06

180 8 0
                                    



Hari ini mereka akan pergi ke rumah Nenek Dara untuk acara keluarga besar. Acara yang dilakukan sebulan sekali, di rumah keluarga besar Dara. Tepatnya di rumah sang Nenek. Namun ia pergi lebih awal hari ini.

"ABY, BURUAN DONG." teriak Dara dari luar rumah. Ia sudah memasukan kopernya kedalam bagasi mobil.

Hanya satu koper, karena mereka akan menginap. Ia pergi hari ini, agar ia bisa membantu keluarganya untuk memasak, dan mempersiapkan acara besok.

"Ayo masuk, keburu macet ntar jalannya," ucap Aby masuk kedalam mobil.

Dara menatap kesal wajah Aby. Astaga, apa-apaan ini? Suami macam apa Aby? Melihat istrinya yang mengangkat koper ke bagasi. Sedangkan ia, langsung masuk ke dalam mobil.

Dara berjalan masuk kedalam mobil. Dara menatap kedepan tanpa menatap wajah Aby.

"Oh ya Dar. Kamu mau mampir dulu, atau langsung aja."

"Hm, mau ke supermarket, tapi yang deket ruang nenek aja. Aku mau beli bahan buat dirumah nenek."

"Oh okey."

Di perjalanan Dara tak banyak bicara. Ia hanya diam saja. Aby hanya sekilas menatap Aby. Sebenernya ia tak ingin membawa Aby kesana. Karena tak semua keluarganya menyukai Aby.

"Oh ya Dar, kamu mau ikut acara reuni di sekolah gak?"

"Kapan emang?"

"Hm, kalo gak salah sih ya Sabtu depan."

"Angkatan berapa?"

"Mungkin 10 angkatan."

"Gak tau deh."

"Kalo kamu gak pergi, aku-"

"Iya, aku pergi."

Aby tersenyum simpul mengelus kepala Dara. Dara sudah pasti ia cemberut. Cemberut karena Aby membuat jantung mode on sekarang.

"Gemesnya."

"Ih, gak suka ya. Jangan cubit-cubit."

Aby menoleh ke arah Dara.

"Tapi kamu itu, gemesin Dara."

Dara langsung mengalihkan pandangannya dari depan, ke jendela. Aby selalu bisa membuat hatinya terombang-ambing.

"Hei, kamu kenapa sih?" tanya Aby menepuk paha Dara.

"Uh, aku gak suka di sentuh kaya gitu Aby."

"Dosa banget aku nyentuh milik aku?"

"Hm, ak-aku belum siap."

"Hah, apa?"

"Aku gak suka di pegang-pegang, sama kamu."

"Tapi, kalo Edo, yang megang kamu suka?"

Dara langsung menatap ke arah Aby.

"Maksud kamu apa ngomong gitu."

"Aku cuman mau kita mulai dari nol. Kamu mau kita begini terus sampe kapan? Aku sayang banget sama kamu. Apa aku harus bilang begini berkali-kali?"

"Aku gak sayang kamu."

Setelah itu tidak ada lagi percakapan di antara mereka, hanya keheningan dan suara musik yang menyala.

Perjalan kerumah nenek cukup lama, sekitar 4 jam baru sampai. Dara ia tak jadi mampir ke supermarket seperti yang ia katakan tadi. Sampai di rumah nenek Dara berjalan masuk dengan Aby yang membawa kan koper mereka.

My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang