26

8.6K 861 94
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.


Hari ini Lisa diperbolehkan pulang dan tentunya dia pulang bersama Joy, sekarang mereka lagi ada ditaksi dengan keributan kecil yang mereka ributkan

"Joy ayolah, nanti Lo duluan yang pulang, gue nyusul belakangan biar ga ada yang curiga"

Entah sudah berapa kali Joy menghela napasnya mendengar permintaan aneh saudaranya ini

"Jawaban gue akan tetap engga, biarin aja kali mereka tau kalo gue sebenernya pergi sama Lo bukan nginep di tempat yerin. Gue udah bohong kemarin, jangan bikin gue bohong lagi"

"Gue ga mau mereka curiga"

"Malah bagus kali, biar mereka sadar. Ego di gedein, ga guna banget, untung gue udah sadar"

Lisa menghela napasnya dan kembali memandang lalu-lalang melalui jendela disamping kanannya, sepertinya benar bahwa keluarganya ini terkenal dengan keras kepala yang diturunkan oleh sang ayah.

Taksi tersebut terhenti ketika lampu merah didepannya menyala, pandangan Lisa terkunci melihat ibu dan anaknya sedang bercanda di sebrang sana. Bibirnya terangkat, pasti rasanya menyenangkan bisa bercanda dengan seorang ibu.
Dalam diamnya, Lisa selalu bertanya-tanya.

Bagaimana rasanya bercanda dengan bunda?

Bagaimana rasanya tidur ditemani bunda?

Bagaimana rasanya dipeluk bunda?

Terkadang Lisa merasa iri ketika melihat teman-teman sering bercanda dengan ibu mereka. Lisa juga ingin seperti teman-teman nya yang bisa bercanda, memeluk dan melakukan semuanya dengan bunda.

Kenapa mereka bisa sedangkan dirinya tidak!

Kenapa tuhan lebih dulu mengambil bundanya!

Lisa tersentak ketika Joy menepuk pundaknya berbarengan dengan taksi yang mulai melaju.

"Lo nangis?"

Dengan cepat Lisa memegang pipinya, bener ternyata dirinya menangis dengan tidak sadar.

Joy sedikit menggeser duduknya dan langsung merengkuh tubuh kurus Lisa yang sedikit panas, Joy tau apa yang dirasakan Lisa. Joy juga tau bahwa selama ini Lisa telah berjuang mati-matian.

Terimakasih tuhan, telah menyadarkan ku sebelum kehilangan

BLACKVALVET

Jennie, gadis itu tengah terburu-buru menyiapkan mata kuliahnya disertai dengan umpatan kecil yang keluar dari mulut mungilnya. Dia baru ingat bahwa ada kelas pagi ini

Rumahnya sudah kosong, yang lain sepertinya sudah berangkat dengan aktivitas nya masing-masing dan kini hanya tersisa dirinya.

Dengan terburu-buru Jennie mengambil tasnya dan langsung berlari keluar kamar, baru sampai tangga dia melihat ada seseorang yang sepertinya sedang mencari makanan, siapa lagi kalau bukan rose.

SISTER | BLACKVELVET [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang