10. End

3.4K 173 42
                                    

Pada akhirnya kamu berusaha melupakan kejadian yang menimpa keluarga kecil kalian kemarin malam dan berusaha memulai semuanya dari awal lagi.

Malam ini kamu menghabiskan waktu bersama dengan Taehyung, kalian terus bercerita tentang kesulitan yang kalian alami beberapa hari ini.

Taehyung merasa sangat bersalah karena membuat mu terus menangis sepanjang malam karena sikapnya yang berubah beberapa hari terakhir, padahal dia sengaja menghindari mu agar tidak kamu tidak menyadari kegelisahan nya.

"Lain kali harus ceritakan pada ku, gara-gara kamu aku sampai jadi seperti ini. Anak kita pun sampai terkena imbasnya," kesal mu.

"Maafkan aku sayang, aku memang bodoh." Taehyung.

"Iya! Kamu memang bodoh, tapi lebih bodoh aku yang mencintai orang bodoh seperti mu." Km.

Kalian berdua tertawa, malam ini terasa begitu pilu karena cerita yang kalian ceritakan satu sama lain. Permasalahan yang awalnya kecil malah menjadi besar dan semakin rumit, harusnya kalian menyadari bahwa kepercayaan dan kejujuran itu adalah kunci terbaik dalam sebuah rumah tangga.

"Kita makan malam dulu yah sayang, seharian ini kamu belum makan kan." Taehyung.

"Iya, apa kamu sudah makan?" Km.

"Belum hehe." Taehyung.

"Ish! Pasti selalu seperti itu, cepat pesan makanan online untuk mu setelah itu kita makan bersama." Km.

Senyuman tulus Taehyung terus terukir ketika dia melihat mu yang mengomel tanpa henti, hatinya begitu damai.

"Akhirnya kamu bisa memaafkan ku sayang, maaf kalau aku mengecewakan mu lagi. Aku berjanji setelah ini hanya ada kebahagiaan untuk mu," batin Taehyung.

•••

[Keesokan harinya]

kemarin kamu terus merengek pada Taehyung untuk menengok keadaan putra kalian namun dia melarang karena dokter belum memberikan mu izin pergi kemanapun dan saat ini adalah waktu yang kamu dambakan.

"Sayang cepat lahhhhhh, aku sudah tidak sabar bertemu dengan anak kita," kekeh mu. Dengan semangat kamu terus mendongak untuk menatap Taehyung yang sedang mendorong kursi roda mu.

Senyuman mu terus terukir seakan tidak mau luntur, Taehyung yang memperlihatkan mu merasa sangat gemas namun dia berpura-pura fokus pada koridor yang kalian lalui.

"Bersabar lah, aku juga tidak sabar bertemu dengan anak kita." Taehyung.

"Percepatan dorongnya tuan Kim, aku ingin melihat betapa tampannya anak kita. Dia pasti sangat mirip dengan ku," kekeh mu.

Taehyung hanya menggeleng dan terus mendorong kursi roda mu hingga sampai di ruangan khusus bayi, hati mu tergetar ketika melihat bayi mu yang berada dalam inkubator.

Tubuhnya sangat mungil, kulit nya masih merah dan sesekali dia menggeliat dalam tidur nya.

"Sayang lihatlah anak kita, dia sangat tampan," tangan mu menyentuh dinding inkubator yang terbuat dari kaca. Mata mu terasa panas, tangis haru seakan ingin keluar ketika melihat mulut putra kalian yang terus menguap.

"Sama seperti daddy nya." Taehyung.

"Dia mirip dengan ku." Km.

"Mirip aku, lihatlah dia sangat tampan melebihi bayi pada umumnya," setelah mengucapkan kata itu mata Taehyung menyipit dengan seringai khas miliknya. Ekspresi nya seakan menggambarkan bahwa hanya putra kalian lah yang paling tampan di antara bayi yang lainnya.

"Kepedean banget sih," ledek mu.

Taehyung tertawa menanggapi ledekan mu, kini dia sedikit menundukkan tubuhnya lalu memeluk leher mu yang saat ini masih duduk di kursi roda.

PLEASE DON'T LEAVE ME ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang