<< 3 >>

651 22 0
                                    

=======

Hari ini hari minggu, hari yang paling menyebalkan saat bunda tak dirumah,
bunda ku setiap hari minggu harus kerumah nenek yaa bantu-bantu nenek disana, sedangkan Ayah sudah meninggal ketika aku masih dalam kandungannya bunda kata nenek sih gitu yaa aku percaya aja.

Seperti gadis remaja pada umumnya bersih-bersih rumah, nyapu, ngepel, dan sebagainya tapi kini lebih capek karna aku ngerjain sendiri engga ada yang ngebantu,

bang alam manusia es balok kayak dia boro-boro bantu adeknya pagi-pagi buta aja dia udah engga dirumah entah deh apa yang dia lakuin diluaran sana bilangnya sih jogin yaa bodo amat sama dia.

Setelah selesai masak, dan makan aku berencana ingin pergi ke rumah nenek nyusul bunda bosen dirumah.


"Assalamu'alaikum."
ucap bang alam dengan langsung masuk ke kamarnya.

"nyapa kek, orang kok batu banget dingin kayak es." ucapku dengan kesal.

#sabar Ra sabarr, untung usus lo panjang#batin ku

"Siapin makan gue laper." teriak bang alam.

"Gue adik lo kali bang bukan pembantu lo."
Ucapku sambil melangkah pergi dari rumah.

"Woyy lo mau kemana?" terik bang alam melihatku menjauh dari rumah.

"Clabing." teriak ku sembari naik ojek online.

Kini telah sampai ketujuan ku, perpustakaan umum di tepi jalan jendal suderman,

tempat pelarian ku buat nyenengin pikiran disana aku bisa baca novel-novel kesukaan ku dan yang paling asik disana nyediain ruang kusus dan disitu kita bisa menikmati pemandangan kota jogja dari atas balkon dan kita bisa tenang banget membuang beban sejenak.

BRAAKKK....

Lagi..lagi dia dan dia orang yang sama.

"Hiihhh kenapa sih lo, seneng banget nabrak-nabrak gue mulu, engga di sekolah engga disini, jangan-jangan lo penguntit yaa atau fans gue??" ucapku sambil melotot padanya.

"Jadi cewek jangan kepedean gitu napa, gue sering kesini."
Raka ucapnya dengan datar.

"Oohh." ucapku sambil meninggalkannya.

Aku dan dia pun duduk ditempat yang sama, seperti orang yang tak saling kenal aku dan Raka pun tak ada satu kata yang keluar dari mulut kita untuk memulai sesuatu pembicaraan, entah dia yang bisu atau dia memang lagi puasa ngomong, yah bodo amat lah yang penting mood gue lagi bagus dan jangan sampek ada yang ngancurin mood gue.

"Gue boleh ajak jalan lu." ucapnya dengan lantang.

"Haaa... Apa??"
ucapku dengan kaget mendengar ucapan darinya.

"Gue boleh ajak jalan lu engga Zahira Kanza." ucap Raka meletakan bukunya dan menatapku,

hampir bukan menatap lagi hidung ku dan hidungnya hampir saja yaa gitu, hehhe.

"Bo..boleh" ucapku.

kok gue gugup gini yaa aduh jantung gue kenapa sih nih kok kayak gini#batinku.

Aku menyadari posisi itu aku pun langsung mendorongnya agar menjauhkan pandangannya padaku.

"Iihh apaan sih lo deket-deket banget." ucapku sinis

"Lo Cantik."
Raka ucapnya sembari melempar senyum manisnya.

"Haaa apa?" ucapku.

"Aahh lo apa..apa mulu dari tadi yuk ikut gue."
ucapnya langsung menarik tangan ku dan melajuh di tengahnya ibu kota.

Dia aneh sih tapi asik #batin ku.

======

Saudara AlamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang