<< 14 >>

148 5 0
                                    


=========

Kini telah sampailah dimana aku mencari nafkah, yaahh..nafkah kaya orang udah nikah aja bahas masalah nafkah hahaha..

Yaa cari uang lah buat tambah-tambah biaya kehidupan aku sama bunda sehari-hari, aku bisa masuk ketempat kerjaku yang sekarang pun karna ada orang dalam sih,

Caffe ini milik om ku, adiknya bunda jadi aku bisa masuk dan kerja dengan mudahnya disini,

Aku bekerja disebuah Caffe yang cukup terkenal di kalangan anak milenial dikota jogja saat ini "Blanco Coffe" kebanyakan sih yang datang anak-anak kuliahan sih kaya ngerjain tugas-tugas mereka atau cuma yang nyantai aja karna disini juga nyediain buku-buku buat yang suka baca aja hahaha ngga...ngga canda aja.

"An gue langsung siap-siap kedalem dulu ya nah lo bisa duduk di situ, nah situ pojok samping jendela, mungkin aja nanti lo lihat abang gue lewat." Saut ku.

"Lo kangen Alam ya Ra??" Ucap Ana sembari mengelus-elus bahuku.

"Iihh apaan sih, kan mungkin aja kalau ngga sih ya ngga ppa." Aku yang sambil mengibas tangan ana.

"Yee tanya aja kalik, ya udah ya gue duduk disana."

"Yaaaaa...." Ucapku dengan datar

Aku langsung menyiapkan diri, memakai apron serta topi yang memang sudah disediakan dari tempat aku kerja.

Disini kerjaku lumayan enak sih cuma jaga mesin kasir dan melayani pembeli, tapi kalau pas rame juga aku bantu-bantu baristanya buat nyiapin pesanan pembelian.

Klintingg....

Suara bel pintu yang menandakan ada pembeli datang.

"Sore kak, silahkan mau pesan apa? Kita ada yang terbaru nih kak, Ice tea dari daun mint dan ada buah ceri dan lemon didalamnya." Sapaku pada pembeli

"Boleh tuh mba, aku pesen itu satu sama green tea lattenya satu yang ice ya." Saut pembeli

"Baik kak, apakah ada tambahan lagi."

"Original cheese pancake, bolognese sama air mineralnya 2 ya mba."

"Baik kak, jadi totalnya 96ribu ya kak." Sembari menerima uang dari pembeli.

"Silahkan kak kembaliannya dan ini nomor mejanya ya kak, Terimakasih atas pesanannya."

Jangan heran yaa kenapa gue kalau ditempat kerja bisa seramah ini dan selembut ini, so tuntutan dari pekerjaan lah tentunya, batin gue mah geli sendiri sih harus ngomong sehalus itu, dalam hati rasanya pengen ngakak aja nih mulut lihat kelakuan sendiri, hahaha..

Lagi asik-asiknya ngetawain diri sendiri tiba-tiba Ana ngehampirin gue nih.

"Ra gue pulang dulu yaa.. udah dijemput tuh sama pak dadang."

"Ok deh tiati yaa salam buat tante winda sama om arik yaa."

"Iya nanti gue salamin, iya udah ya Ra bye." Saut Ana yang semakin menjauh meninggalkan pintu caffe,

Oh iya Ana itu keluarga berada yaa kaya lah biar gampang, pak dadang itu sopir pribadi keluarganya kalau dibilang sih pak dadang udah mengabdi kalik ya sama keluarganya,

Ana dan Tante winda dan om arik itu kedua orang tua Ana, cukup kasihan tapi sih orang tuanya selalu sibuk ngurus adinya si Azam karna anak cowok satu-satunya mungkin yaa dan Azam cuma masih termasuk anak-anak umurnya baru 8tahun tapi sifatnya beda jauh sama Ana, lebih ke pendiem tapi terlalu diem sih menurut aku.

Ehh udah yaa jadi nyeritain keluarga orang lain, cerita keluarga sendiri aja belum kelar ujungnya iya ngga.. hehehe

Langit jogja pun mulai menghitam suara kendaraan yang semakin malam semakin terdengar jelas, suara orang-orang didalam caffe pun semakin malam semakin ramai,
Sedikit terlintas di pikiranku tentang mereka yang bisa tertawa lepas dengan teman-teman sebayanya.

#dulu aku seperti mereka, yang bisa tertawa lepas tanpa ada beban sedikitpu#batinku.

"Ra beres-beres yuk udah jam segini, nyicil dulu biar nanti ngga molor jamnya"
Saut teman kerja ku.

Fita namanya, memang saat ini caffe sudah mulai sepi jam pun hampir jam 11malam yang menandakan caffe harus tutup, tapi seperti biasa drama-drama saat mau tutup toko masih ada orang yang asik mengobrol dan tak ingat waktu.

Aku dan fita pun membersihkan caffe sedikit demi sedikit sembari menunggu pengunjung itu pergi.
Dan akhirnya pergi juga aku dan fita pun bergegas menutup caffe agar tidak ada pembeli lagi yang masuk.

"Ra lo pulang sama siapa?? Naik ojek online lagi??" Tanya Fita padaku.

"Iya nih kayaknya Fit, Raka dari tadi susah buat dihubungi."
Aku yang sembari memainkan ponselku mencoba menghubungi ojek online

"Mau bareng gue aja apa Ra?"

"Eehh ngga usah Fit, rumah lo kan berlawanan sama gue kemaleman entar lo pulangnya."

"Iya udah gue duluan ya."

"Ok, daa.."

========

Menurut kalian aku pulang kerja dijemput atau sama ojek online??

Atau ada tokoh baru dalam cerita ini😍😍😍

Yuk lanjut part selanjutnya 😍😍😍😘😘

Saudara AlamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang