08

161 6 0
                                    


     

   Acara keluarga berjalan lancar. Sekarang tinggal beberapa anggota keluarga inti saja yang berkumpul. Mereka sedang duduk diruang tamu. Dara dan Aby sudah berganti baju, dan sedang duduk bersantai menonton. Dara yang duduk di bawah, serta Aby yang duduk di sofa.

Posisi Dara berada di dua sela kaki Aby yang terbuka. Tangan Aby yang lembut mengelus lengan Dara. Sebenarnya Dara tadi hanya ingin menggunakan baju tipis dengan tali satu saja. Namun Aby menolak.

Bisa di lihat sekarang ia mengunakan baju kaos, serta celana kain atas lutut. Beda tipis lah, sama dirumah. Pada hal disini hanya keluarga saja. Namun sepertinya Aby terlalu posesif. Menyebalkan? Sudah pasti.

"Mami Dala," panggil anak kecil.

Karena merasa namanya di panggil. Dara menoleh. Ternyata adalah keponakannya. Anak dari sepupunya.

"Iya sayang, kenapa?" jawab Dara sambil tersenyum manis.

"Mau main, sama Lea, gak?"

"Mau dong, sini sama Mami," balas Dara merentangkan kedua tangannya.

Lea langsung berlari ke arah Dara dan memeluk Dara. Dan menciumi seluruh wajah Dara. Dara sampai tertawa karena merasa geli. Ah, Lea ini sangat menyukai Dara. Sampai memanggil Dara ini Mami. Tak masalah untuknya. Usai dengan kelucuan Lea. Sekarang Lea duduk di depan Dara sambil membawa mainan yang tadi ia mainkan. Anak kecil berumur 3 tahun ini, sangat menggemaskan.

"Mami, kata Mama. Lea mau punya adek loh."

Sontak saja Dara menoleh menatap Risa—sepupunya.

"Beneran Kak? Wah, asik dong."

Hanya di balas tawa dan wajah malu-malu dari Risa.

"Kok Mama, sih Mami? Kan Mami yang hamil kata Mama."

"Hah?!"

"Sayang, jangan teriak gitu ih."

Aby yang mendengar langsung duduk di sebelah Dara menatap Lea.

"Papi, Mami Lea, hamil kan?"

"Kata siapa sayang?"

"Kata Mama. Mama bilang, kalo orang udah nikah, itu berati bisa punya bayi. Belati Lea bakal punya adek dong?"

Hah, gimana? Ia tak mengerti.

"Hm, Lea mau punya adek ya? Kenapa gak minta Mama Lea aja?" tanya Dara menatap Risa.

"Masih, proses. Tunggu Lea, gede dulu. Ntar ribet lagi."

"Hehehehe, gitu ya kak."

Aby yang merasakan kecanggungan mengelus lengan Dara perlahan. Seolah memberitahu jika semuanya baik-baik saja, dan tak usah di pikirkan.

"Papi kenapa Mami Lea, gak hamil sih?"

"Sabar ya, Masih proses kaya kata Mama kamu tadi."

"Yah, padahal kan Lea, mau bayi."

Dara mengelus wajah mulus balita yang berada di pangkuannya.

"Kenapa gak minta Mama aja sih? Kok minta Mami sih sayang?"

"Ya biar adek Lea banyak lah Mami. Dari Mama satu, dari Mami juga satu."

Dara menggigit gemas pipi cabi Lea. Anak ini masih kecil pinter banget kalo ngomong.

"Iya-iya, ntar Mami kasih Lea. Tapi Lea harus jadi anak yang pinter ya, biar bisa jaga adik Lea."

"Iya Mami."

My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang