Dara sedang di dapur membantu para pekerja untuk masak, dan menyiapkan persiapan acara keluarga untuk jam makan siang nanti. Dara sehabis sholat subuh tak tidur lagi melainkan, ia langsung membantu dirumah ini untuk acara nanti. Ia sudah terbiasa jika dirumah sang Nenek begini.
"Duh, Non. Mending gak usah deh. Masih pagi ini. Kan ada yang bantu-bantu disini."
"Gak papa kali Bi," jawab Dara sambil memotong sayuran, untuk di masak.
"Hm, saya jadi gak enak kalo begini Non."
"Lagian gak papa kali Bi. Aku udah biasa kaya begini. Bibi sendiri, gimana sama keluarga Bibi?"
"Alhamdulilah sehat Non."
"Syukurlah Bi. Oh ya Bi. Kita mau masak apa aja ya?"
"Soto Banjar, Daging, Ayam, sayur-sayur juga, lalapan juga Non."
"Kalo desert nya apa Bi?"
"Seret? Mau minum Non?"
"Maksud Dara, makanan pencuci mulutnya Bi."
"Oh ya ya, salad buah, sama aneka kue sih Non."
"Hm, aku bantu apa lagi ya Bi? Aku kebiasaan dirumah sekarang. Kalo gak ngapain gak enak deh. Oh ya Bi, aku aja ya yang bikin salad."
"Gak papa Non?"
"Gak papa Bi. Tapi aku mau di taman belakang aja. Tolong bawain kesana ya Bi."
"Iya Non. Non tunggu disana aja ya."
"Makasih Bi. Maaf ngerepotin," balas Dara berlalu dari sana.
Sekarang sudah pukul 7 pagi. Ia belum kekamar untuk mengecek Aby. Apa sudah bangun apa belum. Ia sampai lupa untuk mengecek Aby di dalam kamar.
Dara berjalan ke dalam kamar untuk mengecek keadaan Aby. Dara masuk melihat Aby baru saja selesai mandi. Dengan mengeringkan rambutnya dengan handuk.
Aby sadar dengan ada Dara di belakangnya, langsung menghadap ke arah Dara. Dara berjalan ke arah Aby.
"Kenapa Dar—"
"Pake baju dulu, gak sopan buruan," potong Dara sambil membereskan kasur dan juga baju yang berserakan di lantai. Ah, jika ditanya siapa pelaku? Aby lah pelaku.
Aby memaki baju yang sudah di tata rapi di dalam lemari. Aby tanpa malu-malu memakai celana dalamnya, walau ada Dara. Selesai memakainya Aby melepaskan handuk untuk di gantung. Ia tak bisa jika harus memakai handuk, sangat sulit rasanya.
"Oh ya B—" ucapan Dara terpotong dengan menutup kedua matanya kaget. Astaghfirullah, apa yang barusan ia lihat. Otaknya benar-benar kotor rasanya.
"Duh, Aby! Kalo pake baju yang bener dong. Kenapa gak make di kamar mandi aja sih? Kamu liat kan aku lagi disini huh," omel Dara.
Aby berjalan ke arah Dara duduk di samping kanan Dara.
"Kenapa?"
"Mau sarapan sekarang gak? Soalnya aku ada yang mau di kerjain," ucap Dara.
"Mau ngapain emang?" tanya Aby berpaling dengan duduk menghadap Dara.
"Aku mau bikin salad di taman belakang. Kamu kalo mau makan, aku siapin dulu, baru aku kerjain."
"Yaudah bawa ke taman belakang aja ya. Sekalian mau santai-santai."
"Tapi kan it—"
Aby langsung saja menghilang dari hadapannya. Menyebalkan memang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
RandomAdara Fradella Ulani & Abimanyu Damar Bwana Mereka berdua di pertemukan lagi setelah sekian tahun berpisah. Aby, sempat ingin menolak pernikahan ini. Namun setelah tau bahwa perempuan itu adalah Dara. Dirinya tak jadi menolak dan menyetujui keingina...