersenyum ketika mengingat perkataan sang ayah. Ah Lisa rindu

"Kalau Lisa sudah besar, Lisa harus jadi adik yang kuat ya, supaya bisa menjaga kakak dan Lisa juga harus menjadi kakak yang hebat untuk Yeri"

Dia ingat betul saat sang ayah mengatakan itu di teras rumahnya, memang sudah menjadi kebiasaannya menemani sang ayah yang setiap sore duduk di teras.

"Maaf ayah, Lisa gagal"

Lisa kembali meletakkan pigura foto ayahnya, dia tidak mau menambah sesak dihatinya.

Lisa merebahkan tubuhnya dam memandang langit-langit kamarnya. Lisa teringat sesuatu, bukankah beberapa hari lagi Jennie berulang tahun dan berbarengan dengan jisoo wisuda.

Lisa harus apa, memberikan kado yang berujung di tempat sampah?

Bahkan dia masih mengingat beberapa tahun lalu, saat dirinya memberi sebuah jepit rambut kepada Jennie sebagai kado ulang tahunnya dan malah berujung di tong sampah, padahal Lisa membeli kado tersebut dengan uang hasil menjual lukisannya pertama kali.

Bukan hanya itu, bahkan semua kado yang Lisa berikan keesokan nya sudah berada di tempat sampah. Sebenci itu kah Jennie padanya?

Lisa menghela napasnya panjang, membiarkan otaknya memikirkan sesuatu. Ah Lisa tahu!

Dengan cepat Lisa mengambil sweaternya dan melesat dengan cepat keluar rumah.

.
.

SISTER | BLACKVELVET [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang